Membakar Langit ~ Bab 1132

 

Bab 1132

 

Dalam perjalanan kembali ke Majaya, Adriel sangat sibuk.

 

Sementara Adriel sibuk, pengaruh dari pertempuran ini pun perlahan menyebar.

 

Keluarga Forez mengalami kerugian besar. Tanpa adanya anggota dari Guru Bumi, mereka sudah tidak pantas lagi disebut sebagai keluarga bangsawan.

 

Sebaliknya, Adriel sekarang dianggap sebagai salah satu dari empat keluarga besar yang baru. Orang- orang telah menyusun ulang urutan dari empat keluarga besar.

 

Keluarga Lavali dari Kota Silas, Keluarga Yudos dari Sahjaya, Keluarga Gunawan dari Warnia, serta Keluarga Aldera dari Damakus!

 

Namun, di mata beberapa orang yang bijaksana, posisi Keluarga Lavali masih belum stabil.

 

Bagaimanapun juga, Adriel telah menyinggung keluarga Maswa. Selain itu, kabar bahwa Gary Tak Terkalahkan dipaksa pergi ke perbatasan sudah menyebar.

 

Namun, kabar yang lebih mengejutkan segera datang!

 

"Herios Maswa dari keluarga Maswa sudah tiba di Majaya. Dia memanggil Gary dan Adriel untuk bertemu, menjelaskan masalah keluarga Forez!"

 

Nama Herios sudah menunjukkan kesan penuh wibawa!

 

Katanya, dia baru berusia sekitar empat puluh tahun, tetapi telah memimpin salah satu dari tiga kota yang dikuasai keluarga Maswa. Dia memiliki kekuasaan tertinggi, bahkan gubernur yang baru diangkat harus terlebih dahulu menghadapnya.

 

Bagaimanapun juga, pejabat bisa berganti, tetapi keluarga Maswa akan tetap kuat, tidak tergoyahkan!

 

Namun, jawaban yang diberikan oleh Gary Tak Terkalahkan sangat singkat.

 

"Pergi!"

 

Ini makin mengejutkan semua orang. Balasan dari pihak Herios juga sangat cepat. Sebelum Gary Tak Terkalahkan tiba di Majaya, orang yang dikirim atasan langsung memerintahkan agar dia segera menuju perbatasan, dilarang kembali tanpa perintah!

 

Sebelum pergi, Gary Tak Terkalahkan hanya meninggalkan kata-kata yang penuh makna dalam kepada Adriel.

 

"Bagi keluarga Maswa dan keluarga Buana, kita hanyalah barang dagangan. Jangan sepenuhnya percaya pada keluarga Buana. Kalau ada bahaya, datanglah ke perbatasan untuk menemuiku. Kalau kamu bisa bertahan, tunggulah aku. Perang di perbatasan sedang memanas, bahkan Ahli Bela Diri Agung sedang memilih orang-orang berbakat. Bagiku, ini adalah peluang besar. Suatu hari nanti, pamanmu ini akan kembali sebagai pemenang!"

 

Sebelum pergi, día meninggalkan sebuah buku teknik bela diri kepada Adriel, yang merupakan teknik rahasia keluarga Lavali untuk membangkitkan kekuatan darah Leluhur Lavali. Namun, kemampuan ini hanya dapat digunakan ketika mencapai tingkatan Guru Bumi!

 

Dengan kepergian Gary Tak Terkalahkan, kini Adriel harus menghadapi semua ini sendirian.

 

Hal ini membuat Adriel merasa sangat tersentuh.

 

Pamannya telah melakukan segalanya untuknya, benar-benar menunjukkan ketulusan yang mendalam.

 

Sehari kemudian, Adriel pun kembali!

 

Ini membuat seluruh Majaya menjadi sedikit gelisah.

 

Karena dirinya, seorang Guru Bumi tingkat sembilan dari keluarga Forez telah gugur!

 

Nama Adriel kini tersebar ke seluruh Sagheru.

 

Berbagai kekuatan awalnya ingin menyambutnya, tetapi sekarang situasi Adriel menjadi agak sensitif. Karena telah menyinggung keluarga Maswa, berbagai kekuatan tidak berani bertindak gegabah.

