Bab 160
Yunna menggelengkan kepalanya saat
melihat sikap Sekretaris Chloe yang seperti ini.
"Kalau sikapmu seperti ini, aku
nggak perlu meneleponnya lagi. Dia nggak akan datang," pungkas Yunna.
"Dia berani menolak permintaan
keluarga Yudos? Meskipun dia itu dokter sakti, tapi di depan keluarga Yudos,
dia tetap harus patuh! " kata Sekretaris Chloe sambil mengangkat alisnya
dan tidak mengubah sikapnya yang sombong dan merendahkan orang lain.
"Yunna, kuperintahkan padamu
untuk segera meneleponnya. Jangan lupa identitasmu, jika terjadi apa-apa pada
Nona Nancy di Kota Silas, itu adalah tanggung jawabmu. Kamu hanya seorang
penanggung jawab cabang di keluarga Millano. Bahkan keluarga Millano di Nambia
juga nggak lebih dari seekor semut di hadapan keluarga Yudos," ancam
Sekretaris Chloe.
Sekretaris Chloe memperlihatkan
kekuatannya dengan sangat baik, terus menyebut nama keluarga Yudos dari tadi.
Mata Yunna berkilau karena kesal, dia
pun berkata, "Yang jangan lupa identitas diri itu seharusnya kamu. Kamu
hanya seorang sekretaris, untuk apa begitu sombong? Keluarga Yudos memang
hebat, tapi apakah kamu anggota keluarga mereka? Menurutku, kamu lebih
mendominasi daripada Nona Nancy."
"Perilakumu itu sangat mirip
dengan peribahasa tentang seekor binatang dan manusia," lanjut Yunna.
Meskipun Yunna tidak secara langsung
mengatakan istilah "mengandalkan kekuatan orang lain", tetapi artinya
sudah sangat jelas.
Sekretaris Chloe juga tidak bodoh,
tentu saja dia bisa menyimpulkan sendiri.
"Yunna! Beraninya kamu mengataiku
mengandalkan kekuatan orang lain?!"
Sekretaris Chloe marah sekali. Tentu
saja, dia juga sadar bahwa dirinya memang hanya menggunakan kekuasaan orang
lain, tetapi itu bukan berarti dia bisa menerima kalau orang lain mengatakannya
secara langsung.
Bagaimana Chloe bisa menahan emosinya
ketika mendengar Yunna mengatainya di depan umum?
"Kamu sendiri yang bilang.
Sepertinya Sekretaris Chloe cukup tahu diri juga," ujar Yunna dengan
senyuman.
Satu kalimat dari Yunna sekali lagi
membuat Chloe terkejut.
Dalam hal kecerdasan dan aura,
bagaimana mungkin seorang sekretaris seperti Chloe menjadi lawan dari Yunna?
Dalam beberapa kata, Yunna lagi-lagi
membuat Chloe kalah dengan menyedihkan.
"Kamu!"
Chloe marah besar. Dia mengangkat
tangannya dan hendak menampar pipi Yunna.
"Kalau kamu berani menyentuhku,
aku akan membuatmu nggak bisa keluar dari Kota Silas!" ancam Yunna.
Yunna mengerti niat Chloe, tetapi dia
tidak merasa takut sedikit pun. Sebaliknya, dia mengangkat alisnya dan langsung
menekan Chloe.
Tangan Chloe menggantung di udara,
dia tidak berani menampar Yunna.
Pengawal pribadi Nancy saat ini juga
berada di samping Chloe dengan sikap yang tegas.
Di bangsal, suasana seketika menjadi
sangat tegang.
Pengawal Nancy ini sangat lihai. Jika
dia benar-benar ingin bertindak, di sini tidak ada orang yang bisa
menghentikannya.
Namun, Yunna tidak menunjukkan
ketakutan ataupun kepanikan sedikit pun, sebaliknya dia memancarkan aura dan
kepribadian yang sangat kuat.
Ketika Yunna dan Chloe sedang
berdebat, Nancy yang kondisinya sudah membaik pun tersadar.
Awalnya setiap tempat di tubuhnya
yang muncul gejala penyakit racun darah sangat gatal dan sulit ditahan. Setelah
semua luka itu pecah, rasanya sangat sakit dan juga gatal, membuatnya hampir
putus asa.
Sekarang, Nancy merasakan dengan
jelas bahwa rasa sakit di tubuhnya itu berkurang banyak, sensasi gatal yang
luar biasa itu juga sudah hilang, hanya lukanya yang terasa dingin.
Meskipun Nancy tidak tahu jelas
tentang apa yang terjadi di dalam bangsal, setidaknya dia masih tahu sedikit.
"Sekretaris Chloe, jangan nggak
sopan, mundur," kata Nancy dengan lemah sambil berbaring di tempat tidur.
"Nona Nancy, bagaimana keadaanmu?"
No comments: