Membakar Langit ~ Bab 1258

  

Bab 1258

 

Ekspresi Herios langsung menjadi muram, lalu dia berseru, "Enyahlah! Dengan tingkatanmu, kamu nggak pantas menjadi mangsaku!"

 

Adriel tidak mungkin membiarkannya begitu saja. Kemudian, dia melangkah maju tanpa rasa takut dan berteriak, "Jangan banyak omong! Aku akan melindungi Wennie. Jika kamu ingin membunuhnya, kamu harus melangkah di atas mayatku terlebih dahulu!"

 

Sesombong itu?

 

Setelah mendengar perkataan ini, mata Kevin hampir melotot keluar. Seberapa besar keberaniannya hingga berani berbicara seperti ini kepada Herios?

 

Wajah Yulianto langsung muram melihat situasi ini, lalu dia berkata, "Bocah ini sungguh nggak tahu diri!

 

Namun, setelah perkataan ini diucapkan, Herios merasa sangat kesal.

 

Herios mengerti maksudnya.

 

Adriel berniat menggunakan dirinya sebagai alat untuk menampilkan adegan pahlawan menyelamatkan wanita!

 

Sialan!

 

Apakah Adriel masih punya rasa malu?

 

Tidak membahas bahwa kamu meniduri wanitaku, sekarang kamu malah ingin aku berakting denganmu!

 

Adriel mengabaikan tatapan suram Herios, lalu dia berkata dengan tenang, "Meskipun tingkatanku lemah, aku juga nggak takut padamu!"

 

Adriel penuh semangat dan ekspresinya tegar, día menatap Herios dengan dingin dan berkata, " Bertindaklah!"

 

"Kamu mencari mati!" seru Herios.

 

Herios sangat marah, dia langsung menginjak tanah dengan keras dan bangkit.

 

Tubuhnya dijarah dan seluruh tubuhnya dipenuhi kabut darah, Herios sangat ganas dan mengerikan!

 

"Matilah!"

 

Setelah perkataan itu terucap, Herios memukul dengan satu tangan.

 

Bum!

 

Seketika, energi darah yang melimpah ruah itu menuju ke arah Adriel.

 

Saat ini, di hadapan semua orang, Adriel berdiri tegak menghadapi energi darah yang mengerikan itu, dia bagai cecunguk kecil.

 

"Bocah ini sungguh berani..."

 

Kevin terkesiap.

 

"Dia benar-benar telah membuat Herios marah kali ini. Nggak heran jika dia langsung dilenyapkan oleh Herios," ucap Yulianto sangat yakin dengan wajah suram

 

Namun pada saat ini, Wennie mendadak mengerutkan kening, lalu berkata dengan bingung, "Oh, ya, bagaimana cara Leo bisa keluar hidup- hidup dari gua sebelumnya ... "

 

Tepat ketika Wennie belum selesai berbicara.

 

Menghadapi energi darah yang mengerikan, Adriel malah berkata dengan meremehkan, "Teknik Iblis Darahmu memang cukup hebat, tapi sayangnya belum cukup sempurna. Aku juga mengetahui satu kelemahanmu. Baiklah, aku akan memberimu sedikit petunjuk hari ini!"

 

Setelah selesai berbicara, hanya terlihat Adriel mengangkat tangannya ke arah kekosongan, kelima jarinya menyebar, lalu dia mencengkram dengan kuat!

 

Tidak terlihat sedikit pun energi, seakan-akan semuanya biasa saja.

 

"Sembilan Jurus Mengikat Naga, jurus pertama, mengendalikan naga dengan satu tangan!"

 

"Ini jurus apa?"

 

Kevin sedikit tertegun, dia tidak merasakan sedikit pun energi sejati di dalamnya.

 

"Aku juga nggak bisa mengenalinya

 

Wennie juga bingung, seolah-olah itu hanya sekedar mengangkat tangan biasa...

 

Namun saat ini, Herios berteriak dengan keras dan semakin gelisah. Orang lain tidak bisa mengerti situasi saat ini, tetapi apakah dia juga tidak mengerti?

 

Sembilan Jurus Mengikat Naga apanya!

 

Adriel hanya berpura-pura hebat saja!

 

Tetapi, yang paling menjijikkan adalah, dirinya harus berpura-pura bersamanya.

 

Herios menarik napas dalam-dalam, dia menahan rasa jijik dan amarahnya, lalu berseru dengan ekspresi wajah yang berubah drastis, "Nggak mungkin!"

 

Dalam sekejap, seakan-akan ada lapisan penghalang yang tidak terlihat muncul di depan Adriel.

 

Energi darah yang menggelegak itu seolah-olah terjebak dalam lumpur, tidak dapat bergerak maju, bahkan terhenti di tengah udara.

 

Ini membuat semua orang terkejut hingga mata mereka hampir melotot keluar.

 

Sementara itu, Adriel hanya berkata dengan tenang, "Sudah kukatakan, aku sudah mengetahui kelemahanmu."

 

Selesai berbicara, Adriel mengangkat tangannya, seperti mengusir lalat, dia memukul ke arah Herios.

 

Herios terus berteriak, "Hanya seorang master puncak, aku nggak percaya kamu bisa mengalahkanku!"

 

Dalam raungan marah yang ganas itu, tubuhnya tiba -tiba membesar satu lingkaran, seluruh otot-otot di tubuhnya membengkak dan kecepatannya meningkat pesat. Jari-jarinya dikepal, seolah-olah bintang-bintang di langit jatuh, lalu Herios menuju ke arah Adriel dengan cepat.

 

Di udara, terdengar suara ledakan yang mengerikan.

 

Gelombang energi yang dahsyat langsung menjungkirbalikkan Kevin juga yang lainnya dan menyebabkan wajah mereka menjadi pucat pasi. Mereka tercengang menatap serangan seperti meteor jatuh ini.

 

Sementara saat ini, menghadapi pukulan yang dahsyat ini, Adriel berdiri dengan pakaian yang berkibar, dia tidak menghindar atau pun mengelak. Wajahnya tenang dan santai, lalu dia berkata dengan santai, "Keras kepala."

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1258 Membakar Langit ~ Bab 1258 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 31, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.