Membakar Langit ~ Bab 1246

  

Bab 1246

 

Adriel mengangkat pandangannya, menatap ke arah gua itu.

 

Dia bisa merasakan bahwa Herios sedang sibuk berlatih dengan lembaran Iblis Darah di dalam gua, sama sekali tidak menghiraukan keadaan di luar

 

Jika tidak, keributan besar yang terjadi di sini pasti sudah menarik perhatiannya sejak lama.

 

Serangga Racun Nirwana ini kebetulan bisa digunakan untuk memancing Herios agar marah besar, lalu membunuh Finn.

 

Adriel pun bersiap untuk melemparkan Finn ke dalam gua.

 

Namun, tiba-tiba terdengar suara seseorang yang berteriak, "Berani sekali! Apa yang kalian lakukan? Berhenti sekarang juga!"

 

Adriel mengernyitkan kening, lalu menoleh. Dia langsung tercengang.

 

"Siapa yang berani menghalangiku? Cari mati, ya!"

 

Finn yang sudah diliputi amarah serta niat membunuh, langsung membentak. Namun, saat dia menoleh, wajahnya seketika berubah pucat.

 

Ternyata orang yang datang adalah Kevin, yang berjalan dengan ekspresi muram. Dengan suara dingin dia berkata, "Apa yang kalian lakukan?"

 

Wajah Finn langsung berubah tegang ketika dia menjawab, "Pak, Pak Kevin, aku bukan bicara tentangmu!"

 

"Pak, Pak Kevin?"

 

Yulianto yang melihatnya segera merasa terkejut. Namun, begitu melihat wajah dingin Kevin, dia pun segera menundukkan kepalanya, penuh dengan ketakutan.

 

Kevin bukanlah orang yang bisa dihadapi sembarangan. Bukan hanya Yulianto, bahkan keluarga Finn tidak sebanding dengan keluarga Buana. Terlebih lagi, tempat ini adalah wilayah keluarga Buana, tak ada yang berani menantang Kevin.

 

Kevin menatap Finn dengan wajah muram, lalu berkata, "Finn, kamu memaki siapa barusan?"

 

"Pak Kevin, nggak... Tolong dengarkan penjelasanku dulu."

 

Finn segera ingin menjelaskan.

 

Plak!

 

Namun, Kevin langsung menamparnya tanpa banyak bicara!

 

Dia menatap Finn dengan ekspresi dingin sambil berkata, "Bukankah dulu kamu berkali-kali datang memohon padaku sampai akhirnya aku mengizinkanmu menggunakan wilayah ini? Kalau nggak, apa mungkin wilayah ini bisa menjadi milikmu? Aku hanya menganggap Serangga Racun Nirwana milikmu itu cukup luar biasa, bisa membantuku melawan Herios. Sekarang, apakah Herios sudah muncul? Kamu malah menggunakan Serangga Racun Nirwana itu begitu saja? Kamu telah mengacaukan urusan pentingku! Apa kamu mengerti?"

 

Kevin berbicara dengan sikap yang sangat dominan serta pandangan dingin. Dia penuh dengan aura angkuh seorang putra keluarga bangsawan. Tak ada sedikit pun rasa hormat pada Finn!

 

Sementara Yulianto, dia hanya bisa terdiam ketakutan.

 

Wennie pun mengerutkan kening, tetapi tetap tak berkata apa-apa.

 

"Pak Kevin, aku, aku salah... "

 

Wajah Finn tampak pucat. Dia akhirnya memaksakan senyum sambil mengakui kesalahannya.

 

Baru kemudian Kevin mendengus dingin, membiarkannya pergi. Ketika melihat kekacauan di sekitarnya, dia menatap ke arah Elin dan Adriel dengan wajah tak ramah, lalu berkata, "Kalian dari keluarga Forez, 'kan? Kalian cukup berani untuk melawan Finn."

 

Dalam pertempuran Adriel yang menghancurkan keluarga Forez, Kevin mengenali Elin. Dia tahu bahwa wanita ini adalah selir Herios, tetapi dia tidak peduli sama sekali.

 

Bagaimanapun juga, sekarang bahkan istri sah dan anak-anak keturunan Herios sudah memutuskan hubungan dengannya. Mereka bahkan ikut serta dalam pemburuan Herios.

 

Seorang selir kecil seperti Elin tidak ada harganya. Wajar sekali jika dia hanya berusaha untuk mengambil keuntungan kecil.

 

Ketika melihat ini, Adriel merasa sedikit terkejut.

 

Kevin yang begitu pengecut di hadapannya ternyata bisa berlagak begitu angkuh?

 

Adriel hendak mengatakan sesuatu.

 

Namun, sebelum Adriel sempat berbicara, Wennie yang melihat kedatangan Kevin mengerutkan kening sambil berkata, "Pak Kevin, bagaimanapun juga mereka datang untuk membantu kalian memburu Herios. Usir saja mereka, nggak perlu sampai ..."

 

"Adik junior Wennie! Kamu nggak boleh ikut campur dalam keputusan Pak Kevin!"

 

Namun, Finn langsung memotong kata-kata Wennie, lalu memandang Kevin dengan ekspresi serius sambil berkata, "Pak Kevin, dua orang rakyat jelata ini berani menghina keluargaku. Aku mohon bantuan Pak Kevin untuk menegakkan keadilan dan membunuh dia!"

 

Menurut Finn, meski dirinya tidak setara dengan Kevin, dia tetap seorang putra dari keluarga terpandang di kota Srijaya. Dia juga telah memberikan banyak keuntungan pada Kevin. Kevin pasti akan memihaknya, lalu membunuh Adriel!

 

Ketika mendengar ini, ekspresi Kevin berubah menjadi dingin. Dia mengangguk sedikit, lalu memandang Adriel dengan tatapan dingin sembari bertanya, "Dari keluarga mana kamu? Berani sekali!

 

Finn mengejek dengan berujar, "Pak Kevin, mereka nggak punya latar belakang. Mereka hanya dua orang rakyat rendahan dari Sagheru!"

 

Di hadapan orang kota Srijaya, Sagheru memang tidak berarti apa-apa.

 

Bagi mereka, empat keluarga terkuat di Sagheru pun hanyalah seperti ayam yang saling bertarung.

 

Namun, begitu Kevin mendengar nama itu, dia langsung merasa tidak nyaman. Dia mengerutkan kening, lalu bertanya lebih lanjut, "Dari bagian mana di Sagheru?"

 

"Nambia, Leo Lavali," jawab Adriel sambil tersenyum menatap Kevin.

 

"Keluarga Lavali..."

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1246 Membakar Langit ~ Bab 1246 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 31, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.