Membakar Langit ~ Bab 1040

 

Bab 1040

 

Brak!

 

Semua orang langsung berdiri dan menatap ke arah langit dengan tatapan kaguın!

 

Pedang-pedang itu berkumpul membentuk gelombang besar, seperti naga yang sedang mengamuk. Di sisi lain, Adriel terlihat begitu tenang seperti dewa.

 

"Pergi!" ujar Adriel dengan suara yang pelan.

 

Gelombang pedang yang mengamuk itu langsung berpindah!

 

Brak!

 

Ketika ombak pedang itu bertabrakan dengan cahaya pedang Gilbert, terpancar energi sejati yang sangat kuat. Ombak pedang Adriel jauh lebih unggul dibandingkan cahaya pedang Gilbert. Ombak pedang itu berhasil menghancurkan cahaya pedang Gilbert.

 

Di sisi lain, ombak pedang Adriel hanya mengalami kerusakan tiga persepuluhnya. Dengan dorongan yang kuat, ombak pedang itu terus maju ke arah Gilbert yang ada di balik cahaya pedang tersebut.

 

"Serangan yang bagus!" ujar Gilbert dengan tenang ketika menghadapi serangan ombak pedang tersebut.

 

Gilbert berteriak keras dan energi yang ada di dalam tubuhnya meningkat pesat. Aura Pedang Keagungan Tunggal di dalam tubuhnya terus bergetar dan memancarkan energi sejati yang ganas.

 

Sepertinya akan ada pedang legendaris yang akan muncul!

 

"Adriel, kamu memang kuat, tapi aku yang sekarang sudah berbeda dengan aku yang dulu!" ujar Gilbert dengan semangat yang kuat. Sebagai seseorang yang selalu dihormati seumur hidupnya, Gilbert tidak akan menyerah setelah kegagalan pertamanya.

 

Suara pedang yang ada di dalam tubuh Gilbert makin kuat. Pada akhirnya, dia pun berpindah dengan cepat ke arah Adriel!

 

Saat ini, tubuh Gilbert mengeluarkan cahaya yang berkilau, seperti cahaya pedang yang samar!

 

Gilbert terus bergerak maju dengan energi yang terus meningkat dan Pedang Keagungan Tunggal terus memancarkan energi yang tak terkalahkan.

 

Ketika cahaya pedang Gilbert bertabrakan dengan ombak pedang Adriel, terdengar suara benturan yang sangat keras. Di saat yang bersamaan, ombak pedang Adriel langsung terbelah menjadi dua bagian!

 

Banyak pedang panjang yang hancur dan terbang ke segala arah!

 

Semua orang yang di sekitar tempat itu langsung bergegas mundur agar tidak terkena serpihan pedang tersebut.

 

"Gilbert benar-benar menguasai teknik Pedang Keagungan Tunggal?" tanya Pak Dennis sambil menyipitkan matanya.

 

Waktu itu, Gilbert dengan paksa menggunakan teknik Pedang Keagungan Tunggal dan hampir membunuh Adriel. Untungnya, dia belum begitu mahir dalam menggunakan teknik Pedang Keagungan Tunggal waktu itu.

 

Namun hanya dalam waktu beberapa hari, dia sudah mencapai kemajuan yang begitu pesat!

 

"Dia cukup berbakat," ujar Gary dengan tenang, tetapi dia segera menggelengkan kepalanya dan kembali berkata, "Tapi menjadikan wanita sebagai media untuk mengumpulkan energi negatif adalah cara yang tidak benar, ini terlalu ekstrem."

 

"Inilah pahlawan genius yang sebenarnya! Waktu itu, menantuku kalah pada Adriel karena dia sempat lengah," ujar Vernon dengan penuh semangat.

 

Semua orang yang ada di tempat itu hanya menatap Gilbert dengan tatapan terkejut. Gilbert memang pantas menjadi juara pertama dalam Daftar Genius Nambia!

 

Mengingat kekalahan Gilbert sebelumnya adalah karena kesalahan kecilnya, kali ini mereka agak optimis terhadap Gilbert.

 

"Harus merebut kemenangan secepat ini?" tanya Adriel dengan ekspresi yang datar.

 

"Boleh juga, silakan tunjukkan kemampuan terbaikmu, kalau tidak, kamu tidak punya kesempatan lagi," teriak Gilbert dalam cahaya pedangnya.

 

Setelah itu, Gilbert langsung mengarahkan cahaya pedangnya ke arah Adriel, seolah-olah ingin menebas segalanya dengan teknik Pedang Keagungan Tunggal.

 

Adriel tiba-tiba menghindar dan terdengar suara gemuruh yang samar di atas langit. Dia berhasil menghindari serangan yang cukup kuat ini.

 

"Apa?" teriak Gilbert dengan terkejut.

 

Di saat yang bersamaan, terdengar suara Adriel dari arah belakangnya, "Kamu terlalu lambat."

 

"Rasakan ini!" teriak Gilbert sambil mengayunkan pedangnya setelah berbalik.

 

Cahaya pedang yang terlihat lambat itu sebenarnya sangatlah cepat, seperti bayangan yang melintas.

 

Namun dalam pandangan Adriel, serangan pedang itu menjadi agak lambat. Dia bahkan bisa melihatnya dengan jelas tanpa menggunakan mata ganda. Saat ini, dia sudah mencapai master puncak tingkat empat, dia bisa melihat segalanya hanya dengan kemampuan dasarnya.

 

Adriel kembali memiringkan tubuhnya dan berhasil menghindari serangan tersebut. Di saat yang bersamaan, dia mengangkat tangannya dan menepuk ringan.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1040 Membakar Langit ~ Bab 1040 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 28, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.