Membakar Langit ~ Bab 1000

   

Bab 1000

 

Plok!

 

Adriel langsung menamparnya. Di dalam tatapan marah Junet, Adriel berkata dengan tenang, "Apa kamu pikir kalau kamu masih memiliki nilai yang bisa aku manfaatkan? Kamu terlalu yakin dengan dirimu sendiri dan juga terlalu meremehkanku."

 

Sambil berkata demikian, Adriel melangkah maju dan dengan tatapan dingin dia menatap pupil mata Junet yang gemetaran, lalu berkata, "Sejak kamu bertentangan denganku, kamu sudah pasti mati. Mengerti?"

 

Pandangan Junet terpaku dan wajahnya pucat. Beberapa saat kemudian, kemarahan di wajahnya perlahan-lahan mereda.

 

Namun, dia tidak memohon belas kasihan dan juga tidak merayu Zaskia lagi.

 

Junet menatap Adriel dan berkata dengan suara yang sedikit serak, "Dalam permainan kali ini, kamulah pemenangnya."

 

"Orang yang menjebak pasti akan terjebak juga. Aku kalah oleh jebakanmu, suatu hari nanti kamu juga akan mati karena dijebak oleh orang lain," lanjut Junet.

 

Adriel berkata dengan lembut, "Inilah kata-kata yang seharusnya diucapkan oleh seorang pria sebelum mati. Kamu nggak sia-siakan militermu. Tapi, nggak ada yang ingin kamu katakan kepada wanitamu ini, kah?"

 

Zaskia mengangkat kepalanya dan menatap Junet dengan wajah yang sedih. Dia ingin mendengar penjelasan dari Junet. Padahal mereka berdua sudah berteman sejak kecil dan Junet selalu menjaganya dengan baik.

 

Kenapa Junet memperlakukannya dengan begitu kejam?

 

Namun, Junet tidak melihatnya sedikit pun, hanya berkata dengan pelan, "Di dunia ini hanya ada dua jenis orang, satu adalah majikan dan satu lagi adalah budak. Meskipun tingkat kekuatan Zaskia kuat, dia terlahir sebagai budak. Aku hanya memanfaatkan dia, bagiku itu hal yang wajar."

 

"Adriel, kita yang mengendalikan situasi besar ini adalah majikan di dunia ini. Sebelum aku mati, kamu malah memintaku menjelaskan begitu banyak hal kepada seorang budak, apa ini cara kamu mempermalukanku?" tutur Junet.

 

Sebenarnya dia hanya berpura-pura mendapatkan simpati Zaskia. Namun, dia sama sekali tidak merasa dirinya jahat dan kotor.

 

Hanya memperalat dan itu semua hanya strategi. Apa yang memalukan?

 

Menurutnya Zaskia bahkan tidak seberapa penting dibandingkan dengan Adriel sebagai musuh yang mengalahkannya.

 

Setelah mendengar perkataan itu, Zaskia tertawa pahit, lalu berjalan keluar dengan langkah terhuyung-huyung.

 

"Wanita ini adalah alat yang baik, sepertinya dia akan sangat setia kepadamu di masa depan. Gunakanlah dengan baik" kata Junet.

 

Lalu Junet berkata sambil menantang Adriel, " Sekarang, bunuhlah aku."

 

Adriel mengangkat alisnya dan melihat ke arah Junet, berkata sambil menggelengkan kepalanya, " Ada hukum di negara ini, kenapa aku harus membunuhmu?"

 

Setelah itu dia berbalik dan pergi.

 

Namun, dari belakangnya terdengar teriakan marah dari Junet, "Adriel, menurutmu apa aku nggak pantas mati oleh tanganmu?"

 

Adriel tidak menghentikan langkah kakinya.

 

Sementara Junet tertawa marah, "Aku terlahir sebagai orang hebat, jadi aku nggak akan mati dibakar, aku juga nggak akan menderita penghinaan di pengadilan, apalagi mati di tangan para budak itu! 11

 

Kemudian di belakang Adriel terdengar suara retakan tulang yang jelas.

 

Junet memukul kepalanya sendiri dan tewas dengan bunuh diri.

 

Kematian Junet tidak membuat Adriel menghentikan langkahnya, dia hanya berjalan ke luar dan melihat para tentara sedang berlatih dengan tertib. Sejauh matanya memandang, terdapat pemandangan pegunungan yang sangat indah.

 

Dia berjalan ke taman kecil, menghirup udara segar dan berkata dengan suara pelan, "Bumi begitu indah, para pahlawan malah berlomba untuk bekerja keras untuknya..."

 

"Pak Adriel," ucap Nancy.

 

Nancy sedang duduk di taman kecil itu. Dia segera bangkit dan menyapa Adriel. Dengan identitasnya sekarang, sepertinya dia tidak lagi berhak untuk berbicara dengan Adriel.

 

"Apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Nancy.

 

Adriel melihat ke meja, di atasnya terdapat banyak kartu ucapan.

 

"Berbagai kekuatan yang meminta bertemu denganmu, sekaligus memberikan hadiah untukmu, Pak Adriel." Nancy segera berkata. Identitas Adriel saat ini sangat luar biasa, sehingga semua pihak ingin mencari muka.

 

Setelah itu, Nancy melanjutkan, "Kebetulan sekarang Pak Gary, Pak Dennis dan leluhurku telah pergi mengunjungi Jenderal Yogi di wilayah Garnisun. Apa kamu ingin menangani semua ini sendiri?"

 

"Bacakan untukku," kata Adriel. Lalu dia duduk di kursi, menutup mata dan beristirahat.

 

"Menteri Dalam Negeri yang baru memberikan tiga butir pil energi darah yang dibuat oleh master puncak. Memohon untuk bertemu dengan Pak Adriel," ucap Nancy.

 

"Apa gunanya untukku?" tanya Adriel.


Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1000 Membakar Langit ~ Bab 1000 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 26, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.