Membakar Langit ~ Bab 1106

 

Bab 1106

 

"Aldo, berani sekali kamu menculik seseorang dari penjara dan menjadikannya boneka?" teriak Adriel dengan marah, wajalınya memerah penuh emosi.

 

Aldo hanya tersenyum tipis dan membalas, "Kenapa langsung marah? Sebenarnya, aku harus berterima kasih padamu."

 

"Kenapa? Nggak mengerti? Kamu juga ahli dalarn Teknik Boneka, 'kan?" lanjut Aldo sambil tersenyum sinis.

 

"Kamu pasti tahu, seorang Guru Bumi memiliki ketahanan mental yang jauh melampaui orang biasa dan seharusnya mereka nggak bisa dijadikan boneka. Tapi, jika kamu bisa menemukan titik lemah mereka dan membuat mereka menerima nasibnya sebagai boneka, prosesnya bisa berhasil."

 

"Lalu, apa kamu bisa menebak apa titik lemah Oscar?" tanya Aldo.

 

Dengan tatapan dingin seperti ular, Aldo menatap Adriel dengan senyuman penuh racun. Seketika, tubuh Adriel bergetar.

 

"Jawabannya kamu, Adriel... " balas Aldo sambil menatap Adriel yang sedang marah.

 

"Ketika dia tahu aku bermusuhan dengan kalian, dia ingin memakanku hidup-hidup."

 

"Tapi, coba tebak apa yang terjadi? Saat aku mengatakan bahwa aku akan membunuhmu sendiri, dia langsung berlutut memohon ampun dan meminta untuk dijadikan boneka!"

 

"Dia tahu bahwa proses membuat boneka membutuhkan waktu, jadi dia ingin memberi kesempatan bagi majikannya untuk tumbuh lebih kuat."

 

"Untuk menyenangkan hatiku, dia bahkan memotong sendiri telinga, lidah, dan hidungnya sebagai permohonan maaf padaku."

 

"Tapi yang nggak dia ketahui adalah, begitu dia sepenuhnya menerima nasibnya sebagai boneka, waktu untuk membuatnya juga menjadi jauh lebih singkat. Baru saja aku selesai membuatnya, kalian sudah datang."

 

"Hehe, Adriel, coba katakan, apa aku harus berterima kasih padamu? Kalau bukan karena kamu yang menjadi titik lemah Oscar, bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan boneka Guru Bumi secepat ini?"

 

"Dan lihatlah, ini adalah akhir yang sempurna bagi kalian semua, bukankah kita sudah impas sekarang? 11

 

Mendengar semua itu, tubuh Adriel bergetar hebat, darah mengalir dalam matanya yang penuh kemarahan. Dia berteriak dengan suara penuh dendam, "Aldo keparat, kamu cari mati!"

 

Meskipun Adriel belum pernah bertemu Oscar, mengetahui bahwa orang ini berkorban untuknya membuat amarahnya makin meluap.

 

Namun, sebelum dia sempat bergerak, Gary tiba- tiba mencengkeram bahunya, menghentikannya Dengan amarah yang membara, Gary berteriak kepada Aldo, "Meskipun Oscar sedang menjalani hukuman, dia masih menjadi tanggung jawab negara! Berani-beraninya kamu menjadikannya boneka! Kamu nggak takut pihak berwenang akan mencarimu?"

 

Aldo tertawa kecil dan membalas, "Mencari masalah padaku? Yang aku tahu, ada seorang narapidana dengan hukuman seumur hidup yang hilang dari penjara, dan aku dengan baik hati menemukannya. Suatu hari nanti, aku akan mengirimnya kembali ke penjara. Bukankah itu hal yang baik untuk negara? Ini sama sekali bukan masalah bagiku."

 

Kata-kata ini membuat semua orang yang mendengar merinding.

 

Rupanya, ini adalah rencana cadangan Aldo!

 

Sebuah boneka Guru Bumi!

 

Dan boneka itu adalah salah satu pengikut ayah Adriel. Ini akan membuat pihak Gary ragu untuk bertindak, karena mereka tidak bisa membunuhnya begitu saja!

 

"Oscar telah berjuang deni negara, tubuhnya dipenuhi luka, tetapi sekarang dia harus berakhir seperti ini! Hari ini, aku akan menuntut keadilan untuknya!" teriak Pak Dennis dengan penuh amarah, matanya merah dan suaranya menggema ke langit.

 

Dia tanpa ragu-ragu menyerang Aldo.

 

"Serahkan dia padaku!"

 

Gary yang wajahnya gelap menghentikan Pak Dennis dan berkata dengan dingin kepada Aldo, " Aldo keparat, hari ini kamu harus mati!"

 

Aldo mengabaikan amarah Gary dan berkata dengan santai, "Pergi."

 

Begitu perintahnya keluar, Oscar yang telah menjadi boneka segera menyerang Gary!

 

Wajah Gary berubah sedikit. Dia tidak bisa melukai Oscar dan terpaksa bertarung dengan penuh kehati- hatian, membuatnya sedikit tertekan. Melihat hal ini, Aldo tersenyum penuh kepuasan dan menggunakan kesempatan itu untuk menyerang

 

Pak Dennis segera berteriak sambil maju, "Kamu pergi bunuh Aldo! Aku akan menghadapi Oscar!"

 

Gary mengangguk sedikit, lalu melesat ke samping, menghindari serangan Oscar.

 

Oscar yang tanpa ekspresi tampak kebingungan sejenak setelah kehilangan sasarannya.

 

Di saat berikutnya, Pak Dennis yang berlinang air mata muncul di hadapannya. "Oscar, tenanglah. Tuan Muda akan menyelamatkanmu!"

 

"Haha, mimpi saja! Lebih baik kamu urus dirimu sendiri dulu!" ejek Hugo sambil tertawa sinis.

 

"Setelah kamu kalah, leluhur kami akan menjadikanmu boneka juga!"

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1106 Membakar Langit ~ Bab 1106 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 29, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.