Bab 1017
Sementara itu, di atas perahu kecil,
Sugi mengeluarkan raungan seperti halilintar. Matanya dipenuhi garis-garis
darah, otot-otot tubuhnya menegang, bagaikan harimau yang bertarung mati-
matian di tengah danau.
Wajah Adriel tetap tenang dan dingin.
Cakar-cakar naga dan gading gajahnya tampil ganas, menjaga di kedua sisinya.
Dia berdiri tegak di tengah derasnya
aura darah yang bergejolak, kulitnya memancarkan cahaya keemasan yang berkilau,
seperti dewa perang muda. Tak peduli betapa ganas badai menerpa, dia tetap
berdiri kokoh tanpa goyah.
"Aku bangkit dari titik
terendah, selangkah demi selangkah berlatih hingga sampai di hari ini.
Bagaimana mungkin aku dibunuh oleh anak generasi kedua yang hanya bisa
mengandalkan kekuatan orang lain?" teriak Sugi dengan penuh kemarahan.
Menghadapi tatapan dingin Adriel,
amarah besar membakar hati Sugi. Bagaimana mungkin Adriel yang hampir mati di
tangannya, berani berbicara sombong ingin membunuhnya?
Sugi menghantamkan tendangan seperti
ekor harimau yang mengibas, menciptakan bayangan tak terhitung jumlahnya.
Energi sejatinya menyebar, membuat air danau bergejolak.
Pada saat itu, dia memaksa dirinya
menekan dampak negatif dari ilmu hitam di dalam tubuhnya, menarik seluruh
kekuatannya ke puncak untuk segera membunuh Adriel dan melarikan diri!
Bagaimanapun, jika dia menunda lebih
lama lagi, Gary akan segera tiba...
"Mati kamu!" teriak Sugi
dengan keras.
Dia mengeluarkan raungan keras, dan
kekuatan tendangan cambuknya sudah mengaduk permukaan danau, menimbulkan
gelombang dahsyat yang menjulang seperti pegunungan!
Mengguncang dunia!
Namun, meskipun serangan itu
mengerikan, Adriel yang menghadapinya tetap tidak bergerak.
Sugi terkejut. Tendangan ini
seharusnya bisa menghancurkan Adriel, tapi mengapa dia tidak menghindar?
Dalam kebingungannya, dia tiba-tiba
menyadari bahwa mata Adriel bersinar terang. Melalui gelombang besar, mata
mereka bertemu!
Tatapan Adriel sedalam jurang,
dipenuhi kabut misterius, seolah-olah ada ribuan roh yang tersiksa berjuang di
dalam matanya, terus berubah wujud!
Sekejap, pikiran Sugi terguncang,
seakan-akan melihat wajah-wajah anak kecil yang menyeramkan dan penuh dendam
muncul di hadapannya, hendak menuntut nyawanya!
"Apa ini?!"
Seketika rasa dingin merambat dari
hatinya, ketakutan memancar di wajahnya, membuat pikirannya terguncang!
Namun pada saat itu, dia tiba-tiba
merasakan sakit yang luar biasa di tubuhnya!
Dia tersadar, dan melihat dirinya
terlempar ke belakang. Di dadanya, ada luka dalam yang hampir mencapai tulang!
Adriel dengan pedang giok yang
terpecah di tangannya mengeluarkan cahaya pedang yang tajam, dengan ujungnya
berlumuran darah!
"Itu kamu!"
Sugi merasakan rasa sakit yang
menusuk. Dia menatap Adriel dengan amarah dan bertanya, "Apa yang kamu
lakukan? Bagaimana kamu bisa memicu pantulan kekuatan dari ilmu hitamku?"
Amarah dan ketakutan memenuhi
hatinya.
Ribuan jiwa teraniaya menagih nyawa,
ini adalah tanda-tanda pembalasan dari ilmu hitam. Namun, mengapa, padahal aku
sudah berhasil menekan pembalasan ini untuk sementara waktu?
Namun, tatapan Adriel tadi justru
membuatnya kembali kambuh!
Bagaimana Adriel melakukannya?
Adriel tetap berdiri dengan tenang.
Tubuhnya dipenuhi pola pola berwarna darah, dan matanya memancarkan kilatan
cahaya yang tajam.
Dingin dan tanpa belas kasihan!
"Tak perlu banyak bertanya. Yang
perlu kamu tahu adalah, hari ini, aku datang untuk menuntut balas atas semua
roh yang kamu bunuh!"
Adriel mengangkat pedangnya,
tatapannya dingin, seolah dewa yang berada di atas segala-galanya, siap
membalas dendam atas roh-roh yang mati di tangan Sugi!
"Kamu pikir kamu siapa?
Berani-beraninya menuntutku membayar! Aku telah membunuh tak terhitung
jumlahnya, berkuasa selama bertahun tahun. Pemerintah melindungiku, rakyat
takut padaku, bahkan langit tak bisa menghakimiku, apalagi kamu!" teriak
Sugi dengan penuh amarah, suaranya memancarkan keganasan dan kesombongan yang
tak terbendung!
Dia adalah penguasa kejahatan,
seorang pembunuh yang tak kenal ampun. Bagaimana mungkin dia menerima
penghakiman dari orang lain?
Begitu ucapannya berakhir, dia
kembali mengangkat gelombang besar.
Kekuatannya luar biasa, gelombang air
naik setinggi gunung, menghantam Adriel dengan kekuatan dahsyat!
Saat itu, pemandangan ini membuat
semua orang di tepi danau terkejut!
Kekuatan besar yang dilepaskan oleh
Sugi mengejutkan hati semua orang. Dia telah didorong ke ujung jurang dan mulai
mengamuk! "Ya, benar seperti itu! Bunuh Adriel!" kata Vernon.
No comments: