Membakar Langit ~ Bab 1072

 

Bab 1072

 

"Naga Penyedot Air!"

 

Teknik Naga Ular yang diwariskan oleh Dito memiliki kegunaan yang luar biasa, bukan hanya sekadar serangan sederhana.

 

Saat ini, naga dan ular itu tampak seolah-olah akan terbakar, berputar mengelilingi tubuh tua Dennis dengan keajaiban yang memukau!

 

Sementara itu, Dennis mengangkat tangannya tanpa ekspresi apa-apa, lalu menunjuk.

 

Wush!

 

Naga dan ular melangkah di atas api, melesat keluar!

 

"Kekuatan ini..."

 

Ana merasa sangat terkejut.

 

Meski Dennis dan Winsen sama-sama Guru Bumi tingkat lima, kenapa sepertinya Dennis jauh lebih tenang dan ahli dalarn mengendalikan kekuatannya?

 

Bahkan wajah Winsen tampak sedikit berubah.

 

Dia sama sekali tidak menyangka Dennis ternyata lebih kuat dari perkiraannya.

 

"Tapi memang kenapa? Aku nggak akan kalah darimu!" teriak Winsen.

 

Winsen berteriak dengan penuh amarah. Aliran energi sejatinya tiba-tiba meledak, sementara tubuhnya dikelilingi oleh api. Dalam sekejap, dia beradu kekuatan dengan naga dan ular yang terbentuk dari energi sejati itul

 

Kedua belah pihak saling bertarung dengan sengit. Serangan dan balasan tampak sangat intens, dengan setiap serangan sangat terkonsentrasi. Hampir tidak ada energi sejati yang terbuang dalam setiap serangan. Meski begitu, aura yang terpancar begitu kuat hingga Yasmin dan Ana merasakan tekanan berat, seolah-olah udara yang mereka hirup pun berubah panas!

 

Kedua belah pihak tampak imbang

 

"Aku nggak akan main-main lagi! Jurus Telapak Api Kedua, Teknik Menelan Langit!"

 

Winsen berpura-pura melakukan serangan sambil tersenyum dingin. Lalu, dia dengan cepat memanfaatkan kesempatan ketika Dennis menyerang untuk meluncur langsung ke arah Adriel!

 

Angin kencang bertiup, api menyala dengan ganas, dibantu oleh angin yang mempercepat gerakannya. Winsen sudah memperkirakan bahwa Dennis tidak akan bisa mengganti teknik tepat waktu.

 

Dia mengubah energi sejatinya menjadi api yang membara dengan kekuatan penuh.

 

Dia hendak membakar Adriel hingga menjadi abu!

 

"Kamu nggak menyadari, 'kan? Sejak tadi aku selalu mendekati tuanmu dalam pertarungan ini! Konyol sekali kamu nggak menyadarinya...'

 

Winsen menunjukkan seringai sinis. Tujuannya datang ke sini memang untuk membunuh Adriel, bukan mengalahkan Dennis!

 

Sejak awal, dia tidak berharap bisa memenangkan pertarungan dengan cepat melawan Dennis. Sebaliknya, dia secara perlahan mengarahkan dirinya mendekati Adriel!

 

Namun, Adriel tetap berdiri tak bergerak, hanya mengerutkan kening sedikit, lalu berkata, "Ini memang sedikit merepotkan... "

 

"Pak Dennis."

 

"Ya."

 

Suara penuh hormat Dennis terdengar. Lalu, suara petir yang samar bergemuruh di udara.

 

Di tengah tatapan terkejut Winsen, Dennis tiba-tiba sudah berdiri di depan Adriel.

 

Dengan eskpresi wajah merendahkan, Dennis berkata, "Apa trik kecilmu ini pantas untuk ditunjukkan? Menyingkir!"

 

Bum!

 

Aliran energi sejati naga dan ular tiba-tiba meledak ketika dilepaskan. Kali ini, kekuatannya lebih besar dari sebelumnya, hingga berlipat ganda. Winsen yang tidak siap langsung terlempar ke belakang.

 

Darahnya langsung bergejolak hebat!

 

"Kekuatan ini... "

 

Winsen menyentuh dadanya yang terasa sakit, lalu menatap Adriel dengan wajah pucat yang penuh kebencian.

 

Kekuatan Dennis tampaknya bertambah berkali lipat karena teknik baru yang dia dapatkan.

 

Misi pembunuhan ini jadi makin sulit. Tidak mungkin untuk Winsen menyelesaikannya.

 

Dalam sekejap, niatnya untuk mundur muncul.

 

Terlebih lagi, meski waktu bertarung tadi singkat, setiap gerakan yang diluncurkan menggunakan kekuatan penuh. Energi sejati Winsen sudah terlalu banyak terkuras.

 

"Adriel, kita akan bertemu lagi nanti!" kata Winsen.

 

Dia menggerutu dengan penuh amarah, bersiap untuk melarikan diri.

 

Winsen berencana untuk kembali terlebih dulu, lalu mencari kesempatan lain di masa depan.

 

Namun, saat itu Dennis tiba-tiba bergerak dengan menggunakan Teknik Peringan Tubuh, Jurus Tiga Ribu Halilintar, lalu muncul di hadapan Winsen. Dia berkata dengan tenang, "Tuan Muda menginginkan jantungmu. Hari ini, kamu nggak akan bisa pergi."

 

"Sombong sekali! Kekuatan kita hampir sama! Sekarang energi sejatimu juga sudah hampir habis, bagaimana bisa kamu menghentikanku? Jangan bermimpi!" balas Winsen.

 

Dia mendengus dingin, tetapi hatinya mulai merasa gelisah. Dia khawatir jika Wendy tiba-tiba muncul. Meski kekuatan Wendy tidak sebanding dengannya, akan cukup merepotkan untuk menahannya.

 

Tanpa pikir panjang, Winsen segera mengerahkan sisa energi sejatinynya. Api yang membara kembali meledak, sementara tubuhnya berubah menjadi angin api yang melesat ke luar!

 

Dennis sedikit mengernyitkan kening, seolah sedang ragu akan sesuatu.

 

"Kamu ingin membunuhku? Coba saja di kehidupan selanjutnya!" teriak Winsen.

 

Winsen tampak menyeringai sinis. Dia adalah seorang Guru Bumi, mana mungkin bisa dengan mudah dibunuh?

 

Jika dia ingin lari, bagaimana mungkin Dennis bisa menghentikannya? Bahkan jika tidak dikepung oleh tiga Guru Bumi keluarga, dia bisa saja melarikan diri dari tetua keluarga Forez sebelumnya.

 

Api di tubuhnya makin kuat, lalu kecepatannya meningkat ke batas tertinggi. Winsen meninggalkan jejak api di belakangnya seperti meteor yang melesat menuju pintu keluar.

 

"Sudahlah. Meski kemenangan ini nggak sempurna, aku nggak punya pilihan lain," ujar Dennis sambil menghela napas panjang.

 

Sebenarnya, Dennis ingin mengambil jantung sempurna Winsen untuk Adriel. Namun, sekarang sepertinya itu tidak mungkin dilakukan.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1072 Membakar Langit ~ Bab 1072 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 28, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.