Membakar Langit ~ Bab 126

   

Bab 126

 

"Wah, Adriel. Kamu berani sekali membual seperti ini, nggak peduli dengan nyawamu, ya? Kamu pikir kami bakal memberimu uang dengan bunga?" ejek Evana.

 

Adriel malas menanggapi Evana dan berkata kepada pegawai toko, "Bungkus semua pakaian yang kami pilih tadi, termasuk gaun ini."

 

"Pak, gaun ini benar-benar edisi terbatas dan nggak dijual. Untuk membelinya, kamu perlu memiliki kartu VIP berlian," kata manajer toko.

 

Karena melihat anak bos bertengkar dengan kedua orang ini, dia memutuskan untuk mengikuti aturan dengan ketat.

 

Kalau bukan karena beberapa hari yang lalu semua manajer dan pegawai diberi pelatihan ketat oleh bos mereka, Rory, untuk tidak menyinggung pelanggan, manajer toko pasti sudah malas meladeni Adriel dan Evana.

 

Manajer toko juga mendengar bahwa manajer toko lain, Jessica, dipecat dan dipukul karena menyinggung pelanggan, bahkan dia hampir dibuang ke Sungai Silas untuk dijadikan makanan ikan.

 

Tentu saja, yang tidak diketahui manajer toko adalah Adriel di depannya ini adalah salah satu tokoh utama dalam kejadian itu.

 

"Pura-pura kaya! Mau beli edisi terbatas? Kamu tahu berapa banyak uang yang harus dihabiskan untuk mendapatkan kartu VIP berlian? Di seluruh Kota Silas, nggak sampai 100 orang yang memiliki kartu VIP berlian. Kamu pasti nggak mampu untuk memiliki kartu VIP berlian, 'kan?" ejek Evana tanpa henti.

 

"Vivian, aku dengar kamu diam-diam bekerja sebagai pramuria di Istana Phoenix. Pasti kamu kesulitan mencari uang, 'kan? Biar kakak sepupumu menasihatimu, pramuria hanya menjual tubuh dan senyuman, jadi buat apa memaksa beli merek mewah? Meskipun berpakaian emas, monyet tetap monyet."

 

Ucapan Evana penuh dengan penghinaan dan ejekan. Dia menyebut Vivian sebagai pramuria di depan umum, jelas niatnya sangat jahat.

 

"Sembarangan, aku bukan pramuria."

 

Vivian membela diri dengan marah.

 

"Kamu masih nggak mau mengaku? Beberapa hari lalu temanku melihatmu saat bermain di Istana Phoenix, dia bahkan merekam video. Sekarang semua teman dan keluarga kita tahu," balas Evana sambil tersenyum licik.

 

Saking marahnya, tubuh Vivian sampai gemetar. Hal seperti ini memang sulit dijelaskan. Meskipun dia hanya menemani tamu minum di Istana Phoenix dan tidak menjual tubuhnya, siapa yang akan percaya?

 

"Evana, apa salahku padamu sampai kamu tega begini?" ujar Vivian.

 

"Aku senang, aku suka. Melihatmu seperti ini, hatiku benar-benar senang!" balas Evana sambil tertawa puas. Plak!

 

Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Evana, menghentikan tawanya seketika.

 

"Tawamu menjijikkan. Diam!" tegur Adriel dengan dingin.

 

"Kamu ... Kamu berani menamparku!" marah Evana sambil menutup wajahnya yang memerah dan menatap Adriel dengan penuh kebencian.

 

Melihat kejadian itu, Joel segera berdiri dan berkata dengan suara berat, "Bocah, kamu berani sekali menampar pacarku. Kamu tahu siapa aku?"

 

Adriel tidak menghiraukan Joel sama sekali. Dia mengeluarkan kartu VIP hitam yang diberikan Rory dan melemparkannya kepada manajer toko.

 

"Aku memang nggak punya kartu VIP berlian, tapi aku punya kartu VIP hitam! Aku bisa beli baju ini, 'kan?" ujar Adriel.

 

Manajer toko melihat kartu hitam di tangannya dan terbelalak.

 

Kartu VIP hitam ini baru saja dibuat oleh Rory beberapa hari yang lalu sebagai kartu VIP paling eksklusif. Kartu ini tidak bisa didapatkan hanya dengan belanja banyak, tetapi diberikan langsung oleh Rory kepada orang-orang paling berpengaruh di Kota Silas.

 

Manajer toko tahu hanya ada sepuluh kartu hitam yang dibuat.

 

"Kartu hitam? Bagaimana mungkin kamu punya kartu hitam? Ini pasti palsu!" ujar Joel dengan terkejut.

 

Dia merebut kartu itu dari tangan manajer toko dan memeriksanya berulang kali, memastikan bahwa kartu itu asli dan ada nomornya.

 

Nomor di kartu Adriel berakhir dengan angka 001.

 

"Kak Joel, apa itu kartu VIP hitam? Bukankah tingkat tertinggi di keluarga kalian adalah kartu VIP berlian?" tanya Evana sambil menutupi wajahnya.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 126 Membakar Langit ~ Bab 126 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 04, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.