Bab 1228
Saat ini, suasana di bawah tiba-tiba
menjadi kacau.
Pak Dennis dan Oscar terkejut
Begitu juga Yodit.
Sementara Yodit sangat senang dan
ingin segera membawa pulang Yunna yang sangat berbakat itu ke Akademi Arjuna.
Jika tidak segera bertindak, kabar
ini akan tersebar dan mungkin semua kekuatan di kota Srijaya akan berusaha
merebut Yunna.
"Adik junior Yunna, mari kita
kembali ke Akademi!"
Menerima orang berbakat seperti ini,
tidak hanya akan mendapatkan nilai tambahan untuk Wennie, bahkan Helen sebagai
pengantar juga akan diberi penghargaan atas penemuannya!
Namun, Yunna malah berkata dengan
dingin, "Siapa yang menjadi adik juniormu?"
"Apa?" kata Helen.
Senyum di wajah Helen seketika jadi
kaku, dia tidak percaya bahwa ada orang yang bisa menolak godaan Akademi
Arjuna.
Namun, melihat ekspresi dingin di
wajah Yunna, Helen sadar bahwa Yunna masih merasa kesal dengan sikapnya yang
suka mempersulit dirinya.
Helen tertawa dan berkata, "Adik
junior Yunna, jangan marah. Tadinya aku hanya sedikit tergesa
Helen sangat sombong. Namun, setelah
melihat jiata genius di Akademi Arjuna, dia menyadari baliwa kesombongannya
tidak sebanding dengan bakat tingkat monster yang mereka miliki!
Lagi pula, kalau dia melewatkan
seorang genius tiada tara, ketika dia kembali ke Akademi Arjuna, gurunya yang
cantik dan ketus mungkin akanı memukulnya hingga setengah mati.
Namun, kini Yunna malah menatapnya
dengan dingin dan berkata, "Aku nggak peduli dengan sikapmu yang kurang
sopan, melainkan kamu nggak sopan kepada Adriel!"
Adriel adalah batas terakhir Yunna.
Bagaimana mungkin Yunna membiarkan seseorang tidak menghormatinya?
"Adriel... " kata Helen.
Helen sedikit terkejut. Dia
mengernyitkan keningnya dan berpikir kenapa Adriel lagi?
Kenapa Adriel memiliki posisi yang
begitu tinggi di dalam hati Yunna?
"Adik junior Yunna, mungkin kamu
belum tahu apa arti dari tubuh beracun bawaan lahir yang kamu milki ini,"
ujar Helen.
"Setelah masuk ke Akademi
Arjuna, masa depanmu akan sangat cerah. Adriel memang memiliki bakat dalam
bidang kedokteran, meskipun dia masih hidup, dia juga..."
Kini Helen sedikit sulit untuk
melanjutkan perkataannya.
Karena Helen menyadari bahwa
pandangan Yunna seperti ingin membunuh orang. Seolah-olah jika dia terus
berkata, bahkan jika Yunna hanya orang awam, dia juga akan bertarung dengannya!
Nama Adriel adalah batas terakhir
Yunna!
"Minta maaf!" Yunna berkata
kepada Helen dengan nada dingin.
"Kamu memintaku untuk meminta
maaf kepada orang mati?!" kata Helen.
Helen marah. Dia paling tidak suka
Adriel. Baginya, Adriel hanya akan membebani Yunna!
"Kalian yang membutuhkanku
sekarang, bukan aku! "kata Yunna.
Yunna tertawa dingin dan berkata,
"Kalau Akademi Arjuna nggak mau menerimaku, aku akan pergi ke tempat
lain!"
Yunna telah berkecimpung di dunia
bisnis selama bertahun-tahun, tentu saja dia tahu prinsip jual beli. Sekarang
dia memegang kendali dan Helen juga menghina Adriel, jadi dia tidak perlu
sungkan!
Benar saja, kini Helen menggertakkan
giginya dan hanya bisa menarik nafas dalam-dalam sambil berkata, "Adik
junior Yunna, kamu harus berbicara dengan logika! Aku datang untuk memberikan
keuntungan untukmu. Sebelumnya aku memang sedikit menyinggung, tapi
bagaimanapun aku juga kakak seniormu!"
"Mendapatkan keuntungan dengan
menghina Adriel. Aku lebih memilih nggak mau!" kata Yunna.
Suara Yunna terdengar semakin dingin
dan pandangannya juga semakin membeku. Dia menunjuk ke arah lantai dua sambil
berkata, " Sekarang, kamu nggak hanya harus meminta maaf, tapi juga harus
membungkuk! Kalau kamu mengatakan satu kata lagi, kamu harus bersujud!"
Yunna begitu tidak sopan kepada
Helen. Sebelumnya Helen begitu meremehkannya dan sekarang setelah menyadari
bakatnya, dia tetap begitu sombong dan tidak bersyukur. Semua ini hanya hubungan
kepentingan belaka.
Helen mengerutkan alisnya. Dia
benar-benar sudah tidak tahan lagi. Namun, saat ini Yunna hanya terdiam dan
menatapnya dengan pandangan dingin.
Helen tiba-tiba menyadari bahwa Yunna
tidak sedang mempersulit dirinya.
Melainkan sedang memberitahu batasnya
sejak awal. Sebelum memasuki Akademi Arjuna, dia harus memberi tahu semua orang
bahwa kalau melanggar garis batasnya, tidak perlu didiskusikan lagi!
No comments: