Membakar Langit ~ Bab 1254

  

Bab 1254

 

Saat itu, wajah Kevin memucat karena ketakutan !

 

Dia sadar bahwa ayahnya telah menjebak Herios!

 

Dengan panik, dia mundur beberapa langkah dan berteriak, "Lindungi aku!"

 

Meskipun Kevin memiliki kekuatan master puncak, kemampuan itu hanya didapat dari bantuan sumber daya keluarga Buana, dan dari segi kekuatan nyata, dia bahkan kalah dari para murid Akademi Arjuna.

 

"Kita nggak bisa lari, atau kita semua akan mati. Berjuang sampai titik darah penghabisan dan tunggu bantuan!" ujar Wennie dengan wajah penuh ketegangan, tetapi dia tetap tenang dan segera menilai situasi.

 

"Finn, bantu aku untuk mengulur waktu. Aku akan menggunakan teknik rahasia. Yulianto, berikan aku energi sejatimu!"

 

"Baik..."

 

Finn menggertakkan giginya. Teknik rahasia itu tampaknya cukup kuat, jadi dia maju ke depan tanpa ragu.

 

Yulianto dengan cepat mengalirkan energi sejatinya ke Wennie.

 

Wennie menarik napas dalam dan memusatkan energi sejatinya, matanya yang biasanya hitam perlahan memudar, sementara lapísan embun beku mulai terbentuk di tubuhnya dan menyebar ke sekitarnya. Aura dingin yang makin kuat memenuhi udara...

 

"Hei, cukup menarik. Memakan kalian sepertinya akan menambah banyak energi darah segar untukku! "Herios menyeringai sadis, merasakan darah hidup yang mengalir dari tubuh mereka.

 

Jika Adriel tidak menghentikannya, itu berarti orang -orang ini bisa dibunuh!

 

"Masih berani melawan? Kamu yang pertama!"

 

Matanya terfokus pada Finn, yang memegang Serangga Racun Nirwana.

 

Tatapan Herios membuat tubuh Finn menggigil. Namun, dengan Serangga Racun Nirwana di tangannya dan berada di depan wanita yang dikagumi, Finn tidak ingin menunjukkan kelemahan.

 

Dengan suara penuh amarah, dia berteriak, "Mau bunuh aku? Nggak semudah itu!"

 

Finn mengeluarkan Serangga Racun Nirwana, yang langsung terbang dengan dengungan keras.

 

Kemudian, dia menggigit ujung lidahnya dan menyemburkan darah ke serangga itu.

 

Dalam sekejap, mata Finn berubah menjadi hijau dan tubuh serangga itu berkurang setengah ukuran. Warnanya berubah menjadi biru kehijauan, dan tampaknya Finn kini terhubung dengannya secara batin.

 

"Kelihatan seperti lalat hijau besar..." gumam Adriel dengan pelan, sambil mundur beberapa langkah bersama Elin.

 

Dia memperhatikan pertempuran dengan tenang dan berkata pada Finn, "Serahkan semua poin kreditmu pada Wennie dan aku bisa membantu kalian."

 

"Siapa kamu, berani-beraninya bicara begitu!"

 

Finn memandang rendah Adriel dan dengan suara penuh kebencian, berkata pada Herios, "Akademi Arjuna nggak bisa kamu remehkan! Rasakan kekuatan Serangga Racun Nirwana-ku!"

 

"Oh? Nggak mengecewakan. Orang yang bisa mengendalikan Serangga Racun Nirwana biasanya memiliki darah yang sangat murni. Sepertinya aku akan makan enak hari ini," ujar Herios sambil menjilat bibirnya, tatapan penuh kegilaan makin jelas di matanya.

 

Finn mengeluarkan teriakan rendah, mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah Herios.

 

Serangga Racun Nirwana itu langsung menyerang, mengepakkan sayap dan menyebarkan kabut beracun di sepanjang jalannya, sampai udara mulai terdengar mendesis karena korosi.

 

Meski energi Finn makin menipis, dia tetap memusatkan kekuatannya pada serangga itu. Bahkan Guru Bumi pun takut dengan racun dari serangga ini.

 

Namun, semua itu sama sekali tidak menghambat langkah Herios. Dia maju menuju serangga itu, menatap kabut biru di depannya dengan dingin dan mencemooh, "Racun macam ini berani dibandingkan dengan aura Iblis Darah?"

 

Dia mengangkat tangannya dan menyapu kabut itu dengan tebasan energi darah yang membentuk pedang, memotong kabut menjadi dua!

 

Hanya terdengar suara tebasan.

 

Dengan tebasan itu, kabut beracun terbelah seperti ombak yang menyebar ke kedua sisi, meninggalkan Serangga Racun Nirwana yang gemetar ketakutan. Dia berusaha bertahan dalam darah yang menyelimuti.

 

Herios tidak memberi ampun, langsung meraih Serangga Racun Nirwana itu, dan tanpa ragu, memasukkannya ke dalam mulutnya, mengunyahnya dengan suara keras sebelum menelannya.

 

Lalu, dia menjilat bibirnya sambil menyeringai, " Rasanya lumayan!"

 

Meski hanya menguasai sebagian ilmu Iblis Darah, Herios tahu bahwa racun dari serangga mana pun tidak akan bisa melukainya!

 

Suasana langsung hening mencekam.

 

Serangga Racun Nirwana, yang bahkan ditakuti Guru Bumi, telah langsung dimakan oleh Herios!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1254 Membakar Langit ~ Bab 1254 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 31, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.