Bab 1025
Tidak lama setelah itu, suara dingin
Nancy datang dari luar, "Pak Adriel sedang meditasi, kamu nggak bisa
masuk."
"Bukankah dia cuma sedang
memurnikan jenazah anak mumi itu? Memangnya penting menemuiku? Suruh dia keluar
secepatnya, kalau nggak dia akan menyesal nanti."
Suara seorang pria yang terdengar
agak malas terdengar.
Wajah Adriel tiba-tiba menjadi dingin
ketika dia mendengar suara ini. Meskipun dia tidak tahu siapa orang ini, dia
berani datang saat ini hanya untuk menimbulkan masalah bagi Adriel.
Namun, sekarang Adrel tidak perlu
merasa terlalu khawatir. Tubuh iblis abadi jarang terjadi dalam seratus tahun,
jadi Adriel tidak bisa membuat kesalahan.
Pada saat yang sama, dia menggunakan
kemampuan mata gandanya dan melihat keluar dengan tatapan suram.
Yang dilihat di luar pintu adalah
seorang pria paruh baya dengan pembawaan yang agak tenang dan santai. Dia
memiliki penampilan yang tegak dan memancarkan aura berjiwa bebas dan sulit
diatur.
Sementara itu, di sampingnya ada
seorang pria tua kurus kering seperti tulang, tetapi matanya bersinar seperti
dua bintang dingin.
"Dante! Di sini bukan keluarga
Gunawan. Beraninya kamu bertindak lancang di wilayah Pak Gary?"
Wajah Nancy menjadi dingin, tetapi
dia tidak berani bertindak sembrono ketika melihat pria paruh baya yang tampak
santai di hadapannya ini.
Dante!
Kepala keluarga kedua keluarga
Gunawan. Dia pernah berkonflik dengan keluarga Juwana atas nama keluarga
Gunawan. Pada akhirnya berakhir dengan kemenangannya.
Dengan banyak prestasi, dia telah
menjadi perwakilan generasi ketiga dari keluarga Gunawan yang paling cakap.
Kepala keluarga Gunawan akan segera
diganti. Selain itu, di dunia luar Dante dianggap sebagai salah satu orang yang
paling mungkin mengambil alih posisi kepala keluarga Gunawan.
Sekarang pesaing utamanya adalah Riko
yang selalu didukung oleh kepala keluarga Gunawan.
"Jangan salah paham, aku nggak
berniat jahat. Aku di sini untuk menyerahkan batu mentah pada Pak Adriel. Aku
ingin menemuinya dan menyerahkannya secara langsung. Apa ini berlebihan?"
Dante tersenyum ringan, lalu kembali
berkata, " Selain itu, aku sudah lama mengagumi Pak Adriel. Kalau dia
nggak mau keluar, aku akan memaksa untuk masuk..."
"Kamu!"
Nancy sangat marah. Pria ini jelas
melakukannya dengan sengaja. Dante tidak ingin membawakan batu mentah, dia
jelas sedang mencari masalah.
"Saat ada tamu datang, dia nggak
mau keluar untuk menemuinya. Adriel ini sama seperti rumor yang beredar. Dia
benar-benar nggak punya adab. Sudahlah."
Dante tersenyum ringan sambil
berkata, "Pak Fandy, bantu aku."
Pria tua yang tampak murung di
belakangnya maju selangkah tanpa ekspresi. Kuku jarinya panjang dan melengkung
seperti cakar elang.
Pada saat ini, semburan kabut hitam
muncul dari telapak tangannya, lalu suara jeritan terdengar seperti arwah yang
penuh dendam dan sangat mengerikan.
Wajah Nancy menjadi pucat pasi saat
melihat ini.
Fandy!
Dia adalah seorang ahli ilmu hitam
terkenal di Sagheru yang telah menguasai segala jenis sihir jahat yang aneh.
Apakah orang-orang ini memanfaatkan
ketidakhadiran Gary untuk menyerang Adriel secara paksa?
"Siapa yang berani mengganggu
meditasi keponakanku!"
Saat ini, suara teriakan dingin
tiba-tiba datang. Nancy tampak terkejut dan melihat Gary serta Dennis yang
berjalan ke arah mereka.
"Pak Gary!"
Nancy sangat gembira saat melihat
ini. Wanita itu segera menunjuk ke arah Dante seraya berkata, " Sekarang
Pak Adriel sedang memurnikan mayat Handi. Mereka ada di sini untuk menimbulkan
masalah. Dia bahkan mau masuk secara paksa."
Saat berkata demikian, Nancy akhirnya
menghela napas lega. Dengan adanya Gary di sini, Fandy hanyalah sosok yang
nggak berguna. Bahkan Dante juga sedang cari kematiannya sendiri.
Namun, ada sesuatu yang aneh.
Dante melihat Gary yang datang,
tetapi dia justru tidak merasa panik atau terkejut. Dia bahkan ingin menyapa
Gary sambil tersenyum, "Pak Gary, kamu kembali dengan cepat."
Min udah ku trf ya buat bantuin
ReplyDeletemakasih banyak bang, wa aja bang ke 089653864821, biar saya send file word nya
Delete