Membakar Langit ~ Bab 1230

 

Bab 1230

 

Elin!

 

Elin melihat Oscar dan Pak Dennis. Lalu dia berkata tanpa ekspresi, "Aku belum hamil. Adriel masih berutang satu anak padaku. Kedatanganku kali ini untuk bertanya kapan dia akan membayar utangnya? 11

 

Hal ini langsung membuat Oscar tidak bisa mengatakan bahwa Adriel telah meninggal.

 

Ekspresi Pak Dennis juga berubah drastis dan dia bergegas kembali untuk melaporkan.

 

Sesaat kemudian.

 

Di luar ruangan yang tenang.

 

Oscar menggunakan kemampuan mendengar dari Guru Bumi untuk dengan keras mendengarkan segala sesuatu di dalamnya.

 

Pak Dennis justru dengan serius menarik Oscar dan meninggalkan tempat itu agar tidak mengganggu Tuan Muda dalam mencetak Tuan Muda kecil.

 

Adriel meletakkan cangkir teh dengan acuh tak acuh dan berkata dengan tak berdaya, "Bisakah kamu berhenti mencemarkan nama baikku?"

 

"Apa namamu masih perlu dicemarkan?" kata Elin sambil tertawa dingin.

 

"Bagaimana kamu tahu kalau aku nggak mati?" tanya Adriel.

 

"Kamu licik seperti rubah dan penuh nafsu. Dalam kehidupan ini, kamu hanya akan mati di atas tempat tidur wanita, nggak mungkin mati di tempat lain," kata Elin tetap tertawa dingin.

 

"Kamu sangat pintar melihat orang! Katakanlah, ada apa kamu mencariku?" kata Adriel sambil menaruh cangkir tehnya.

 

"Kematian Herios telah diputuskan, aku datang untuk mengucapkan terima kasih kepadamu," kata Elin. Kini tatapannya terhadap Adriel berubah menjadi lembut.

 

"Ada lagi?" kata Adriel.

 

"Keluarga Forez nggak stabil," kata Elir.

 

Elin menghela napas. Kekuatannya di dalam keluarga Forez sebenarnya berasal dari Herios. Saat ini Herios kehilangan kekuasaan dan keluarga Forez juga mulai tidak stabil dan yang pertama kali terkena dampak adalah ayahnya yang sial. Semua ini membuatnya merasa tertekan dan tercekik di dadanya. seperti sebuah tangan besar yang menekan dadanya hingga sulit bernapas...

 

Lalu Elin melihat tangan besar yang masuk ke dalam kerah bajunya, meremas buah dadanya yang besar dan membuatnya merasa gairah hingga tidak bisa bernapas.

 

"Baru-baru ini aku belajar satu teori dari seorang wanita, dia mengatakan bahwa ketika pria dan wanita berurusan dengan masalah, mereka harus berbincang di atas tempat tidur. Ini dianggap sebagai etiket masyarakat kelas atas yang disebut sebagai hubungan seksual yang sopan," kata Adriel dengan wajah tenang sambil menjatuhkan Elin ke kursi sofa.

 

Elin menghela napas tak berdaya dan dia juga menjatuhkan diri dengan pasrah. Melihat pakalannya yang terlepas satu per satu, dia hanya bisa pasrah.

 

Mendatangi Adriel sama seperti masuk ke mulut harimau dan dia sudah siap secara mental....

 

Kinerja Adriel masih luar biasa dan dia memperlakukan Elin dengan lembut.

 

Karena dia selalu memperlakukan wanita dengan penuh perhatian dan rasa sayang.

 

Elin meraih sofa dan langsung merobeknya hingga meninggalkan bekas sobek di kulit sofa.

 

Bagaimanapun, Adriel berutang seorang anak kepadanya. Kini kedatangannya untuk menagih utang juga merupakan hal yang wajar dan masuk akal. Oleh sebab itu, Adriel hanya bisa berusaha untuk melunasi utang tersebut.

 

Setelah lama sekali, Adriel sementara melunasi sebagian utangnya. Tentu saja mungkin hanya membayar sedikit bunga, tetapi Elin merasa puas dengan semua itu.

 

Adriel berdiri dan mengenakan pakaian, lalu melihat Elin yang acak-acakan, dia berkata, "Sekarang kita bicarakan hal yang serius."

 

Wanita berpengalaman memang tiada tanding. Wanita berpengalaman tampak begitu berbeda dibandingkan dengan gadis perawan seperti Lila. Lagi pula, Elin juga berada pada tingkat Guru Bumi.

 

Dia tidak akan ragu-ragu dalam melakukan sesuatu dan akan membuat Adriel puas.

 

"Apa hubungan kita berdua saat ini?" tanya Elin dengan napas terengah-engah dan wajah yang memerah.

 

Adriel langsung berkata dengan ekspresi serius, " Sahabat seks yang lebih kuat dari baja..."

 

"Minggirlah!" kata Elin.

 

Tidak menunggu Adriel menyelesaikan ucapannya, Elin langsung melemparkan baju ke kepalanya dengan sedikit marah dan dia bergumam dalam hatinya, "Mana ada orang yang memperlakukan sahabat seperti kamu."

 

Saat ini Elin tidak punya sandaran lagi dan dia hanya ingin mendapatkan sedikit janji yang berperasaan dari Adriel seperti seorang kekasih. Apakah begitu sulit baginya untuk memperhatikan dirinya?

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1230 Membakar Langit ~ Bab 1230 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 31, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.