 

Namun, hasil dari pertempuran itu mulai terlihat. Ada pihak yang ingin mempersulit Adriel untuk menyenangkan keluarga Maswa, tetapi pada akhirnya tidak ada yang berani bergerak.

 

Sekarang, Adriel sudah bukan sosok yang bisa dipandang sebelah mata oleh kekuatan-kekuatan di Majaya.

 

"Majaya seperti sedang menyambut badai besar..."

 

Adriel duduk di dalam mobil mewah, merenungkan semuanya.

 

"Jangan khawatir, Adriel. Saat Pak Gary kernbali dengan kemenangan, semua masalah ini akan terlihat kecil."

 

Kevin tersenyum samar, tetapi perhatiannya sepertinya ada di tempat lain. Saat Adriel turun dari mobil, dia sendiri yang menyambutnya, meski senyumnya tampak sedikit palsu.

 

Dibandingkan dengan Adriel, Kevin lebih menghormati Gary Tak Terkalahkan. Namun, Gary Tak Terkalahkan tidak mau datang. Hal ini membuatnya agak tidak senang.

 

Sekarang, dia hanya melayani Adriel dengan seadanya. Perbedaan di antara mereka sangat besar, seolah-olah mereka berasal dari dunia yang berbeda.

 

Adriel tentu saja menyadari hal ini, tetapi dia tidak mempersoalkannya. Inilah bagaimana generasi kedua keluarga bangsawan memandang rendah orang lain dengan anggun, tanpa memperlihatkannya secara langsung.

 

Bagaimanapun juga, hubungannya dengan keluarga Buana hanyalah masalah hubungan kepentingan. Dia datang hanya untuk menyampaikan rasa terima kasih.

 

Tak lama kemudian, mobil berhenti di sebuah vila kecil yang tenang. Tempat ini terlihat sederhana, tetapi berada di pusat kota, menawarkan ketenangan di tengah keramaian. Di depan mata terlihat paviliun serta bangunan tradisional.

 

Di dalam salah satu paviliun, terlihat seorang pria paruh baya sedang berbaring di kursi santai. Dia sedang memegang sebuah buku, tampak santai dan berwibawa, terlihat sopan dan terpelajar.

 

Pria itu adalah Guda Buana!

 

Sesuai dengan namanya, dia dikenal sebagai seorang tokoh penting keluarga Buana, dengan bakat luar biasa dalam hal administrasi dan pemerintahan.

 

Saat ini, dia memegang kendali atas seluruh bisnis keluarga Buana. Dia terkenal karena pendekatannya yang tegas dan tanpa kompromi!

 

Saat masih muda, hanya karena sebuah penghinaan kecil saat bermain catur, dia memukul lawannya sampai mati dengan papan catur!

 

Sekarang, ketika dia melihat Adriel, senyum lembut muncul di wajahnya. Dia berujar, "Kamu pasti Adriel, 'kan? Silakan duduk."

 

Adriel tersenyum sambil membalas, "Nggak perlu. Paman Gary memintaku untuk menyampaikan rasa terima kasihnya. Dia memintamu mengirim seorang anggota keluarga Buana bersamanya ke perbatasan. Dia akan membalas budi ini di medan perang."

 

Mendengar hal itu, Guda tertawa terbahak-bahak. Dia menjawab, "Gary itu tetap keras kepala seperti biasa, selalu membuat pusing. Bertahun-tahun sudah berlalu, tapi dia masih begitu waspada terhadapku."

 

Karena Guda bersikap sopan, Adriel pun menjawab dengan ramah, "Mungkin ada sedikit kesalahpahaman. Bagaimanapun juga, kalian adalah rekan seperjuangan..."

 

"Nggak, dia nggak salah paham."

 

Pada saat ini, Guda tersenyum sambil melanjutkan, " Aku memang ingin mendapatkan sesuatu dari dirinya."

 

Adriel memandangnya dengan bingung

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1132 Membakar Langit ~ Bab 1132 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 29, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.