Membakar Langit ~ Bab 1123

 

Bab 1123

 

Plak!

 

Pemuda itu langsung menampar Hugo!

 

Semua orang membelalakkan mata. Pemuda ini sungguh berani!

 

"Kamu, kamu berani menamparku!"

 

Hugo langsung marah. Dia mengangkat tangan, hendak membunuh pemuda sombong itu. Bagaimanapun juga, Hugo merasa ada yang mendukungnya, jadi dia tidak perlu takut!

 

Namun, saat itu pemuda tersebut mengangkat tangannya, menempelkan sebuah lencana di wajah Hugo dengan acuh tidak acuh, "Apa kamu bisa membacanya?"

 

Buana!

 

Di lencana itu, tertulis nama Buana!

 

"Aku adalah keturunan langsung keluarga Buana dari Larnia, Kevin Buana! Kamu hanya antek dari keluarga Maswa, tapi berani menyentuhku! Apa kamu cari mati?"

 

Begitu kata-kata ini diucapkan, Kevin kembali menampar Hugo dengan keras, menggunakan energi sejati dari seorang master puncak. Wajah Hugo langsung memerah dengan bekas tamparan.

 

Namun, Hugo tidak berani melawan sedikit pun. Sebaliknya, wajahnya berubah pucat karena ketakutan. Dia menyerahkan kembali lencana itu kepada Kevin dengan gemetaran.

 

Semua orang pun tidak merasa terkejut, hanya menatap Kevin dengan penuh rasa hormat.

 

Larnia... Keluarga Buana!

 

Itu adalah keluarga besar di kota Srijaya yang tidak kalah kuat dengan keluarga Maswa. Keluarga Maswa berakar di tiga kota Jarta, sementara keluarga Buana memiliki kekuasaan di tiga kota Larnia!

 

Lencana keluarga Buana yang dipegang Kevin hanya dimiliki oleh keturunan langsung keluarga Buana!

 

Keluarga Forez hanyalah antek dari keluarga Maswa, tapi berani mengganggu Kevin. Jika Kevin membunuhnya, itu juga tidak salah!

 

Saat ini, Kevin menoleh ke arah Gary Tak Terkalahkan. Wajahnya yang biasanya sombong, kini berubah menjadi ramah. Dia tersenyum sopan, lalu berkata, "Aku sudah memperhatikanmu sejak tadi. Pak Gary, kamu memang sama seperti yang diceritakan ayahku, sungguh gagah berani!"

 

Gary Tak Terkalahkan menatapnya dengan ekspresi yang agak rumit. Dia bertanya, "Apa ayahmu baik- baik saja?"

 

"Semuanya baik-baik saja. Dia sering berbicara tentangmu, menceritakan banyak kisah saat kalian bertempur bersama."

 

Kevin tersenyum, beralih memandang Adriel, lalu berujar, "Aku sangat kagum dengan keberanianmu membunuh Nando, Adriel. Jangan khawatir, selama keluarga Buana ada di sini, keluarga Maswa nggak akan berani menyentuhmu!"

 

"Kalau begitu... terima kasih."

 

Adriel pun tersadar. Dia dengan sopan mengucapkan terima kasih. Dia juga mulai menyadari bahwa pamannya memiliki jaringan hubungan yang sangat luas, bahkan pernah menjadi sahabat karib dengan keluarga Buana.

 

Dia memang pernah mendengar tentang keluarga Buana, tapi nama keluarga itu selalu membuatnya sedikit tidak nyaman... Ya, ini hanya reaksi spontan terhadap nama keluarga itu.

 

Hanya saja, mengapa pamannya tidak pernah mengungkapkan bahwa dia memiliki sekutu yang kuat seperti ini?

 

Adriel menatap Gary Tak Terkalahkan dengan rasa penasaran. Namun, dia hanya melihat wajah Gary yang tampak penuh dengan keraguan.

 

Sepertinya ada sebuah cerita di balik semua ini.

 

Semua orang yang menyaksikan adegan itu pun tercengang.

 

Apakah ini sebuah kompetisi kekuatan tersembunyi? Rupanya Gary Tak Terkalahkan memiliki dukungan dari keluarga Buana!

 

"Kevin! Apakah kamu ingin mencampuri urusan keluarga Maswa?" kata Waren, yang akhirnya tersadar dari keterkejutannya, dengan marah.

 

"Kamu memanggilku apa?" kata Kevin dengan tiba- tiba sambil melirik Waren.

 

"Kevin ..."

 

"Berani sekali!"

 

Kevin langsung menampar Waren, lalu berteriak, " Waren, bahkan majikanmu pun harus berbicara dengan hormat ketika datang ke keluarga Buana. Kamu memanggilku Kevin? Kamu, bajingan tua ini, berani beraninya menyebut namaku secara langsung!"

 

"Kamu berani...."

 

Waren memegangi wajahnya, antara marah dan terkejut, hendak mengatakan sesuatu.

 

"Kamu apa?"

 

Kevin langsung melangkah maju, kembali menampar Waren sambil berteriak marah, "Kamu hanyalah antek dari keluarga Maswa! Aku memberimu kehormatan dengan memanggilmu Waren. Tanpa kehormatan itu, kamu hanyalah orang yang hina! Berani sekali bertindak nggak sopan padaku. Aku bisa mematahkan kakimu dan majikanmu nggak akan berkata apa-apa!"

 

Di hadapan semua orang, wajah Waren sekarang penuh dengan bekas tamparan. Tubuhnya gemetaran karena amarah, sementara hatinya dipenuhi rasa malu yang luar biasa. Darahnya terasa mendidih.

 

Namun, meski dia mengepalkan tinjunya, dia tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.

 

Sebelumnya, dia merendahkan semua orang. Namun, Kevin sebagai keturunan langsung keluarga Buana, memiliki hak untuk merendahkannya!

 

Jujur saja, Waren memang hanya bawahan keluarga Maswa. Jika dia bersikap tidak sopan pada Kevin, itu seperti berusaha mengganggu majikannya. Keluarga Maswa pasti akan dipermalukan!

 

Waren menahan amarahnya dengan terpaksa, menggertakkan gigi, lalu berujar, "Pak Kevin, sebelumnya aku sudah bersikap nggak sopan. Tapi sekarang aku ingin bertanya, apakah kamu ingin melindungi Gary?"

 

Plak!

 

Kevin kembali menamparnya, lalu berteriak dengan marah, "Apa sudah nggak ada yang namanya hukum di sini? Seorang antek dari keluarga Maswa berani mempertanyakan diriku! Hari ini, kamu harus memberi penjelasan padaku! Kalau nggak, aku akan menyeretmu, si bajingan ini, ke keluarga Maswa untuk meminta penjelasan!"

 

Ini adalah trik untuk membalikan situasi!

 

Kevin jelas datang untuk melindungi Gary Tak Terkalahkan.

 

Dengan memanfaatkan kekuasaannya, dia malah menekan lawannya, memaksa mereka dengan menunjukkan betapa arogan gaya bertindak putra keluarga Buana ini!

 

Waren sudah dipermalukan dengan menerima dua tamparan di depan umum. Namun, dia hanya bisa menahan amarahnya.

 

Inilah kenyataannya. Makin tinggi kedudukan seseorang, makin besar kekuasaannya untuk menentukan hidup mati orang lain.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1123 Membakar Langit ~ Bab 1123 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 29, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.