Membakar Langit ~ Bab 1039

 

Bab 1039

 

"Aku sudah datang untuk menjemputmu pulang," ujar Adriel sambil tersenyum rindu ketika menatap ke arah Yunna.

 

"Adriel... kamu sudah datang..." ujar Yunna.

 

Ketika melihat sosok yang selalu diimpikannya datang, Yunna tidak bisa menahan diri untuk bangkit berdiri. Yunna menopang kursi dengan tubuh yang gemetar dan mata yang bergelinang air mata.

 

"Beraninya kamu! Duduk kembali!" teriak Hendi dengan penuh amarah.

 

Mario kemudian menahannya dengan pedang hingga jatuh tersandung!

 

"Cari mati!" teriak Adriel dengan serius.

 

Adriel segera meledakkan kekuatannya dan siap untuk bertindak.

 

Plak!

 

Terlihat seberkas cahaya dingin yang silau dan diikuti oleh sebilah pedang terbang. Pedang itu menancap tepat di depan Adriel dengan jarak satu meter saja!

 

Tidak lama kemudian, terdengar suara yang berkata, "Ayo bertarung!"

 

Dua kata yang sederhana ini dipenuhi dengan semangat yang membara!

 

Saat ini, terlihat seorang pemuda berdiri di depan pintu kediaman keluarga Surya dengan tangan di belakang punggungnya. Ekspresi dan tatapannya terlihat begitu tajam.

 

Dia menatap Adriel dari atas sambil berkata, "Adriel, kalau kamu bisa membunuhku hari ini, kamu bisa membawa Yunna pergi dari sini, keluarga Surya tidak akan menghalangimu!"

 

Dia sudah melewati rintangan batinnya dan kekuatannya makin meningkat!

 

Tidak lagi sebanding dengan dulu!

 

Tubuhnya mengeluarkan aura yang kuat, seolah olah hendak menembus langit.

 

Adriel hanya menatapnya dengan tatapan acuh tak acuh, lalu berkata, "Waktu itu kamu sempat lengah, aku akan membiarkanmu bertindak duluan kali ini!"

 

Gilbert adalah sosok yang mengutamakan pertarungan yang adil, dia akan membalas semua dendamnya dalam pertarungan terakhir ini.

 

Mendengar suara lonceng, Gilbert langsung melompat ke atas tanpa berbicara banyak!

 

Ketika Gilbert mengangkat tangannya, pedang yang tadinya menancap di atas tanah seketika terbang dan berpindah ke tangannya.

 

"Serang!" teriak Gilbert dengan suara dingin.

 

Bunga teratai berkelopak hijau mulai terlihat dan berterbangan ke arah Adriel.

 

Namun, setiap kelopak bunga itu seperti pedang yang tajam!

 

Saat ini, ekspresi Adriel terlihat begitu datar, dia hanya mengarahkan jari-jarinya yang tajam ke arah langit

 

Brak!

 

Energi pedang yang kuat dan dingin seketika muncul, itu merupakan energi lebih dari 400 pedang!

 

Dengan pencapaian baru, kekuatan pedang kesempurnaannya juga meningkat.

 

Brak!

 

Teratai hijau dan energi pedang mulai bertabrakan, hingga menghasilkan ledakan yang kuat di udara.

 

Ada begitu banyak energi pedang yang hancur dan mematahkan pohon-pohon di sekitarnya.

 

"Kamu tidak tahu menghargai kesempatan yang diberikan padamu," ujar Adriel dengan tenang.

 

Gilbert tidak mengeluarkan kekuatannya sepenuhnya, sangat jelas kalau dia tidak ingin mengalahkan Adriel hanya dengan satu serangan

 

"Hari ini, aku hanya menginginkan hasil pertempuran yang memuaskan. Meski harus mati, aku juga tidak menyesal!" ujar Gilbert.

 

Gilbert kembali berkata dengan acuh tak acuh, "

 

Pertarungan baru saja akan dimulai sekarang!

 

Adriel, terimalah serangan Pedang Keagungan Tunggal ini! Sebenarnya, aku harus berterima kasih padamu. Kalau bukan karena pertarungan terakhir kali, aku mungkin tidak bisa melangkah sejauh ini, hingga mengalahkan rintangan batinku!"

 

Setelah mengatakan itu, Gilbert mengelus pedang panjangnya dan pedang itu langsung bergetar tanpa henti!

 

Di saat yang bersamaan, energi Pedang Keagungan Tunggal itu kembali bangkit di dalam hatinya. Dia kemudian berteriak dengan keras, "Bunuh dia!"

 

Pedang yang ada di tangan Gilbert terayun keluar, energi pedang tersebut seperti tali baja yang melayang menembusi langit. Kelopak-kelopak bunga teratai hijau yang indah juga terbang mengelilingi pedang tersebut.

 

Pemandangan ini terlihat sangat megah, tetapi juga membuat para pejuang di tempat itu ketakutan.

 

Mereka bisa merasakan ancaman yang sangat besar, karena satu kelopak bunga teratai itu sudah sanggup membunuh seorang master puncak tingkat satu!

 

"Gilbert sudah jauh lebih kuat dibanding sebelumnya! Waktu itu, dia hanya lengah saja, setelah dia mengalahkan Adriel nanti, aku ingin melihat siapa yang masih bisa menolongmu!" ujar Vernon pada Yunna dengan tatapan yang tajam.

 

Masalah yang ditimbulkan oleh Yunna kali ini sudah membuat keluarga Millano merasa tertekan. Kalau Yunna tidak berhubungan dengan Adriel, masalah - masalah ini juga tidak akan muncul!

 

Kalau Adriel kalah dalam pertandingan ini, Guru Bumi juga tidak boleh ikut campur!

 

"Adriel tidak akan kalah," ujar Yunna dengan nada yang dingin dan tangannya terus menggenggam erat ujung roknya.

 

Bagaimanapun juga, Yunna belum pernah menyaksikan Adriel bertarung secara langsung, dia hanya pernah mendengarnya dari orang lain. Saat ini, Gilbert sudah mencapai pencapaian baru, hal ini tentu membuat Yunna merasa agak khawatir.

 

Namun di saat yang bersamaan, Yunna menyadari tatapan yang begitu tenang dari Adriel. Adriel bahkan sempat tersenyum padanya, seolah-olah memberitahunya untuk tidak perlu khawatir.

 

Ini membuat Yunna agak terkejut

 

Adriel sepertinya masih memiliki kekuatan yang cukup?

 

Adriel kemudian mengalihkan pandangannya dan menatap ke arah pedang Gilbert sambil berkata, " Memang ada kemajuan..."

 

Hanya dalam waktu beberapa hari, Gilbert sudah mengalami kemajuan yang signifikan. Ini adalah hasil dari melawan rintangan batinnya sendiri.

 

Gilbert juga bisa dianggap sebagai ahli dalam hal kultivasi.

 

Namun ...

 

"Rasakanlah serangan pedangku!" ujar Adriel.

 

Brak!

 

Adriel tiba-tiba mengangkat tangannya dan mengejutkan semua pejuang yang ada di sekitarnya, karena pedang yang ada di tangan mereka tiba-tiba gemetar.

 

"Pedang berkumpul !" teriak Adriel dengan keras.

 

Pedang-pedang yang di tangan para pejuang seolah- olah bisa mendengar perintah tersebut. 421 pedang panjang tiba-tiba berpisah dari sarungnya dan berkumpul membentuk ombak pedang yang mengganas di udara!

 

Di saat yang bersamaan, terdengar suara guntur yang keras!

 

Saat ini, Adriel melambaikan lengan bajunya untuk mengangkat gelombang pedang tersebut. Dia benar- benar terlihat seperti dewa pedang di dunia manusia!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1039 Membakar Langit ~ Bab 1039 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 28, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.