Bab 1043
Dor!
Gilbert jatuh ke tanah dengan keras. Pedang itu menancap di
sebelahnya dengan kuat, bergetar tanpa henti, seolah-olah meratap sedih atas
kekalahan tuannya.
Gilbert berusaha bangkit dengan susah payah setelah muntah darah.
Namun pada saat itu, dia melihat sepasang kaki berdiri di depannya.
Sementara itu, Adriel tidak terluka sedikit pun. Dia berdiri
dengan tangan di belakang, seolah-olah pertempuran barusan tidak terlalu intens
baginya.
Dia berkata dengan lembut, "Sudah menyerah?"
Semua orang terkejut melihat adegan ini. Gilbert kalah begitu
saja!
Dari awal hingga akhir, Adriel selalu menekan Gilbert. Bahkan,
ketika Gilbert telah berubah, dia masih semudah itu dikalahkan oleh Adriel!
"Apa kamu menggunakan setengah kekuatanmu?" tanya
Gilbert dengan suara serak.
Pukulan Adriel terlihat sembarangan, tetapi faktanya, tubuhnya
terlalu kuat. Bahkan, Gilbert, yang menguasai pedang tidak bisa menahannya.
"Jangan meremehkan dirimu sendiri, hanya saja perbedaan
tingkatnya terlalu besar. Sekarang aku bukanlah sesuatu yang bisa kamu tebak.
Kamu sudah cukup bagus bisa mencapai master puncak tingkat tiga," ujar
Adriel dengan tenang.
"Bagus sekali..."
Mendengar kata-kata yang merendahkan ini, Gilbert hanya tersenyum
getir sambil berkata dengan nada bercanda, "Bagiku, serangan ini sudah
bisa dianggap sangat baik, sedangkan kamu hanya merasa cukup baik..."
"Aku selalu mengira bahwa aku sudah bisa dianggap sebagai seorang
genius, tapi ternyata masih ada kamu. Bertindaklah..."
Gilbert menyerah. Dia menutup mata sambil menunggu kematian.
Melihat adegan ini, hati semua orang bergetar.
Gilbert, generasi yang luar biasa, akan jatuh seperti ini?
Dan kali ini, kemajuan Gilbert juga meningkat dengan melancarkan
serangan luar biasa ini.
Namun, Adriel dengan mudah mengalahkannya!
Mereka menatap Adriel dengan tatapan yang penuh dengan rasa
takjub.
Tidak diragukan lagi, mulai sekarang, Adriel akan menjadi orang
nomor satu generasi muda Kota Majaya.
Tidak akan ada lagi keraguan!
"Adriel masih cukup kuat untuk bersaing bahkan di antara
generasi muda di Tiga Negara Bagian Tengah!
"kata Gary Tak Terkalahkan dengan ekspresi puas.
"Ada gaya master saat itu."
Dennis sangat terharu, seolah-olah melihat Dito saat muda!
Dia mengalahkan semua rekannya dengan cara yang sama!
Sama-sama bersemangat!
Mata Yunna berbinar-binar dipenuhi dengan kebanggaan dan
kegembiraan. Dia ingin bertemu dengan Adriel!
"Jangan lukai anakku!"
Saat ini, Hendi berteriak dengan cemas, mencoba menghentikan
Adriel untuk bertindak!
"Kalau kamu berani ikut campur dalam pertarungan, aku akan
membunuh seluruh keluarga Surya!"
Namun, pada saat itu, suara teriakan dingin yang menakutkan
terdengar. Dennis menatapnya dengan tatapan dingin, kemudian aura Guru Bumi
seketika menyelimuti seluruh arena!
"Ayah, jangan ikut campur."
Gilbert menghela napas, kemudian berkata kepada Hendi dengan
perasaan bersalah, "Kalah ya kalah! Kalau hari ini Adriel kalah, aku juga
akan membunuhnya. Kalau hari ini aku kalah dan dia membunuhku, itu adalah
takdir! Tapi, sepanjang hidupku, aku sering membuatmu marah. Sayangnya, aku
nggak bisa menebusnya di sisa hidupku. Maaf."
"Gilbert!"
Hendi seketika merasa sangat marah. Namun, di bawah pandangan
Dennis, dia benar-benar tidak berani bertindak.
Dia bukan hanya ayahnya Gilbert, tetapi juga kepala keluarga
Surya!
"Bertindaklah. Mati di tanganmu, juga nggak akan dianggap
sebagai kesalahan." 1
Gilbert melihat ke arah Adriel sambil tersenyum tipis. Namun, saat
berbicara, suaranya menjadi pelan dan akhirnya pingsan.
Serangan luar biasa itu telah menghabiskan segala yang
dimilikinya. Saat ini, dia merasa lemas. Karena tidak bisa bertahan lagi, dia
langsung pingsan.
No comments: