Bab 1227
"Lanjutkan," kata Yunna
dengan sikap dingin.
Helen sudah tidak peduli dengan sikap
lawannya. Dia segera melanjutkkan memasukkan energi sejatinya.
Kemudian keringat dingin mulai muncul
di dahinya!
"Meridian Terang, lancar
sempurna!"
"Meridian Gelap, lancar
sempurna!"
"Meridian Bawah, lancar
sempurna!"
"Tujuh titik meridian lancar
sempurna! Kamu, kamu..." kata Helen.
Helen terpaku. Dia memandang wajah
tenang Yunna dengan rasa terkejut dan tidak tahu harus berkata apa.
Tujuh titik meridian lancar sempurna!
Ini adalah keberadaan yang sangat
langka dalam sejarah Akademi Arjuna!
Harus diketahui, Kepala Prodi Akademi
Arjuna saat ini hanya enam titik meridian lancar sempurna saja.
"Nona Helen, Nona Helen? Dia
memang orang yang genius!" kata Yodit dengan penuh semangat.
Pak Dennis dan Oscar menatapnya
dengan tatapan sinis. Yunna memiliki fisik yang telah ditransformasi oleh Tuan
Muda, bagaimana mungkin Akademi Arjuna pernah melihat fisik aneh seperti ini?!
"Jangan berisik!" kata
Helen.
Helen merasa gemetar dari dalam
hatinya. Tidak hanya genius, melainkan genius tiada tara!
"Aku, aku ingin mencoba titik
terakhir! Kalau kedelapan titik saling terhubung, jadi..." kata Helen
Setelah memikirkan ini, Helen mulai
merasa tidak sabar. Lalu dia menarik napas dalam-dalam dan segera memasukkan
energi sejati sekali lagi!
Srek!
Energi sejati itu mengalir tanpa
hambatan melalui meridian terakhir!
"Meridian Atas, lancar
sempurna!"
Wajah Helen penuh dengan keringat dan
tampak begitu merah karena terlalu senang. Dia sangat terkejut hingga tidak
tahu harus berkata apa.
Delapan meridian terhubung!
Orang genius seperti apa ini?!
Batas atas ini adalah ... tingkat
ilahi?!
Ketika memikirkan ini, hatinya merasa
gemetar. Pandangannya pada Yunna juga berubah sepenuhnya.
Yunna mengernyitkan keningnya dan
berkata, "Aku merasa tubuhku sedikit kurang sehat."
"Kurang sehat?!" Helen
terkejut hingga keringat dingin setelah mendengar perkataan itu.
Mungkinkah dirinya terlalu kasar
sehingga melukai tulang Yunna?
Kalau begitu, dirinya akan menjadi
orang yang bersalah dalam sejarah Akademi Arjuna!
Namun, tidak lama kemudian tubuh
Yunna tiba-tiba gemetar, seolah aliran energi sejati sebelumnya menyentuh
kekuatan misterius yang tertidur di dalam tubuhnya dan membuatnya terbangun
seketika!
Srek!
Tubuh Yunna melepaskan kekuatan
pantulan yang luar biasa. Energi sejati yang baru saja disuntikkan oleh Helen
ke dalam tubuhnya kini melesat keluar dari ujung jari-jarinya!
Duar!
Untaian energi sejati itu berubah
menjadi warna hitam dan menembak ke permukaan tanah. Setiap tembakannya
langsung membuat tanah terkorosi menjadi sebuah lubang!
Saat Yunna mengangkat tangannya,
seolah-olah ada racun yang terkandung di udara dan mengeluarkan suara desisan.
Sehelai daun terjatuh ke tubuhnya menjadi layu seketika.
Suasana hening.
Semua orang terpaku menatap Yunna
yang berdiri dengan tenang!
"Fisik yang istimewa! Kamu
memiliki tubuh beracun bawaan lahir!"
Tiba-tiba suara jeritan yang tajam
memecahkan keheningan.
Helen tersadar dari keterkejutannya.
Dia menatap Yunna dengan tatapan gemetar, seolah kepalanya dipukul keras oleh
palu yang berat.
"Tubuh beracun bawaan lahir.
Kamu memiliki tubuh beracun bawaan lahir yang hanya tercatat dalam kitab
klasik!"
Teriakan keras dari Helen terdengar
begitu memekakkan telinga.
Dia sangat terkejut, melihat Yunna
dengan tatapan seolah-olah melihat harta karun. Dengan suara gemetar dia
berkata, "Tolong bergabunglah dengan Akademi Arjuna! Nggak peduli apa pun
permintaanmu, Akademi Arjuna akan menyanggupinya!"
Saat ini, bahkan Pak Dennis dan yang
lainnya juga terlihat bingung.
Mereka tahu bahwa Yunna telah mengalami
transformasi oleh Tuan Muda. Namun, mereka tidak menyangka bahwa trasformasinya
akan begitu berlebihan ...
Sementara itu, saat melihat
pemandangan yang hening di bawah dari lantai dua, Adriel hanya bergumam,
"Tubuh beracun bawaan lahir apaan. Dasar, jelas-jelas ini adalah tubuh
racun sembilan misteri yang tiada tara... "
Lalu dia melihat ke arah Yunna,
seolah melihat karyanya yang sempurna. Sambil tersenyum Adriel berkata,
"Akademi Arjuna, nggak tahu apakah kalian sanggup menanganinya atau
nggak."
No comments: