Bab 1104
Duar!
Tamparan yang luar biasa keras dari seorang Guru Bumi tingkat
sembilan mendarat tepat di wajah Hugo. Darah bercampur dengan gigi yang rontok
muncrat keluar dari mulutnya dan tubuhnya jatuh menghantam meja perjamuan
dengan keras.
Hugo terkapar di antara makanan dan minuman, wajahnya berlumuran
darah dan bengkok, tampak sangat menyedihkan.
Satu tamparan mampu menghempaskan seorang Guru Bumi tingkat enam!
Gary berdiri tegak di tengah medan, sikapnya penuh wibawa dan
kekuatan, membuat semua orang di sana merasa gentar dan hormat.
Sementara itu, Pak Dennis memandang ke arah punggung Gary dengan
perasaan campur aduk. Dahulu, saat dia bertarung dengan Gary, dia berpikir
bahwa kekuatan mereka setara.
Namun sekarang, dia sadar bahwa Gary sengaja menahan diri,
menghormati identitasnya, dan tidak menunjukkan seluruh kekuatannya.
"Sepertinya pamer kekuatan memang sudah menjadi keahlian
turun-temurun keluarga Lavali... " ujar Adriel sambil menunjukkan tatapan
penuh kegembiraan.
Paman Gary benar-benar sangat kuat, memberikan rasa aman yang luar
biasa!
Dengan paman yang sekuat ini, Adriel merasa tidak boleh
ketinggalan.
Dia menatap Hugo dengan tatapan tajam dan berteriak, "Aku
sudah membunuh cucu sulungmu, Pak Aldo masih belum muncul. Sekarang pamanku
akan membunuhmu! Kalau Pak Aldo nggak muncul juga, kami akan membantai semua
anggota keluargamu!"
Gary tersenyum dan melanjutkan, "Bagus sekali! Pak Aldo, kamu
masih belum mau keluar menemui aku?"
Para ahli keluarga Forez mulai merasa takut.
Semua orang yang menyaksikan pertarungan ini terkejut luar biasa.
Paman dan keponakan ini benar- benar ingin mengguncang langit dan bumi hari
ini!
"Ternyata kamu benar-benar sombong, Gary."
Sebuah suara tenang tiba-tiba terdengar dari puncak bukit. Suara
itu terdengar lembut, tetapi dalam sekejap menggema ke seluruh langit!
Tidak lama kemudian, sesosok tubuh perlahan muncul dari arah vila
di puncak bukit. Meski gerakannya tampak lambat, dalam satu langkah dia telah
menempuh puluhan meter. Dalam waktu singkat, dia sudah tiba di tempat kejadian!
Aldo!
Dia mengenakan jubah longgar berwarna abu-abu, rambutnya putih
semua, tetapi kulitnya halus dan tampak seperti seorang pemuda. Sikapnya
bagaikan seorang pertapa yang bijak.
"Jadi akhirnya kamu nggak tahan, ya?" ujar Gary sambil
tertawa kecil, lalu melangkah maju.
"Tapi meskipun begitu, aku tetap akan membunuh
keluargamu!" ancamnya.
Sambil berbicara, Gary mengangkat tangannya sekali lagi. Energi
mematikan yang luar biasa segera mengunci Hugo, membuat wajahnya menjadi pucat
pasi!
Gary jelas berniat membunuh Hugo di depan mata Aldo!
"Berani sekali!" Aldo mendengus dingin..
Dengan lambaian lengan bajunya yang besar, aliran energi yang dahsyat
melesat dari tubuhnya ke langit!
Energi yang begitu besar seperti ombak raksasa mengalir ke seluruh
penjuru, menyebabkan semua tamu dari empat keluarga besar yang hadir merasa
gemetar ketakutan, bahkan napas mereka terasa berat.
Mereka semua menatap ke arah belakang bukit dengan perasaan ngeri!
Bom!
Dua aliran energi besar bertemu di udara dan saling meniadakan!
Meskipun tidak ada energi yang terbuang sia-sia, sisa kekuatan
yang tersisa cukup untuk menghempaskan beberapa orang di sekitar mereka!
"Hebat sekali!" teriak Riko kegirangan.
Dia menyaksikan Aldo dengan mudah menetralkan serangan Gary. Tidak
diragukan lagi, Aldo telah mencapai Guru Bumi tingkat sembilan!
"Memang kuat, tapi sayangnya kamu hanya seorang diri. Itu
nggak cukup," kata Yogi dengan senyum sinis.
"Kami hanya butuh sepuluh menit untuk membunuh semua anak dan
cucumu!" ujar Pak Dennis sambil mendengus dingin.
Gary bisa mengikat Aldo, sementara Pak Dennis bisa menahan Hugo
yang terluka. Jika keluarga Forez tidak punya Guru Bumi lainnya, Yogi sudah
lebih dari cukup untuk membantai seluruh keturunan keluarga Forez!
"Gary, dasar bodoh! Kamu pikir kekuatan keluargaku hanya
sampai di sini?" balas Aldo sambil tertawa dingin.
"Kenapa? Masih ada seorang Guru Bumi bernama Noah
Forez?" ujar Adriel sambil tersenyum kecil.
Dia kemudian mengambil sebuah bungkusan dari tangan Raffa dan dari
dalamnya, dia mengeluarkan sebuah kepala manusia!
No comments: