Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 46

  

Bab 46

 

"Aku... aku...."

 

Daniel sangat ketakutan hingga kakinya gemetaran dan wajahnya pucat pasi.

 

Di sisi lain, Penggoda Bersaudara berjalan ke arahnya sambil terkekeh dengan ekspresi mengejek.

 

"Ada apa? Bukankah kamu ingin menjadi pahlawan bagi gadis-gadis ini? Ayo, maju! Kami sedang memberimu kesempatan untuk menjadi pahlawan, lho! Maju sini!"

 

Daniel berseru dengan putus asa dan bergegas ke hadapan Penggoda Bersaudara sambil menarik pelatuk pistolnya.

 

Namun, Penggoda Bersaudara langsung inenghancurkan Jaras pistol Daniel dengan tangan mereka, lalu mengeluarkan peluru di dalamnya dan memakannya!

 

"Mereka bukan manusia! Mereka monster!" seru Daniel dengan ketakutan. Detik berikutnya, dia langsung meninggalkan Luna dan Suzie dan melarikan diri!

 

Luna dan Suzie menganga dan wajah mereka memucat menjadi seputih kertas!

 

Suzie mencibir dan berkata, "Luna, kamu yakin orang seperti itu menyelamatkanmu dari Harlan?"

 

Luna mengepalkan jari-jarinya dengan erat dan wajahnya makin pucat.

 

"Mustahil.... Daniel... Daniel bukan orang seperti itu!"

 

Penggoda Bersaudara bungsu menoleh ke arah Luna dan Suzie yang gemetaran, lalu tersenyum jahat.

 

"Kak, yang memakai stoking hitam itu lebih seksi dan menggairahkan, yang itu buat kamu saja! Aku lebih suka yang murni!"

 

"Boleh juga, Dik! Kita bunuh saja mereka setelah kita sudah puas bermain dengan mereka. Kalau kamu sudah selesai sama yang itu, nanti kita bergantian lagi. Tentu saja kita nggak boleh menyia-nyiakan produk unggulan seperti mereka!" 1

 

Luna sangat ketakutan hingga seluruh badannya gemetaran, tetapi dia tiba-tiba mendorong Suzie dan memelototi Penggoda Bersaudara dengan galak.

 

"Zie, cepat pergi! Aku akan menahan mereka di sini!"

 

Suzie berkata dengan kaget, "Mana mungkin aku meninggalkan kamu di sini dan kabur sendiri?"

 

"Diam! Sekarang sudah terlambat! Daripada dua-duanya mati, lebih baik aku berkorban!" jawab Luna.

 

Lalu, dia berdiri di depan Suzie tanpa memedulikan keselamatannya sendiri dan berteriak.

 

"Suzie Yale! Pergi! Kalau kamu ngotot terus, aku nggak akan menganggapmu sebagai temanku lagi!"

 

"Luna, bertahanlah! Aku akan pergi mencari bala bantuan dan kembali untuk menyelamatkanmu!"

 

Suzie menjawab sambil terisak. Setelah ragu-ragu sejenak, dia akhirnya berbalik dan lari!

 

Penggoda Bersaudara sulung menyeringai.

 

"Dik, cepat tangkap pacarmu!"

 

Penggoda Bersaudara bungsu juga menyeringai dan berkata, "Aku nggak akan membiarkannya lepas begitu saja!"

 

Dia tiba-tiba melompat dan mengejar Suzie.

 

Suzie relatif bugar dan merupakan juara lari cepat putri di universitasnya.

 

Namun, itu tidak ada apa-apanya bagi seorang ahli bela diri!

 

Dalam waktu kurang dari satu menit saja, dia berhasil mencegat Suzie di jembatan.

 

Suzie tersudutkan di pagar. Melihat senyuman Penggoda Bersaudara bungsu yang menyilaukan, dia berkata dengan jijik.

 

"Jangan dekat-dekat! Aku adalah putri sulung Keluarga Yale di ibu kota provinsi! Kalau kamu membunuhku, Keluarga Yale akan memburumu sampai ke ujung Bumi!"

 

Penggoda Bersaudara bungsu tersenyum jahat.

 

"Keluarga Yale di ibu kota provinsi bisa saja memburu kami, tapi jangan lupa bahwa orang yang sudah mati akan bungkam selamanya! Asal kalian berdua mati, kami nggak akan ditangkap!"

 

Hati Suzie menegang, ternyata dia meremehkan keganasan Penggoda Bersaudara. Namun, seolah-olah tidak takut terhadap kematian, dia berkata dengan mantap, "Biar saja! Lebih baik aku mati daripada dicabuli kalian berdua!"

 

Detik selanjutnya, Suzie berbalik dan hendak melompat dari jembatan yang tingginya empat atau lima lantai itu.

 

Penggoda Bersaudara bungsu malah tersenyum mesum dan tertawa.

 

"Hahahaha! Kamu kira kamu akan selamat kalau mati? Biarpun kamu mati dan menjadi mayat, aku tetap ingin mencicipi produk premium seperti dirimu ini...."

 

Mendengar ini, Suzie makin menegang, tetapi tubuhnya sudah terlanjur jatuh.....

 

Dia menutup matanya dengan putus asa.

 

"Selamat tinggal, dunia!"

 

"Selamat tinggal apaan?"

 

Tiba-tiba, Suzie mendengar suara seseorang yang berbicara padanya dengan nada bercanda.

 

Suzie sontak membuka matanya dan melihat wajah Deon. Deon memegang pinggang Suzie yang ramping dan mendarat di tanah dengan mulus.

 

Di posisi mereka sekarang, dada Suzie yang besar menghadap kepala Deon.

 

Melihat payudara 36D Suzie yang mencolok membuat mata Deon sakit. Terlebih lagi, wajahnya juga dekat dengan pusar Suzie yang memikat.

 

"Deon? Apa ... apa yang kamu lakukan di sini?"

 

Suzie tertegun sejenak, lalu kegirangan, kemudian berteriak karena malu sekaligus marah.

 

"Kenapa tanganmu di situ? Lepaskan sekarang juga!"

 

Deon bertanya balik.

 

"Bu Suzie, kamu lupa pernah membawaku ke bar dan memintaku untuk menyentuhmu? Kenapa kamu malah marah saat aku benar-benar menyentuhnu?"

 

Suzie tersipu dan bergumam, "Aku ... anu, itu...."

 

Walau dia terkadang berbicara seperti itu, sebenarnya ini adalah pertama kalinya dia disentuh seperti itu oleh seorang pria.

 

Deon terkekeh dan berkata, "Ini akan kuanggap sebagai pembalasan karena kamu menggodaku di bar!"

 

Penggoda Bersaudara bungsu tertawa keras di jembatan.

 

"Wah, ada satu lagi yang datang sebagai persembahan, haha! Hari ini makin seru saja. Aku nggak sabar lagi, hati dan otakmu pasti sangat menggiurkan!"

 

Setelah itu, dia tiba-tiba melompat dari jembatan seperti seekor harimau memburu kelinci!

 

Suzie menatapnya dengan sangat ketakutan hingga seluruh badannya gemetaran dan pucat pasi!

 

Deon menoleh dan langsung menampar si bungsu hingga dia terbang puluhan meter dan menabrak beberapa bangunan sekaligus!

 

"Aku sedang berbicara dengan Bu Suzie! Berani- beraninya kamu memotong pembicaraan kami!"


Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 46 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 46 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on November 25, 2024 Rating: 5

1 comment:

Powered by Blogger.