Membakar Langit ~ Bab 1094

 

Bab 1094

 

"Adriel, kudengar ada Guru Bumi akan membunuhmu ? Apa kamu baik-baik saja?" tanya Elisa dengan penuh perhatian.

 

Dibandingkan dengan Alliya, dia jauh lebih polos dan sepenuhnya memikirkan Adriel.

 

"Jangan bicara soal Guru Bumi, bahkan jika tingkat langit bebas datang, mereka pun harus berlutut memohon ampun," balas Adriel. Dia meniru sikap angkuh Wendy, raja kekuatan dari Kota Silas, sambil dengan tenang menyombongkan diri.

 

"Sombong sekali! Apa kamu mau bilang kalau bahkan para ahli tingkat ilahi adalah temanmu?" tanya Alliya dengan sedikit penghinaan.

 

"Mulutmu tajam sekali!" balas Adriel.

 

Adriel langsung marah dan membuka ikat pinggangnya, hendak menghukumnya dengan keras.

 

"Kamu yakin? Setelah semalam, apa kamu masih punya tenaga tersisa? Kamu pasti sudah kehabisan, sudahlah..." kata Alliya dengan tertawa kecil.

 

Bagi yang sering berselingkuh, mereka tahu bahwa sebenarnya Alliya sedang berpura-pura menolak, sambil sengaja menggoda Adriel.

 

makin dia berkata tidak, justru itu pertanda dia ingin.

 

Alliya tahu betul nilai dirinya di mata Adriel. Dia tidak boleh terlalu mudah didapatkan, atau Adriel akan kehilangan minat padanya dan pada Elisa.

 

"Kamu nggak mau? Baiklah," balas Adriel dan berniat pergi.

 

"Kamu " ujar Alliya yang terkejut, tidak per percaya bahwa Adriel benar-benar akan melepaskan kesempatan ini.

 

"Aku punya banyak wanita. Mengapa aku harus peduli padamu?" kata Adriel.

 

Adriel bisa melihat permainan Alliya dan tertawa mengejek. Bermain tarik ulur dengannya?

 

Dia tidak akan menyerah begitu saja!

 

Alliya panik, merasa permainannya mungkin sudah terlalu jauh. Segera dia mengeluarkan jurus terakhirnya.

 

"Jangan pergi! Aku... aku salah, oke?" kata Alliya dengan panik.

 

"Salah di mana?"

 

"Aku ... " balas Alliya. Dia mengutuk Adriel dalam hati karena tidak tahu malu. Pria itu mau tidur dengannya, tetapi malah bertanya di mana kesalahannya?

 

Namun, pada saat itu, dia menarik napas dalam- dalam dan mendekatkan diri ke telinga Adriel dengan nada yang penuh godaan berkata, "Aku salah karena tanpa izinmu sudah mengajari Elisa terlalu banyak posisi ... "

 

Adriel segera mendapatkan gambaran yang jelas. Akal sehatnya memberitahunya untuk sedikit menahan diri dan tidak membiarkan wanita ini mendapatkan apa yang diinginkannya dengan mudah. Oleh karena itu, dia sengaja membuatnya kesulitan sedikit tadi, tidak boleh membiarkannya mendapatkan keinginannya dengan mudah.

 

Segera, di tengah teriakairtembut Alliya, Adriel menjatuhkannya ke atas tempat tidur dan menciumnya dengan dalam.

 

Alliya memeluk kepala Adriel dan mendesah lembut, matanya berkilauan dengan gairah. Sudah lama dia merasa kesepian dan kosong karena tidak ada yang menemaninya.

 

Di sisi lain, Elisa berdiri dengan malu-malu, tidak tahu harus berbuat apa.

 

Meskipun dia pernah mengalami hal ini sebelumnya, dia tetap merasa gugup setiap kali menyaksikan adegan tersebut.

 

Untungnya, Adriel cukup perhatian, dan dalam satu gerakan cepat, dia menarik Elisa ke arahnya.

 

Setelah itu, Adriel langsung masuk ke inti permainan!

 

Sementara itu, Joshua yang baru saja sampai di lantai bawah ternganga dengan mata yang penuh kebencian.

 

"Sialan, pelacur itu!"

 

Suara Alliya makin keras, bukan karena dinding tidak kedap suara, tapi karena Adrieg terlalu kuat, hampir menguras habis energinya!

 

Mendengar suara itu, Joshua hampir meledak karena marah!

 

"Tenang, tenang, Ayah... Adriel akan mendapat balasan!" kata Benny.

 

Benny yang kini telah berubah menjadi seseorang yang penuh pengendalian diri, berusaha menenangkan Joshua agar tidak membuat Adriel makin marah.

 

Tapi kemudian, suara Elisa terdengar dari atas...

 

"Sialan kau, Adriel! Dasar binatang!" teriak Benny.

 

Dia langsung meledak marah!

 

Beberapa hal baru terasa menyakitkan jika terjadi pada diri sendiri. Sebelumnya dia masih menenangkan ayahnya, tapi sekarang dia langsung melontarkan sumpah serapah!

 

Namun kali ini, Joshua-lah yang menenangkan putranya. Dia berkata dengan tenang, "Benny, jangan gegabah. Balas dendam tidak harus segera. Adriel pasti akan mendapatkan balasannya!"

 

Ucapan mereka begitu mirip saat mencoba saling menghibur.

 

"Sialan!" teriak Benny.

 

Benny memekik marah, hampir menangis karena frustrasi!

 

Di atas, Elisa sudah benar-benar terhanyut, rambutnya berantakan dan kehilangan kendali diri.

 

Adriel makin puas. Elisa berbeda dari Alliya. Dia jauh lebih pemalu dan konservatif, sehingga sikapnya yang sekarang memberinya sensasi yang sangat memuaskan. 1

 

Rasanya seperti mendidik seorang gadis baik-baik yang akhirnya menyerah pada gairah!

 

Tentu saja, ini berkat Elisa yang merupakan "murid yang baik". Ya, dia benar-benar bisa diajari!

 

Sementara pasangan itu terus beraksi.

 

Benny yang berada di bawah sudah tidak tahan lagi mendengar suara-suara dari atas.

 

Sudah satu jam berlalu!

 

Bagaimana bisa pria ini belum selesai juga?

 

Setiap kali, harus selama ini kah?

 

Apakah Adriel benar-benar berlatih ilmu bela diri yang sah?!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1094 Membakar Langit ~ Bab 1094 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 28, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.