Membakar Langit ~ Bab 1138

Bab 1138

 

"Kerja sama? Dia nggak pantas!"

 

Guda berkata dengan nada meremehkan, "Dia cuma alat. Pernah lihat orang kerja sama dengan alat? Yang perlu kamu pikirkan itu bagaimana caranya memanfaatkan alat itu supaya lebih efektif buatmu!"

 

Meskipun Adriel punya racun mematikan, di mata Guda, Adriel cuma seperti racun arsenik. Guda bersikap hati-hati supaya tidak terkena racun, tetapi sebagai manusia, dia tidak akan bekerja sama dengan alat. Guda hanya akan memanfaatkannya !

 

Guda berbaring di kursi panjang, memejamkan mata dan berkata dengan suara pelan, "Adriel cepat atau lambat akan kembali. Pedang setengah jadi yang dia bawa itu cukup menarik. Itu pedang tingkat bumi. Begitu dia tunduk, kamu bisa ambil pedangnya..."

 

Di sisi lain.

 

Adriel berjalan keluar tanpa memedulikan sekitarnya. Dia hanya mengangkat tangannya, lalu sebuah kabut hitam perlahan terbang, tampak takut pada Adriel. Kabut hitam itu tak berani terbang sembarangan.

 

"Serangga Racun Iblis Darah! Lumayan..."

 

Adriel tersenyum puas. Menemukan barang sebaik ini, tentu tak boleh dilewatkan. Ini adalah Serangga Racun Iblis Darah yang dia tangkap dengan jaring petir di saat-saat terakhir.

 

Guda dan yang lainnya tidak menyadarinya.

 

"Untung dia cukup pintar, nggak memaksaku..."

 

Sorot mata Adriel menyala dingin. Jika Guda tadi terus memaksanya, dia akan menggunakan Serangga Racun Iblis Darah untuk membuatnya mati tanpa suara.

 

Untungnya, Guda cukup bijaksana dan memberikan sedikit ruang untuk saling bekerja sama, meskipun jelas Guda ingin menaklukkan dirinya.

 

Orang terakhir yang mencoba itu adalah Kalvin, yang sekarang setiap harinya memikirkan bagaimana cara melindungi putrinya. Adriel tidak tahu berapa banyak putri yang dimiliki oleh Guda sampai membuatnya sangat sombong.

 

Setelah Adriel kembali ke sanatorium, dia mengasingkan diri selama tiga hari penuh. Selama tiga hari tersebut, dia sibuk membuat obat-obatan dan mengirim sebagian obat-obatan melalui saluran militer ke Gary Tak Terkalahkan yang berada jauh di perbatasan.

 

Bagian lainnya diberikan kepada mereka yang terluka dalam Pertempuran keluarga Forez.

 

Adapun Oscar, anak kelima yang dibawa oleh Pak Dennis, diam-diam melakukan perjalanan ke lembah harta karun Iblis Darah berada. Tujuannya bukan untuk merebut harta karun itu, tetapi untuk menyembuhkan penyakitnya!

 

Energi darah adalah metode khusus yang dimiliki oleh Iblis Darah. Ini adalah racun khusus yang jika digunakan dengan tepat, dapat merangsang pikiran seseorang, sangat cocok untuk membangkitkan Paman Lima!

 

Pada hari keempat, Adriel sudah membawa Dante ke keluarga Gunawan di Kota Warnia.

 

"Kenapa keluarga besar seperti kalian suka banget bangun vila di gunung, sih?" tanya Adriel sambil menaiki anak tangga.

 

"Katanya, orang yang tinggal di gunung tinggi itu seperti dewa. Jadi, bisa menyerap aura dewa. Makanya keluarga besar dan sekte-sekte besar biasanya pilih tempat yang punya feng shui bagus untuk membangun rumah," jelas Dante.

 

Adriel hanya tersenyum sinis mendengar penjelasan itu!

 

Di sampingnya, ekspresi wajah Dante tampak pahit. Dia menghela napas dan berujar, "Pak Adriel, leluhurku marah karena tindakanku yang ceroboh. Sebaiknya kamu pergi saja, biar aku yang urus semua ini...

 

Ciko telah dikirim kembali ke keluarganya untuk mencari informasi, tetapi hasilnya buruk. Leluhur sangat marah karena tindakan cerobohnya ini.

 

Akhirnya, Adriel datang untuk menanyakan lokasi batu mentah kepada leluhur. Bukankah ini namanya cari masalah?

 

"Aku datang buat kasih kamu kesempatan. Nanti setelah aku ketemu dia, posisi kepala keluarga akan jadi milikmu."

 

Adriel tersenyum tipis. Untuk membuka harta karun Iblis Darah, perlu beberapa orang untuk dikorbankan. Jadi, biar keluarga Gunawan yang berkorban.

 

Bagi seorang Guru Bumi tingkat sembilan, harta karun tingkat ilahi sudah cukup untuk membuat leluhur keluarga Gunawan mengorbankan segalanya!

 

Membiarkan keluarga Gunawan menjadi batu pijakan untuk diri sendiri, lalu dengan mudah mendapatkan lokasi gudang Tentara Agung. Setelah itu, mengangkat Dante ke posisi kepala keluarga Gunawan. Hmm, sekalian main-main dengan Siska?

 

Jika bukan karena ini, Adriel tidak akan mau datang ke keluarga Gunawan.

 

"Kamu terlalu optimis..." ujar Dante sambil tersenyum pahit. Ekspresi wajahnya terlihat rumit.

 

Saat mereka berjalan sampai di tengah gunung, seorang pria paruh baya berwajah pucat tanpa jenggot menghadang mereka. Dengan senyum tipis, pria itu berkata, "Maafkan aku, Pak Dante. Kamu diam-diam ikut campur urusan keluarga Forez dari leluhur Jadi, kamu nggak bisa pulang ke rumah."

 

"Apa?" Dante langsung emosi ketika dia melihat orang ini. Dia berucap, "Yanu, kamu itu cuma pelayan keluarga Gunawan. Beraninya kamu menghentikanku buat pulang ke rumah?"

 

Yanu adalah kepala pelayan keluarga Gunawan, sekaligus orang kepercayaan kepala keluarga Gunawan. Dia tentunya juga berpihak pada Riko.

 

Dengan senyum ramah, Yanu berkata, "Pak Dante nggak usah marah. Ini bukan keputusanku. Ini perintah kepala keluarga..."

 

"Kepala keluarga?"

 

Ekspresi Dante langsung berubah suram. Dia tahu Hendro sedang menekan dirinya.

 

"Kalau kamu benar-benar mau masuk, tanda tangani ini..."

 

Yanu lalu mengeluarkan sebuah kontrak yang sudah dipersiapkan. Dia melanjutkan, "Ini sebagian besar asetmu. Kalau kamu memang sungguh-sungguh mau kembali dan meminta maaf, silakan tanda tangani... "

 

Langsung meminta sebagian besar aset!

 

Melihat kontrak yang sudah disiapkan itu, Dante langsung paham. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk memerasnya habis-habisan!

 

Sama seperti dulu. Saat Adriel memaksa Riko untuk kehilangan banyak aset!

 

Namun, sekarang, Dante tak punya pilihan. Mereka yang memegang kendali, sedangkan dia tak berdaya.


nb: Karena besok mau ke luar kota, mungkin malam, kalau sempat, dilanjut.
Terima kasih kepada donator Bang Raja65 dan para donatur lain yang sudah membantu membeli novel ini.

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1138 Membakar Langit ~ Bab 1138 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 29, 2024 Rating: 5

1 comment:

Powered by Blogger.