Membakar Langit ~ Bab 158

  

Bab 158

 

Di luar kamar pasien, begitu Sekretaris Chloe mengetahui kenyataan pahit mengenai kondisi Nancy, dia langsung menelepon keluarga Juwana untuk melapor.

 

Nancy adalah anggota sah keluarga Juwana dan memiliki kedudukan yang tinggi di dalam keluarga. Kedua orang tuanya juga merupakan anggota inti keluarga Juwana.

 

Sebagaimana yang telah dilaporkan sebelumnya, Nancy tiba-tiba jatuh sakit.

 

Keluarga Juwana juga sudah menghubungi dokter sakti dari Sahjaya supaya bergegas pergi ke Nambia.

 

"Pak Kalvin, penyakit Nona Nancy nggak bisa disembuhkan," lapor Sekretaris Chloe sambil menangis di telepon.

 

"Mana mungkin nggak bisa disembuhkan? Cepat hubungi keluarga Millano dan suruh mereka menyiapkan pesawat khusus untuk menerbangkan Nancy pulang. Kalau dokter - dokter payah dari Nambia nggak bisa menyembuhkannya, maka para dokter berkemampuan tinggi dari Sahjaya pasti bisa," ucap Kalvin, ayah Nancy, melalui sambungan telepon.

 

Sambil terus menangis, Sekretaris Chloe menceritakan soal penyakit racun darah kepada Kalvin.

 

Saat itu juga, Kalvin terdiam cukup lama. Dia sama sekali tidak menyangka anaknya akan terjangkit penyakit langka yang tidak ada obatnya seperti ini, hal itu membuatnya kehilangan kendali selama beberapa saat.

 

"Nggak peduli gimana pun caranya, pokoknya terbangkan dulu Nancy pulang ke Sahjaya. Meskipun Nancy sudah pasti meninggal, dia nggak boleh meninggal di luar," kata Kalvin.

 

Kalvin menutup telepon dan cepat-cepat mencari informasi mengenai penyakit racun darah.

 

Sekretaris Chloe tahu bahwa gejala penyakitnya sebentar lagi akan muncul, begitu gejalanya muncul, dia tidak akan bisa selamat dalam kurun waktu 24 jam ke depan. Hal itu benar-benar membuat Sekretaris Chloe sangat ketakutan.

 

"Cepat siapkan pesawat khusus untuk menerbangkan kami pulang ke Sahjaya," ucap Sekretaris Chloe.

 

Saat melihat situasi sudah genting sampai begini, bahkan meskipun Adriel turun tangan, dia mungkin juga tidak mampu menyembuhkan penyakit racun darah. Pada akhirnya, Yunna tidak bisa kabur dari nasib disalahkan oleh keluarga Juwana, Yunna pun cuma bisa menuruti permintaan Sekretaris Chloe.

 

Beberapa saat setelahnya, seorang perawat berlari keluar dari kamar pasien, perawat itu berseru, "Dokter, silakan masuk untuk melihat kondisi pasien."

 

"Ada apa? Apa kondisi Nona Nancy memburuk?" tanya Andrian.

 

Andrian pun merasa sedikit panik saat melihat ekspresi terburu-buru di wajah perawat tersebut.

 

Jika Nancy mati di rumah sakit, maka nasib Andrian juga akan berakhir.

 

"Aku sudah bilang dari awal kalau penyakit racun darah itu nggak bisa disembuhkan menggunakan sembarang obat hanya akan membuat pasien semakin kesakitan. Kalau kalian nggak mendengarkan ucapanku, kerugian pasti akan menghampiri kalian sebentar lagi," kata Cedric sambil menggelengkan kepalanya pelan.

 

"Bukan begitu! Kondisi Nona Nancy sepertinya sudah terkontrol sekarang," kata si perawat dengan nada penuh semangat.

 

"Sungguh?!"

 

Mendengar ucapan si perawat membuat semua orang terkejut bukan main.

 

"Nggak mungkin! Mana mungkin penyebaran penyakit racun darah bisa ditekan hanya dengan mengandalkan air rebusan obat yang nggak jelas seperti itu?" sangkal Cedric.

 

"Dokter, ini sungguhan! Kalau Dokter nggak percaya, silakan masuk dan lihat sendiri," ucap perawat itu.

 

Semua orang langsung berbondong- bondong masuk ke kamar pasien. Cedric memeriksa keempat anggota gerak tubuh Nancy, penyebaran ruam-ruam beracun memang sudah berhasil ditekan.

 

"Aku yakin sekali, resep obat yang diberikan Pak Adriel itu pasti manjur," kata Andrian kegirangan.

 

Selain terhentinya penyebaran ruam-ruam beracun, suhu tubuh Nancy juga perlahan - lahan menurun. Erangan kesakitannya juga hampir tidak terdengar lagi, hal itu menandakan bahwa rasa sakit menusuk yang dirasakannya juga sudah mereda.

 

Hal ini akhirnya membawa secercah harapan bagi semua orang yang sedari tadi sudah merasa tertekan.

 

"Bagus, air rebusan obat itu bisa mengatasi ruam beracun, 'kan? Kalau begitu, cepat buatkan juga untuk kami, supaya bisa menahan gejala yang akan kami alami."

 

Sekretaris Chloe benar-benar lupa bahwa sebelum ini, dia sangat tidak menyukai bau air rebusan obat tersebut. Kedua matanya bersinar cerah, seolah-olah baru saja melihat air kehidupan.

 

Air rebusan obat yang bau ini sekarang jauh lebih berharga daripada emas.

 

"Kalian jangan senang dulu, meskipun air rebusan obat ini bisa meringankan gejala, tapi mustahil untuk benar-benar menyembuhkan penyakit racun darah," kata Cedric tiba-tiba.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 158 Membakar Langit ~ Bab 158 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 16, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.