Membakar Langit ~ Bab 1087

 

Bab 1087

 

"Ayah!" teriak Yasmin.

 

Saat ini Yasmin benar-benar panik dan segera berlutut di depan Wendy sambil berkata, "Bu Wendy, kami tahu kami salah, tolong maafkan kami. Aku, aku bisa menjilati sol sepatu Adriel lagi... "

 

Seberapa sombong dia sebelumnya, sebegitu rendah dia saat ini.

 

"Mulutmu yang penuh dengan kotoran akan semakin membuat kotor sepatuku. Aku nggak tertarik dengan itu," kata Adriel.

 

Adriel tampak acuh tak acuh. Kali ini dia tidak akan peduli lagi terhadap permohonan Yasmin. Orang yang dihina oleh Yasmin dan ayahnya adalah Wendy!

 

Namun, saat ini Wendy mengangkat tangannya dan berkata dengan lembut, "Tinggalkan jubah ringannya, kalian boleh pergi."

 

"Hah?"

 

Adriel terkejut menatap Wendy dengan sedikit bingung.

 

Ini tidak seperti sifat tegas Wendy. Karena dia pernah mengatakan bahwa siapa pun yang tingkatannya melebihi mahaguru harus mati di Kota Silas.

 

Orang-orang juga tampak bingung.

 

Apakah Wendy juga takut terhadap keluarga Romli dan ingin menyelesaikan perselisihan dengan mereka?

 

Bukankah pemikiran ini sedikit naif...

 

"Aku, aku boleh pergi?" tanya Darna.

 

Darna tidak menyangka, Wendy yang sudah menghina keluarga Romli, tetapi kini dirinya malah diperbolehkan pergi.

 

Namun, dia tidak punya waktu lebih untuk berpikir banyak. Seperti mendapatkan kehidupan baru, dia segera bangkit dan berkata, "Terima kasih banyak Bu Wendy, keluarga Romli nggak akan mempermasalahkan hal ini lagi! keluarga Romli pasti akan memberikan balasan yang besar untuk pengampunan ini!"

 

Dia segera melepaskan lapisan jubah ringan yang ada di tubuhnya. Ternyata tipis seperti pakaian biasa dan dengan hormat dia meletakkannya di lantai.

 

Kemudian Darna segera menarik Yasmin yang masih bingung dan melarikan diri sejauh mungkin.

 

Saat dia pergi, tiba-tiba terdengar suara Wendy, " Tunggu sebentar."

 

Tubuh Darna sedikit gemetar dan segera berbalik dengan hati-hati, "Ada perintah apa lagi, Senior?"

 

"Ingatlah aturan baru di Kota Silas sekarang, tingkatan di atas master puncak harus mati kalau memasuki Kota Silas. Kamu nggak akan memiliki kesempatan kedua kali seperti ini. Lebih baik sampaikan aturan Kota Silas ini kepada semua orang di keluargamu," kata Wendy.

 

Mendengar perkataan itu, Darna merasa takut di dalam hatinya. Dia segera mengiyakan Wendy, lalu pergi dengan tergesa-gesa bersama Yasmin.

 

Krisis ini telah terselesaikan begitu saja...

 

Orang-orang masih dalam keadaan terkejut.

 

Namun, saat ini Pak Dennis tiba-tiba batuk dengan keras dan muntah darah.

 

"Bawalah jubah ringan itu, bersihkan tempat ini lalu temui aku di Gunung Violet," Wendy berkata dengan santai.

 

"Baik ... " jawab Adriel.

 

Meskipun Adriel mengiyakannya, tetapi dia bertanya dengan bingung, "Bu Wendy, kenapa kamu..."

 

Wendy menghentikan langkahnya sejenak dan dengan sedikit kenangan yang terpancar dari matanya, dia berkata, "Aku memiliki sedikit hubungan dengan keluarga Romli. Karena hubungan ini, aku akan memberinya kesempatan hidup. Tapi semua itu sudah berlalu..."

 

Kemudian Wendy menatap Adriel dan berkata, " Adriel, kamu harus menghadapi keluarga Romli dengan dirimu sendiri."

 

Meskipun Adriel meminta bantuan Wendy, tetapi dia juga tidak akan mengubah keputusan ini.

 

Wendy akan membantu Adriel di Kota Silas dengan alasan tertentu. Namun, di luar Kota Silas, Adriel masih perlu berjuang sendiri.

 

Selalu dibantu orang tidak bisa berjalan dengan jauh.

 

Sementara itu, Adriel tersenyum dan berkata dengan santai, "Baguslah kalau aku nggak melibatkan Bu Wendy. Aku pikir kamu takut terhadap keluarga Romli."

 

Masalah sendiri harus ditangani sendiri. Yang paling Adriel khawatirkan adalah akan menyusahkan teman -temannya. Begitu juga dengan Wendy, dia salah satu orang yang paling dihargai dan dihormati oleh Adriel.

 

"Aku nggak menganggap serius dengan keluarga Romli," Wendy berkata dengan acuh tak acuh.

 

Adriel menggaruk-garuk kepalanya sambil berkata, "Bu Wendy, apa ada sesuatu yang bisa aku bantu untukmu?"

 

Semakin banyak utang budinya, semakin Adriel merasa gelisah dalam hatinya.

 

"Ada," kata Wendy. Lalu dia berpikir sejenak, "Tapi membutuhkan kultivasimu yang lebih kuat lagi."

 

"Harus seberapa kuat?" Adriel berkata dengan semangat.

 

"Harus ... cukup kuat bagimu untuk melibatkanku dengan masalahmu," kata Wendy sambil tersenyum. Perkataan itu membuat Adriel menjadi bingung.

 

Adriel ingin bertanya lagi.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1087 Membakar Langit ~ Bab 1087 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 28, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.