Membakar Langit ~ Bab 1102

 

Bab 1102

 

Pada saat itu, sebuah energi tidak terlihat mengunci Hugo!

 

Gary berbicara dengan tenang, "Kamu akhirnya memutuskan untuk turun tangan? Aku akan melayanimu!"

 

Seketika, wajah Hugo berubah pucat. Meski dia adalah seorang Guru Bumi, tetapi Gary adalah Guru Bumi tingkat sembilan!

 

Melawan dia sama saja dengan mencari mati!

 

Satu-satunya orang di keluarga Forez yang bisa menandingi Gary hanyalah leluhur mereka!

 

Semua orang yang menyaksikan tampak terkejut, melihat Tiago, yang dikenal memimpin di kalangan generasi muda, dipaksa mundur secara beruntun!

 

Sementara itu, Adriel terus berjalan di jalur seni bela dirinya sendiri. Dia melayangkan pukulan lagi dan tiba-tiba terdengar suara gemuruh halus di udara!

 

Tangan Tiago yang memegang tombak perunggu terus gemetar tanpa henti!

 

"Dia menggunakan Tiago sebagai alat untuk merenungkan dan menguatkan jalur seni bela dirinya sendiri! Bukankah ini sesuatu yang biasanya dilakukan oleh seorang Master Puncak yang telah mencapai pencapaian tertentu saat mereka akan menerobos ke tingkat Guru Bumi?" kata Noel dari keluarga Hartanto, salah satu dari empat keluarga besar, dengan nada kaget.

 

"Dia benar-benar menekan semua jenius dari tiga provinsi bawah, memandang rendah rekan- rekannya..." kata Elin dalam hatinya sambil menatap dalam-dalam pada Adriel.

 

"Di usia semuda itu, dia sudah berjalan menuju puncak seni bela diri. Orang seperti dia tidak boleh dibiarkan berkembang lebih jauh. Jika dibiarkan, dia mungkin benar-benar mencapai puncak tertinggi seni bela diri... " ujar Putri Agung keluarga Gunawan, Siska, yang biasanya tampak malas, kini menunjukkan niat membunuh yang kuat di matanya.

 

Pada saat ini, pupil mata Tiago menyusut. Namun, makin lama dia menatap ketenangan Adriel, makin dia merasa dihina. Dengan penuh amarah, dia berteriak, "Aku lahir luar biasa, siap membantai semua musuh di jalanku. Beraninya kamu menggunakan aku sebagai alat latihan seni bela dirimu? Mati kamu!"

 

Dengan raungan keras, Tiago meledakkan kekuatan maksimalnya, tombak perunggunya bersinar dengan cahaya yang memancar!

 

Bahkan sebelum Adriel sempat bergerak, Tiago sudah menyerang dengan kekuatan penuh, berniat menghabisi Adriel.

 

Menghadapi serangan mematikan ini, ekspresi Adriel tetap tidak berubah.

 

"Setelah pertarunganku dengan Gilbert, aku menyatukan semua seni bela diriku, nggak lagi terikat oleh jurus-jurus tertentu! Setiap gerakan adalah senjata dan setiap pukulan adalah serangan mematikan," ujar Adriel dengan nada sedikit nostalgia dan rasa syukur.

 

Jalan yang dia tempuh penuh dengan perjuangan, setiap langkah disertai darah dan air mata, hingga akhirnya mencapai hari ini!

 

Kini, di tubuhnya terlihat aura seorang mahaguru seni bela diri!

 

Dia perlahan mengangkat tangannya dan melayangkan satu pukulan sederhana tetapi penuh kekuatan.

 

Duar!

 

Udara di sekeliling meledak dalam riak-riak energi. Energi Adriel yang kuat menyebar ke segala arah dengan kekuatan besar!

 

Suara dentuman keras terdengar seperti guntur yang pecah, kemudian kesunyian menyelimuti!

 

Satu pukulan Adriel telah memecahkan batas suara!

 

Saat pukulan itu mengenai tombak Tiago, suara ledakan besar terdengar!

 

Ini adalah pukulan yang telah menyatu dengan semua pemahaman seni bela diri Adriel!

 

Di tingkat ini, tidak ada seorang pun yang bisa menghalanginya!

 

Hampir dalam sekejap, pukulan itu menerobos tombak perunggu Tiago dan menghantam langsung dadanya!

 

Bluk!

 

Dada Tiago langsung ambruk ke dalam, darah segar menyembur dari mulutnya!

 

Tubuhnya terpental jauh ke belakang!

 

Kekuatan yang dahsyat menyebar, bahkan beberapa anggota keluarga Forez yang berdiri di dekatnya ikut terlempar ke belakang, memuntahkan darah dalam jumlah besar!

 

"Ini kekuatan seorang Master Puncak tingkat empat? Bahkan gelombang sisa serangannya bisa membunuh Master Puncak lainnya?"

 

Orang-orang di sekeliling berbisik dengan ketakutan.

 

Semua mata tertuju ke arah lapangan. Di tengah - tengah arena, hanya ada satu orang yang berdiri, sementara yang lain terkapar di tanah!

 

Adriel berdiri dengan tangan di belakang, memancarkan aura seorang mahaguru seni bela diri, seperti dewa perang yang tangguh nan tidak tersentuh.

 

"Dia sudah mencapai puncak di antara rekan-rekan sebayanya, nggak ada seorang pun di tingkat yang sama yang bisa menandingi kekuatannya!"

 

Semua orang terdiam, tidak bisa berkata-kata. Pertarungan Adriel terlalu mengerikan. Di usia yang masih muda, dia telah mencapai tingkat di mana semua seni bela dirinya menyatu menjadi satu kesatuan. Siapa yang bisa melawannya di masa depan?

 

Setiap lawan yang dihadapinya pasti akan hancur!

 

"Aku... aku nggak terima! Aku masih ingin bertarung!" ujar Tiago.

 

Dia masih belum mati. Dia batuk darah, wajahnya dipenuhi kegilaan dan ketidakrelaan. Dihina oleh Adriel di depan banyak orang dan dijadikan batu loncatan, bagaimana mungkin dia bisa menerima ini?

 

"Lindungi Tiago!" teriak Hugo dengan panik.

 

Dia tidak bisa bergerak, hanya bisa memerintahkan para Master Puncak berperingkat tinggi untuk melindungi Tiago.

 

Namun, Adriel berkata dengan nada dingin, "Hari ini adalah pertarungan hidup dan mati! Pertarungan ini akan menentukan hidup dan mati, nggak ada yang bisa kabur!"

 

Sambil berbicara, dia mengangkat tangannya, merapatkan jari-jarinya membentuk pedang dan mengirimkan energi pedang yang melesat dengan cepat!

 

"Jangan!"

 

Tiago tiba-tiba tersadar dari kegilaannya, matanya dipenuhi ketakutan menghadapi kematian yang mendekat!

 

Bluk!

 

Adriel bergerak terlalu cepat. Para Master Puncak yang berada di dekatnya baru saja bergerak, tetapi mereka sudah melihat energi pedang itu melesat melewati leher Tiago. Seketika, kepalanya terbang tinggi ke udara!

 

Bruk!

 

Bersamaan dengan itu, Adriel menendang kepala Tiago, yang terbang menghantam meja perjamuan. Darah segar mengalir deras. Mata Tiago tetap terbuka lebar, tidak rela menutup bahkan dalam kematiannya.

 

"Pak Aldo, kenapa kamu belum juga muncul?"

 

Di tengah tatapan terkejut semua orang, suara Adriel bergema memenuhi langit!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1102 Membakar Langit ~ Bab 1102 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 29, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.