Membakar Langit ~ Bab 1042

 

Bab 1042

 

Gilbert tidak pernah berhenti berlatih pedang, dia selalu giat berlatih di segala musim agar bisa mencapai tingkat yang lebih tinggi. Pada akhirnya, dia pun memilih teknik Pedang Keagungan Tunggal.

 

Gilbert mengorbankan segalanya agar bisa menjadi yang pertama, tetapi dia justru kalah di tangan Adriel dan Adriel menghancurkan segalanya.

 

Di masa-masa kelamnya, Gilbert tiba-tiba teringat dengan hari pertama dirinya berlatih pedang. Dia pun melupakan teknik Pedang Keagungan Tunggal dan fokus pada semua hasil latihan pedangnya selama dua puluh tahun ini.

 

"Aku bisa mencapai tahap ini karena aku mengayunkan pedang seribu kali sehari. Adriel, aku tidak akan menyerah!" teriak Gilbert dengan tatapan yang tajam sambil mengayunkan pedang yang berisikan pengalamannya selama dua puluh tahun.

 

Itu adalah pedang tanpa energi pembunuhan, tetapi pedang tersebut tiba-tiba mengeluarkan gelombang cahaya yang menghantam ke arah Adriel!

 

Gelombang cahaya tersebut seolah-olah membelah udara dan mendatangkan topan di tengah arena.

 

"Lumayan," ujar Adriel dengan tatapan yang tenang, kemudian mengayunkan pedangnya dengan gerakan yang sama.

 

Adriel tidak lagi menggunakan pedang kesempurnaan, kemampuan bela dirinya sudah sangat luat biasa. Tabib Agung juga terkejut dengan kemampuan Adriel, pengalaman bertarungnya bahkan jauh lebih banyak dari Adriel.

 

Ketika pedang Adriel dan Gilbert saling bertabrakan, terlihat percikan api yang sangat memukau!

 

Setiap ayunan pedang Gilbert berhasil dihancurkan oleh Adriel.

 

Energi pedang dari kedua belah pihak berhasil membuat semua orang terpaku.

 

"Mereka sudah mencapai tahap pedang sejati... ujar Pak Dennis dengan terkejut. Mereka sudah tidak lagi menggunakan teknik pedang biasa, melainkan menggunakan energi sejati dari pedang tersebut.

 

Dua pemuda ini bahkan bisa mencapai tingkatan yang belum dicapai oleh para guru!

 

"Tidak benar..." ujar Gary sambil menggelengkan kepalanya.

 

Gary kembali berkata dengan ekspresi yang muram, "Adriel tidak hanya menggunakan teknik pedang, dia juga menggunakan semua metode bela dirinya. Dia menggabungkan pemahamannya tentang bela diri ke dalam teknik pedangnya. Ini adalah bakat yang sangat luar biasa! Meski Gilbert sudah mengalami transformasi, dia tetap saja kalah dari Adriel."

 

Melihat ini, Hendi seketika merasa tegang dan keringat membasahi telapak tangannya.

 

"Sialan!" ujar Vernon dengan gelisah setelah melihat adegan ini.

 

Vernon kembali berkata, "Ayo lebih serius lagi! Jangan membuatku kecewa!"

 

Tatapan Adriel terlihat semakin puas, dia kemudian berkata dengan suara yang dingin, "Kamu sudah mencapai batas kemampuanmu? Waktu itu, kamu terlihat begitu sombong dengan kemampuanmu, cepat tunjukkan padaku sekarang!"

 

Gilbert awalnya mengira kalau dia tidak akan terpengaruh dengan perkataan orang lain, tetapi perkataan Adriel barusan membuat dirinya merasa sangat terhina.

 

Perkataan Adriel tidak terdengar asing di telinganya, perkataan itu sepertinya pernah keluar dari mulutnya sendiri.

 

Gilbert memang begitu sombong dulu!

 

Setelah kalah dari Adriel waktu itu, Gilbert akhirnya harus menerima kenyataan kalau kemampuannya memang tidak sebaik Adriel.

 

Namun, ketika dia mengembangkan kemampuannya ke tahap yang lebih tinggi dan kembali untuk mengalahkan Adriel, dia baru sadar kalau kemampuan Adriel juga berkembang pesat. Dia seolah-olah tidak bisa mengejar langkah Adriel.

 

Perasaan ini benar-benar membuat orang merasa putus asa...

 

Di tengah cahaya pedang yang begitu kacau, Gilbert tetap bersikap seperti anak kecil yang pertama kali berlatih pedang, seolah-olah tidak ada yang bisa menandinginya.

 

"Aku telah berlatih pedang selama dua puluh tahun lamanya, beraninya kamu meremehkan aku?" teriak Gilbert dengan suara tidak puas.

 

Gilbert bersikap seperti anak kecil yang pertama kali menggenggam pedang, dia seperti mengayunkan pedang pertama di dalam hidupnya dengan sikap yang sangat angkuh.

 

Dengan menggenggam pedang itu, Gilbert merasa dirinya sudah mampu menguasai dunia!

 

Kalau menghadapi kesulitan dan rintangan di tengah jalan, dia tetap akan berjuang!

 

Pedang tersebut membentuk lengkungan yang indah di udara dan energi murni dari pedang tersebut juga membuat senjata ini terlihat sedikit melengkung!

 

Gilbert belum pernah mengayunkan pedang seindah ini! Ayunan pedang ini mengandung semua usahanya selama 20 tahun terakhir!

 

Teknik pedang tingkat tinggi!

 

Saat ini, tidak lagi terlihat gelombang cahaya pedang di udara. Hanya terlihat kedipan cahaya yang melintas sekejap, tetapi ketajaman pedang itu berhasil membuat ekspresi semua orang berubah!

 

Pedang itu seolah-olah akan membelah awan!

 

"Hm?" ujar Adriel ketika melihat teknik pedang itu.

 

Adriel mengangkat alisnya, kemudian menyimpan pedang giok miliknya.

 

Hanya dengan menjentikkan jarinya, Adriel bisa membuat pedang itu terpental dan mengenai tubuh Gilbert dengan keras hingga terbang.

 

Di bawah tatapan terkejut semua orang, Adriel hanya tersenyum dan berkata, "Meski tidak begitu memuaskan, serangan ini sudah cukup untuk memuaskan semua penonton di sini. Masih mau dilanjutkan?"

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1042 Membakar Langit ~ Bab 1042 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 28, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.