Membakar Langit ~ Bab 1120

 

Bab 1120

 

"Dia benar-benar menang..."

 

Riko berkata dengan bingung. Seolah-olah kehilangan semua energinya dan terduduk di kursi.

 

Keluarga Forez sudah dimusnahkan!

 

Jadi bagaimana dengan dirinya?!

 

Dengan sifat leluhurnya, bagaimana mungkin mereka mendukung seorang pecundang?

 

"Nggak perlu mengatakan perkataan pesimis! Segera kembali denganku dan cari solusinya sekarang juga!" kata Siska dengan gelisah.

 

"Hahaha, solusi seperti apa? Aku didukung oleh Pak Adriel saat ini, setelah aku menjadi kepala keluarga, keluarga Gunawan dan keluarga Lavali akan memiliki hubungan yang baik. Apa kamu masih ingin merebut posisi kepala keluarga denganku?" kata Dante dengan gembira dan tertawa dengan sombong.

 

Dia telah menunggu terlalu lama!

 

Akhirnya tercapai juga sekarang ini!

 

Adriel tidak mengecewakan harapannya dan benar- benar menang. Dirinya juga akan naik ke puncak kejayaan dengan kemenangan ini!

 

"Sagheru akan ada perubahan pemimpin!"

 

Noel menghela napas lega dan dengan wajah serius dia memandang Adriel. Kekuatan bertarung Gary Tak Terkalahkan sungguh sangat kuat.

 

Untungnya keluarga Hartanto selalu menjaga jarak dan tidak terpengaruhi!

 

Saat ini, Nancy juga terlihat sangat senang dan berkata, "Tuan Lavali sungguh tak terkalahkan!"

 

Lalu dia menatap ayahnya dengan senyuman lebar dan berkata, "Ayah, aku yang menang atas taruhan ini!"

 

Wajah Kalvin menghitam dan tidak menjawab.

 

Dibandingkan dengan taruhan tersebut, perubahan keadaan Sagheru sekarang lebih penting. Keluarga Forez telah hancur dan Adriel telah bangkit.

 

Dia sedikit menyesal, mungkin seharusnya dia membujuk leluhur untuk memihak kepada Adriel waktu itu.

 

Sekarang Adriel telah menang dan tidak ada hubungan dengan keluarganya...

 

"Ayah, katakan sesuatu!" ujar Nancy tidak sennag.

 

"Jangan ribut, aku sedang berpikir!" jawab Kalvin.

 

Kalvin tidak sabar, tetapi tiba-tiba terpikir sesuatu. Saat ini Adriel bisa disebut sebagai pendiri keluarga Lavali di Kota Silas, mungkin putrinya bisa menikah dengan Adriel?

 

Mungkin pernikahan putrinya bisa dibatalkan?

 

"Akhirnya menang..." ujar Adriel.

 

Adriel juga merasa tidak mudah dan dia menghela napas lega. Pak Aldo memiliki terlalu banyak niat jahat, jika bukan karena pamannya yang berhasil mengalahkannya, ini sungguh sangat sulit untuk berhasil...

 

Lalu dia menatap Gary dengan senyuman santai. Dirinya sudah cukup berlagak sombong, sekarang giliran Paman Gary untuk berlagak sombong.

 

Elin merasa senang, tetapi dia tidak bisa menunjukkan bahwa dia adalah seorang mata-mata. Karena setelah ini, mereka juga harus menguasai seluruh keluarga Forez!

 

Namun, bisa melihat Aldo mati dengan tragis juga memberikan kepuasan belas dendam yang besar untuknya.

 

Saat ini, di hadapan semua orang, Gary telah tiba di depan Aldo.

 

"Uhuk uhuk!"

 

Aldo terjatuh ke tanah dan muntah darah, tetapi dia masih hidup. Dia tampak ketakutan saat melihat Gary dan berkata, "Nggak, jangan! Tolong ... Jangan..."

 

Gary dengan wajah tanpa ekspresi, tidak mengatakan apa-apa, lalu mengangkat tangannya ingin membunuh Aldo.

 

"Siapa yang berani berbuat kekacauan? Hentikan itu!

 

Saat ini, terdengar sebuah suara yang membuat Gary menghentikan gerakannya.

 

Semua orang terkejut melihat ke arah asal suara.

 

Siapa yang berani menyuruh Gary untuk berhenti saat ini?

 

Lalu terlihat seorang pria paruh baya yang sedikit gemuk berjalan naik tangga dari bawah gunung. Dia terlihat tidak memiliki kultivasi, hanya berjalan beberapa langkah saja, dia harus mengusap keringat di dahinya dengan sapu tangan.

 

Namun, saat dia menghadapi pemandangan yang mengerikan ini, menginjak tumpukan darah di bawah kakinya, dia seolah-olah sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini.

 

Dan ketika dia menatap ke arah Gary Tak terkalahkan, dia sama sekali tidak merasa takut.

 

Sebaliknya terdapat aura yang tenang dan acuh tak acuh. "Apa yang terjadi? Kenapa penuh dengan darah?!" ujar pria itu dengan tidak sabar.

 

"Aldo, Bos memerintahkanmu untuk menyambut, tapi kamu malah membuat suasana seperti ini untuk menyambut majikanku? Apa kamu nggak menganggap keluarga Maswa dari Jarta?" ujar pria tersebut.

 

Dia hanya seorang masyarakat biasa dan beraninya menyebut nama Aldo selaku Guru Bumi tingkat sembilan!

 

Bahkan dia juga tidak peduli dengan Aldo yang hampir mati. Malah menyalahkannya yang menghambat pelayanan kepada majikannya!

 

Namun, saat ini tidak ada yang berani bicara. Keheningan seperti kematian melanda tempat itu, Semua orang terpaku menatap pria paruh baya tersebut.

 

Karena pria paruh baya itu mengucapkan beberapa kata.

 

Jarta, keluarga Maswa!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1120 Membakar Langit ~ Bab 1120 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 29, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.