Bab 1133
"Apa kamu pikir aku orang yang
terlalu materialistis?" Guda tersenyum, lalu melanjutkan, " Menurutku
nggak ada yang salah dengan menjadi sedikit materialistis. Meski aku
materialistis, aku paling menghargai aturan. Nantinya kamu akan menyadari kalau
orang seperti aku, yang terlihat materialistis, sebenarnya adalah orang baik di
antara keluarga besar!"
"Tapi itu nanti. Hari ini, kamu
harus bertahan hidup dulu baru bicara..."
Setelah mengatakan ini, Guda
berbaring santai di kursi, lalu berkata dengan tenang, "Pak Waren,
keluarlah."
Tak lama kemudian, Waren pun muncul.
Wajahnya tampak muram saat dia
menatap Adriel dengan dingin, lalu memberi hormat kepada Guda, " Salam
pada Pak Guda."
Guda sering disebut sebagai Tuan
Ketiga, bukan karena dia adalah anak ketiga dari saudara- saudaranya, melainkan
karena dia memegang kendali di bidang komersial dalam keluarga Buana. Ini
mencakup tiga bidang, yaitu militer, pemerintahan, serta bisnis!
Meski bisnis menghasilkan uang, dalam
hal kepentingannya, urutan bisnis tentu berada di peringkat ketiga.
Adriel menyaksikan adegan ini dengan
wajah yang perlahan-lahan menjadi dingin.
"Anak muda, jangan marah."
Guda dengan tenang tersenyum, lalu
berujar, " Karena pamanmu nggak mau tunduk padaku, nggak ada hubungan di
antara kita. Semuanya hanyalah bisnis. Bisnis itu nggak lebih dari masalah
harga. Sekarang pamanmu sudah memberikan tawaran, sementara pihak keluarga
Maswa juga memberikan tawaran. Nggak ada masalah, 'kan? Aku tahu kalau kamu
sangat marah, tapi inilah kenyataannya. Kamu harus terbiasa."
Kevin dengan santai meminum tehnya.
Dia sudah tahu tentang hal ini sebelumnya, tetapi tidak pernah memberi tahu
Adriel satu kata pun.
Tidak diragukan lagi, jika Adriel
tidak bisa menawarkan harga yang tepat hari ini, dia akan mati dalam urusan
bisnis ini!
Bagi keluarga Buana, hidup Adriel
hanyalah sebuah komoditas yang bisa diperdagangkan!
Adriel tidak merasa marah, juga tidak
terburu-buru. Hanya saja, tatapannya menjadi makin dingin.
Pamannya pergi ke perbatasan,
mempertaruhkan nyawanya untuk berjuang mati-matian membayar utang budi ini.
Namun, di mata pihak lain, itu
hanyalah sebuah tawaran di meja negosiasi.
Adriel tidak ingin banyak mengatakan
apa-apa. Bagaimanapun juga, hubungan di antara mereka hanya sampai di sini
saja.
Dari warisan Dewa Obat, bahkan
sesuatu yang paling tidak berharga sekali pun, sudah cukup untuk mengguncang
wilayah tengah!
Namun, Adriel tidak tahu apakah pihak
lawan bisa menerimanya.
"Aku tahu Gary Tak Terkalahkan
mempertaruhkan nyawanya untuk membayar utang budi kepada Pak Guda. Tampaknya
kamu merasa sangat sakit hati, ya?"
Waren memandang Adriel dengan penuh
cernoohan, lalu melanjutkan, "Tapi di mata keluarga Maswa, hal itu sama
sekali nggak berarti. Keluarga Maswa hanya perlu memberikan sedikit keuntungan,
lalu itu bisa melampaui pengorbanan Gary Tak Terkalahkan! Orang rendahan dari
kota kecil seharusnya nggak mencoba memasuki lingkaran ini. Kamu nggak akan
diterima di sini!"
Penghinaan Gary Tak Terkalahkan
terhadap keluarga Maswa membuat antek keluarga Maswa seperti Waren sangat
marah!
"Herios selalu bermurah hati.
Kali ini, apa yang dia bawa?"
Guda bahkan tidak mengangkat kelopak
matanya. Dia hanya bertanya dengan acuh tidak acuh.
"Majikanku tentu akan membuat
Pak Guda puas!" balas Waren.
Waren tersenyum sinis, lalu
mengeluarkan sebuah kotak dari dalam jubahnya. Dia memandang Adriel dengan
pandangan menghina, lalu membuka kotak itu.
Segera, aroma yang luar biasa
memenuhi udara. Hanya dengan menghirup sekali saja, orang bisa merasakan tubuh
mereka segar bugar!
"Batu Liur Naga?" seru
Kevin dengan penuh keterkejutan saat melihatnya.
Di dalam kotak itu, ada sepotong batu
berwarna putih seukuran ibu jari. Batu itu halus dan bercahaya, dengan pola
seperti sisik naga!
Sesuatu yang bisa membuat Kevin
terkejut tentu bukan barang biasa.
Batu Liur Naga terbentuk di lautan
dalam. Menurut legenda, batu ini hanya bisa ditemukan di tempat naga sejati
pernah tinggal. Karena tidak ada yang pernah melihat naga yang sesungguhnya,
masih menjadi misteri apakah legenda ini benar atau tidak.
Namun, aroma unik yang dipancarkan
oleh batu ini konon bisa menangkal segala kejahatan serta memperpanjang umur.
Yang terpenting, ini bisa memungkinkan seseorang hidup hingga usia 120 tahun!
Hanya dengan manfaat ini saja, sudah
jelas betapa istimewanya batu ini!
Bahkan Guda pun terkejut, sedikit
terkagum ketika melihat batu putih itu. Dia berujar, "Herios benar- benar
murah hati kali ini. Dia bahkan rela memberikan benda ini?"
Meski Guda sudah berada di tingkatan
Guru Bumi, membuat umurnya jauh lebih lama dibandingkan orang biasa, tetapi
bakat alaminya dalam seni bela diri biasa-biasa saja. Tingkatan Guru bumi yang
dia capai, sebagian besar disebabkan oleh penggunaan ramuan dan ilmu rahasia
dari keluarga Buana. Jadi, fondasinya tidak terlalu kokoh. Sulit baginya untuk
berkembang lebih jauh.
Fungsi utama Batu Liur Naga adalah
mempercepat proses pelatihan bagi siapa pun yang memakainya dalam waktu lama.
Bahkan benda ini bisa mengubah kualitas fisik seseorang. Ini adalah benda yang
sangat penting bagi Guda!
"Meski Batu Liur Naga sangat
berharga, tapi bagi majikanku, persahabatan lebih bernilai! Memberikannya pada
Pak Guda adalah tindakan yang tepat."
Waren tersenyum simpul, lalu melirik
Adriel dengan tatapan penuh ejekan. Dia melanjutkan, "Sekarang, apa yang
bisa kamu berikan? Kalau hanya prestasi perang Gary Tak Terkalahkan, lebih baik
kamu nggak menunjukkannya daripada mempermalukan diri sendiri!"
Dibandingkan dengan kepentingan
pribadi tokoh besar, prestasi perang tidak ada apa-apanya.
No comments: