Membakar Langit ~ Bab 1081

 

Bab 1081

 

"Berlutut!"

 

Dia menatap Adriel dengan tenang.

 

Hanya satu kalimat.

 

Tekanan yang berat dan menakutkan yang tak terlihat datang menghampiri!

 

Adriel merasa darahnya mulai mengental, bulu- bulunya berdiri satu per satu.

 

Namun saat ini, dia menggertakkan giginya dan menahan tekanan besar itu. Keringat membasahi pakaiannya, tetapi dia tetap tersenyum sinis dan berkata, "Aku akan berlutut pada ibumu!"

 

Darna mendengkus dingin.

 

Tekanan yang lebih besar datang.

 

Adriel muntah darah dan tulang-tulang di tubuhnya terdengar seperti berderit dan membuat gigi terasa ngilu, seolah-olah akan patah kapan saja!

 

Dia mengerahkan energi sejati dengan kuat untuk melawan tekanan ini. Pola darah Teknik Penerobos Surgawi muncul di tubuhnya dan berkedip kedip tanpa henti.

 

Naga Gajah di tubuhnya mengeluarkan raungan tidak puas!

 

Perbedaan tingkat mereka terlalu besar. Meskipun Adriel mempunyai banyak cara, tidak ada gunanya saat ini.

 

"Adriel!"

 

Ana, yang tidak merasa tertekan, langsung cemas ketika melihat penampilan Adriel.

 

Darna melambaikan tangannya, kemudian energi sejati langsung menghempaskan Ana. Dia jatuh ke tanah, lalu muntah darah dan terluka parah.

 

"Ayah, tolong ampuni ibuku!" pinta Yasmin dengan hati yang tidak tega.

 

"Dia yang cari mati sendiri dan nggak pantas untuk hidup. Apa kamu sudah lupa apa yang kukatakan tadi padamu?" kata Darna.

 

Yasmin langsung diam, lalu berdiri di samping dengan patuh.

 

"Tuan Muda!"

 

Dennis batuk darah, matanya terbelalak dan siap untuk menyerang. Namun, Darna menekannya dengan satu tangan, kemudian Dennis langsung berlutut dan muntah darah lagi. Wajahnya sangat pucat pasi.

 

"Lepaskan Tuan Muda, aku akan menggantinya dengan nyawaku! Aku mohon padamu! Aku akan bersujud padamu!"

 

Dennis juga memiliki kepribadian yang teguh. Dia tidak akan menyerah dengan mudah.

 

Adriel sangat kuat. Saat ini, demi Adriel, dia bisa melepas harga dirinya!

 

"Adriel, semua ini salahku, semua ini salahku!"

 

Ana merangkak di tanah sambil menangis terisak. Wajahnya penuh dengan air mata.

 

Saat melihat penampilan Adriel yang menyedihkan, Yasmin tersenyum bangga dan berkata dengan sombong, "Adriel, ternyata kamu bisa seperti ini juga. Kupikir kamu selalu bisa mengatur segalanya dengan baik."

 

"Karma ini datangnya cepat juga, ya. Haha... Aku ingin lihat, apa kamu masih bisa berkutik atau nggak!"

 

Adriel muntah darah, kemudian mendongak dengan susah payah untuk melihat Darna. Dia tersenyum sehingga memperlihatkan giginya yang berlumuran darah sambil berkata, "Kalau mau bunuh silakan bunuh saja. Nggak usah banyak ngomong!"

 

"Sayangnya, mati di tangan orang sepertimu... "

 

Jika menjadi Tabib Agung, bahkan keluarga Romli pun harus berlutut di bawah kakinya!

 

Sayangnya, takdir tak bisa ditebak. Siapa yang bisa memprediksi bahwa dirinya akan bertemu dengan Darna hari ini...

 

Kali ini, mungkin dia benar-benar akan mati...

 

Wendy juga tidak bisa menyelamatkannya...

 

Melihat sikap tegar Adriel, Darna langsung marah, seolah-olah tidak ada orang yang berani melawan dirinya seperti itu!

 

"Kalau begitu, aku akan menghabisimu perlahan - lahan. Aku ingin melihat seberapa lama kamu bisa bertahan," kata Darna sambil tertawa dingin.

 

Jefri, yang berada di sampingnya, tersenyum dan mengeluarkan sebilah pisau dari lengan bajunya, kemudian menerjang ke arah Adriel. "Jangan khawatir, aku sangat terampil. Sebelum aku memotong kakimu sebanyak 3.600 kali, kamu nggak akan mati dan akan terus menderita."

 

Yasmin justru menghampirinya, lalu merebut pisau itu dari tangan Jefri.

 

"Aku saja yang melakukannya sendiri."

 

Karena Adriel tidak mau memohon ampun dan tunduk, Yasmin berencana untuk menyiksa terlebih dahulu.

 

"Nanti, aku akan berikan data kepadamu. Kamu tangkap semua wanita yang ada di sisinya, lalu bunuh satu per satu di depannya. Aku ingin lihat apakah dia masih bisa bersikap keras kepala atau nggak," kata Yasmin kepada Jefri sambil memegang pisau itu.

 

"Baik, Nona, tapi perhatikan batasannya. Jangan sampai kamu membunuhnya dalam sekejap."

 

"Nggak perlu kamu ingatkan. Aku nggak akan membiarkannya mati dengan begitu cepat."

 

Yasmin dengan cepat menyatu dengan perannya. Dia menunjukkan sikap seorang wanita hebat di depan Jefri.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1081 Membakar Langit ~ Bab 1081 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 28, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.