Bab 1116
"Sudah kuduga! Nggak mungkin
Adriel seberuntung itu. Ternyata, semua ini adalah rencananya! Binatang ini
hanyalah orang rendahan kota kecil, lucunya dia masih berharap meningkatkan
status dan memperbaik kehidupannya!" seru Riko.
Hati Riko yang bersemangat gemetar
dan matanya berbinar-binar, dia berharap bisa melihat Adriel mati sekarang
juga.
"Cukup licik, perencanaan yang
bisa membuat orang sukses. Sayangnya masih kurang, terbongkar dan menjadi
pecundang," ujar Siska.
Siska menggelengkan kepala dan tampak
agak simpati. Dia menatap Elin dan berkata sambil tersenyum, "Tampaknya
keluarga Forez yang akan menang mutlak hari ini."
"Ya, benar. Menang mutlak,"
sahut Elin sambil tersenyum. Namun, tatapannya terhadap Adriel terlihat agak
berbeda. Cara untuk mengakhiri kebuntuan ini sangat menarik
Tidak tahu bagaimana ekspresi Aldo
saat mengetahui kebenaran bahwa dia telah dijebak oleh Gary Tak terkalahkan.
"Nggak peduli Adriel menjebak
siapa, tapi dia malah menjebak Gary Tak Terkalahkan. Sangat nggak tahu
malu..." ujar Noel.
Noel mengerutkan kening. Sebenarnya
dia cukup mengagumi Gary Tak Terkalahkan sebagai pahlawan. Siasat Adriel
membuatnya merasa jijik kepada Adriel.
Noel menggelengkan kepala dan tidak
ingin melanjutkan melihat lagi. lagi pula, Adriel sudah pasti akan mati karena
melakukan kesalahan yang begitu besar!
Seketika, semua orang merasa jijik
terhadap Adriel.
Keluarga Forez memang tidak manusiawi
karena menjadikan Oscar sebagai boneka, tetapi Adriel malah berani menipu
pahlawan seperti Gary Tak Terkalahan dan berharap bisa meningkatkan statusnya
serta memperbaik kehidupannya, dia juga memang binatang!
"Adriel, matilah," ucap
Aldo.
Aldo tersenyum bangga dan merasa
yakin akan kemenangannya. Dia perlahan-lahan mengangkat tangannya dan siap
untuk menyerang.
Adriel menghadapi pukulan itu tanpa
rasa takut, lalu berkata dengan tenang, "Jangan terlalu percaya diri, atau
kamu mungkin akan mempermalukan diri sendiri."
Aldo tertawa dan membalas, "Yang
akan menjadi lelucon hari ini hanya kamu seorang!"
"Oh, ya?" tanya Adriel
sambil menyeringai.
Melihat sikap Adriel yang tenang,
Aldo agak mengerutkan keningnya dan merasa ada yang tidak beres. Namun, dia
mendengus dingin dalam sekejap.
Dirinya sebagai seorang Guru Bumi
tingkat sembilan, tidak akan bisa dibuat takut oleh Adriel!
Pertempuran ini telah membuat Aldo
sangat marah sampai sekarang, sudah waktunya untuk mengakhiri semuanya!
"Aku ingin lihat, siapa lagi
yang akan membunuhku saat ini?" tutur Aldo.
Aldo menunjukkan ekspresi sombong,
dia hendak mengangkat tangan dan membunuh Adriel!
Namun, pada saat ini...
"Aku akan membunuhmu!"
Tiba-tiba, terdengar suara teriakan
dari Aldo. Dengan suara dentuman keras, energi sejati mengalir seperti air
terjun, menghempas segalanya dan menyerang dari belakang Aldo!
Pada saat ini, Aldo sudah melepaskan
kewaspadaannya dan sama sekali tidak sempat untuk bereaksi.
Bum!
Energi sejati itu berubah menjadi
pisau panjang. Dengan suara yang kuat, pedang itu meninggalkan luka mengerikan
di punggung Aldo. Dari bahu hingga punggung, darah mengalir dan kulit terbuka!
Sementara itu, sebuah sentakan di
antara hidup dan mati membuat Aldo agak memiringkan tubuh. Jika tidak, energi
sejati itu akan langsung membelah seluruh tubuhnya!
"Aahh!"
Aldo berteriak kesakitan, tubuhnya
terlempar keluar dan jatuh keras ke tanah, mulutnya memuntahkan darah.
Sementara saat ini, di tengah
pandangan terkejut semua orang, tatapan Gary Tak Terkalahkan tiba- tiba menjadi
dingin. Dia terus mengejar dan menggabungkan jarinya menjadi pisau, energi
sejati berubah menjadi air terjun energi pisau dan menyerang Aldo!
"Gary! Apa maksudmu? Aku sedang
membalas dendam untukmu!" seru Aldo.
Aldo terus-menerus menghindar, tetapi
dia terluka terlalu parah. Dia menatap Gary dengan mata yang penuh kemarahan
dan berteriak dengan keras.
"Bodoh! Apa aku nggak bisa
mengenali keponakanku? Kamu terlalu meremehkanku! Aku dan keponakanku hanya
berpura-pura untuk menipumu agar kamu mengungkapkan kelemahanmu. Kamu malah
sangat bangga. Konyol! " ujar Gary.
No comments: