Bab 1076
Tubuh Ana melemas dan dia menangis tanpa suara sambil bersandar di
bahu Adriel.
"Siapa bilang kamu nggak punya ayah kandung."
Tepat pada saat itu, suara samar terdengar.
Tidak lama kemudian, aura menakutkan turun dari langit dan semua
orang langsung berubah pucat. Saat ini seolah-olah udara telah disedot habis
dan semua orang merasa seperti ada batu besar yang menekan jantung mereka.
Itu adalah tekanan mengerikan yang sangat besar seperti gunung.
Bahkan Dennis juga menunjukkan ekspresi takut di wajahnya. Pria
itu merasa aliran darahnya telah terhenti.
Saat berikutnya.
Seorang pria paruh baya keluar dari pintu, diikuti oleh seorang
pemuda tampan yang mengulas senyum tipis.
Pria paruh baya itu menatap ke seluruh orang yang ada di ruangan
itu. Tatapannya acuh tak acuh, tetapi sangat kuat dan seberat batu.
Lalu, dia menatap Ana sambil berkata dengan santai, "Ana,
sudah lama nggak bertemu."
"Darna..."
Pada saat ini, Ana menatap kosong ke wajah pria paruh baya itu.
Tanpa sadar dia juga mundur beberapa langkah. Wajah pria itu adalah mimpi buruk
terbesarnya sepanjang hidupnya dan Ana tidak akan pernah melupakannya.
Ana sama takutnya seperti melihat setan. Dia menggumamkan nama itu
dengan suara gemetar.
"Darna?"
Ekspresi Adriel juga berubah, matanya tertuju pada pria paruh baya
di depannya. Hatinya sontak terasa berat.
Ini adalah serigala bermata putih yang tidak tahu berterima kasih.
Tanpa diduga, setelah berbicara dengan Ana tentang orang ini
semalam, dia langsung datang kemari.
"Kamu, kenapa kamu ada di sini... "
Wajah Ana tiba-tiba dipenuhi ketakutan. Ana pikir dia tidak akan
pernah melihat orang ini lagi seumur hidupnya.
Namun, sekarang dia datang.
Dia benar-benar datang.
Ini adalah adegan buruk yang muncul dalam mimpi secara berulang
kali dan sekarang telah menjadi kenyataan.
Darna menjawab dengan tenang, "Dulu, kamu melarikan diri
karena kamu nggak tahu diri. Selain itu, kamu nggak seberuntung itu untuk
menjadi wanita di keluarga Romli-ku. Aku juga terlalu malas untuk
mencarimu."
"Tapi kali ini, aku di sini untuk mencari putriku."
Saat berkata demikian, Darna melihat ke arah Yasmin yang
terkesiap. Pria itu menatapnya sejenak, lalu mengangguk sedikit sambi
berkata," Kamu masih punya sedikit bakat dan kamu layak menjadi keturunan
keluarga Romli. Cepat kemari."
Darna melambaikan tangannya ke arah Yasmin.
"Kamu, apa kamu benar-benar ayah kandungku?"
Yasmin terkejut dan bingung. Segala sesuatu yang terjadi hari ini
sama anehnya seperti mimpi. Pertama, Yasmin mengetahui bahwa ibunya memiliki
hubungan dengan Adriel. Dia tidak bisa memercayai hal ini dan membuat hatinya
hancur.
Lalu, ayah kandung yang belum pernah dilihat dan bahkan namanya
pun tidak diketahui oleh Yasmin, tiba-tiba muncul seperti ini. Selain itu,
tampaknya ayah kandungnya memiliki latar belakang yang kuat.
Darna tersenyum tipis seraya berkata, "Ya, aku di sini untuk
membawamu pulang. Kamu adalah putriku. Kamu punya darah keluarga Romli di
tubuhmu. Tentu saja, kamu harus kembali kediaman kita. Bagaimana mungkin kamu
tinggal di tempat terpencil dan miskin, diintimidasi oleh kelas bawah? Kamu
terlahir sebagai keturunan bangsawan."
Perkataan Darna secara langsung membuat Yasmin yang awalnya merasa
putus asa, langsung terperanjat.
Empat kata "terlahir sebagai keturunan bangsawan"
seperti obat kuat yang disuntikkan ke dalam tubuh Yasmin. Kalimat ini
membuatnya gemetar dan daralinya mendidih.
Yasmin tidak bisa menampung hal lain di matanya. Dia hanya merasa
bahwa saat ini Darna adalah secercah cahaya di dunianya yang gelap. Pria itu
akan menerangi kehidupannya di masa depan.
Ketika Ana melihat ini, dia menjadi cemas dan segera menyela,
"Yasmin, jangan pergi! Kamu nggak boleh menganggap penjahat itu sebagai
ayahmu. Dia memerkosaku sejak awal, dia penjahat, dia adalah musuh seumur
hidupku!"
No comments: