Membakar Langit ~ Bab 149

 

Bab 149

 

Yunna mengatakan semua ini dengan nada dingin.

 

Alan tidak bisa menahan diri lagi, seolah olah semua kekuatannya sudah habis terkuras. Dia terduduk dengan lunglai di tanah seperti sudah kehilangan segalanya

 

Brodi bahkan langsung merangkak di tanah, tubuhnya gemetar ketakutan.

 

Dia tidak pernah membayangkan bahwa orang yang dia lawan adalah Pak Adriel, yang bahkan tidak bisa digapai oleh siapa pun.

 

Alan cepat-cepat membalikkan tubuhnya dan terus membungkuk untuk memohon ampun.

 

Dia berkata dengan terburu-buru, "Pak Adriel, aku salah, aku nggak tahu kalau kamu adalah Pak Adriel yang terkenal itu. Kalau nggak, aku nggak akan berani datang meski diberi keberanian besar sekali pun."

 

Setelah Alan mengatakan itu, bola matanya langsung berputar cepat. Dia segera berdiri, menukul dan menendang Brodi yang ada di sebelahnya.

 

"Dasar kamu anak sialan Apa kamu nggak punya mata? Kamu berani menghina Pak Adriel? Aku akan membunuhmul" teriak Alan pada putranya.

 

Brodi yang dipukuli oleh Alan merasa kesakitan Wajahnya yang sudah bengkak menjadi lebih bengkak lagi. Dia tergeletak di tanah berlumpur seperti hampir mati.

 

Alan menjelaskan, "Pak Adriel, semua ini adalah kesalahan yang dilakukan oleh anak sialan ini! Kamu harus percaya, aku nggak pernah meremehkanmu sama sekali."

 

Dia melanjutkan, "Silakan kamu menghukum anak sialan ini. Aku harap Pak Adriel bisa menenangkan amarah di hatimu, lalu melepaskanku."

 

Alan adalah orang yang kejam. Dia bisa mengambil tindakan dengan cepat. Dia memilih untuk melemparkan kesalahan, lalu menyelamatkan dirinya sendiri dengan menyerahkan anaknya.

 

Jika dia juga mati, keluarga Juwono akan benar-benar hancur.

 

Dia mempunyai beberapa anak laki-laki. Yang terpenting, keluarga Juwono tidak boleh hancur.

 

boleh hancur

 

"Nggak ada harimau yang memakan anaknya sendiri! Demu menyelamatkan hidupmu sendiri, demi melindungi kekayaanmu, kamu bahkan nggak mempedulikan nyawa anakmu. Kamu bahkan nggak pantas mati di tanganku," kata Adriel.

 

Setelah Adriel selesai mengatakan itu, dia berbalik dan kembali masuk ke dalam rumah.

 

Sebenarnya, Alan merasa cukup beruntung. Bagaimanapun juga, dia berhasil menyelamatkan nyawanya.

 

"Alan, mulai dari hari ini, kamu nggak akan lagi menjadi Wakil Ketua Persatuan Dagang Marlion. Kamu dikeluarkan dari keanggotaan. Cepat pergi! Selain itu, bersihkan juga mayat yang ada di luar pintu, "kata Yunna.

 

Yunna juga sangat tegas dalam bertindak Meski Adriel tidak mau membunuhnya, dia tetap harus mengurus Alan.

 

Alan tahu bahwa keputusan Yunna tidak akan berubah. Dia tidak lagi berusaha memohon belas kasihan dengan sia-sia.

 

"Terima kasih atas pengampunanmu, Bu Yunna," balas Alan.

 

Setelah mengucapkan terima kasih, Alan menarik pergi Brodi.

 

"Pak Alan, bagaimana kita akan menangani mayat ini?" tanya sopir Alan.

 

"Masukkan saja ke bagasi dulu. Siapa tahu mayat ini masih bisa berguna," jawab Alan sambil memandang rumah Adriel dengan sedikit rasa kebencian.

 

Kehilangan posisi Wakil Ketua Persatuan Dagang Marlion, serta dikeluarkan dari keanggotaan, semua itu setara dengan dikecam oleh keluarga Millano.

 

Alan sadar bahwa ada dua pilihan di depannya. Dia bisa menjual semua asetnya, lalu meninggalkan Kota Silas untuk memulai hidup baru

 

Atau dia bisa memilih untuk bergabung dengan kekuatan lainnya.

 

Pilihan terbaik adalah bergabung dengan Persatuan Dagang Hariga, yang merupakan pesaing sengit dari Persatuan Dagang Marlion.

 

Tentu saja, pilihan ini memiliki risiko besar. Dia akan diberi label sebagai pengkhianat. Jika gagal, itu akan mengarah pada kehancuran keluarganya!

 

Hati Alan penab dengan kebencam tetapi dia belum membuat keputusan akhir

 

Di dalam rumah, setelah Yuma masak dhe berkata, "Maafkan aku, Pak Adriel. Aku mudah meninibulkan masalah bagimu."

 

"Ini nggak ada hubungannya denganna" balas Adriel sambil melarribalkan tangannya.

 

Yunna menjelaskan, "Aku akan mengatur orang untuk memperbaiki halaman Selain itu, aku juga akan bicara dengan Mahaguru Jayson tentang kematian muridnya agar situasi ini nggak dimanfaatkan oleh pihak lain untuk memicu konflik"

 

Yunna juga harus waspada terhadap kebencian Alan. Dia mungkin akan menggunakan bantuan dari Geng Langit untuk memicu konflik dan membunuh Adriell

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 149 Membakar Langit ~ Bab 149 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 07, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.