Membakar Langit ~ Bab 169

  

Bab 169

 

Terlebih lagi, Dokter Sakti Bagas yang terkenal dan dihormati oleh Empat Mahaguru pun sangat menghormati Adriel.

 

Dia bahkan tidak ragu untuk membuat putranya sendiri, Johny, berlutut dan meminta maaf.

 

Pada saat itu, Oki merasa bahwa Adriel adalah sosok yang tidak bisa diacuhkan. Jadi, setelah kejadian itu, dia langsung mencari tahu tentang Adriel dari Bagas.

 

Oki dianggap sebagai salah satu dari sedikit orang yang mengetahui identitas Adriel.

 

Ketika dia melompat masuk dan melihat orang yang dilawannya adalah Adriel, ekspresi Oki sontak menjadi sangat rumit. Dia sangat berharap untuk mencari sebuah lubang dan kabur ke dalamnya atau lari keluar dengan panik.

 

"Pak Oki, kita ketemu lagi," seru Adriel dengan nada tenang.

 

Oki menelan air liur dan menjawab, "Iya ... benar."

 

"Pertarungan terakhir kita belum ada pemenangnya, 'kan? Karena kita bertemu lagi, mari kita tentukan siapa yang menang dan siapa yang mati hari ini."

 

Saat Adriel berbicara, ada kilauan dingin yang melintas di matanya. Hal ini membuat Oki merinding dan merasakan sensasi dingin menjalar dari telapak kakinya hingga ke kepala.

 

Menentukan siapa yang menang dan siapa yang mati. Maksud dari perkataan itu adalah dia harus mati di sini, jadi bagaimana mungkin Oki tidak takut?

 

"Ucapan Pak Adriel terlalu berlebihan. Aku mengakui kekalahanku. Aku sama sekali bukan lawanmu. Nggak perlu ada pertandingan untuk menentukan siapa menang dan siapa kalah!" seru Oki.

 

Oki merasa kedinginan di belakang punggungnya. Dia segera mengangkat tinjunya dan membungkuk untuk menyerah.

 

Perubahan tiba-tiba Oki membuat Thomas terkejut dan tertegun.

 

Sri dan Fanny juga tidak kalah terkejut. Mereka juga tidak bisa memercayai percakapan yang mereka dengar tadi.

 

"Kamu sudah menyerah sebelum bertarung? Tapi kamu sudah menginjak rumahku, jadi sebaiknya kita menentukan siapa yang lebih unggul dari pertandingan. Kalau nggak, orang lain nggak akan terima," ucap Adriel yang memiliki sedikit keinginan untuk membunuh Oki.

 

Oki juga merasakan niat membunuh dari perkataan Adriel. Dia langsung berpikir cepat dan segera berlutut dengan satu kaki, menunjukkan gaya pengakuan tertinggi dari seorang ahli bela diri tanpa memedulikan harga dirinya.

 

"Pak Adriel, kamu sangat hebat. Aku, Oki, mengakui dan menerimanya. Aku sama sekali bukan lawanmu."

 

"Hari ini, aku salah karena sudah masuk ke rumahmu. Ini sepenuhnya karena aku nggak tahu bahwa ini adalah rumahmu. Kalau nggak, aku nggak mungkin berani seperti ini. Aku harap Pak Adriel bisa memaafkanku dan menerima permohonan maafku yang paling tulus ini," seru Oki.

 

Oki mengatakan ini dengan tegas dan tulus. Suaranya yang keras membuat Thomas dan Sri serta anaknya kembali tersadar dari keterkejutan sebelumnya.

 

Old bahkan menyerah sebelum bertarung dan meminta maaf sambil berlutut. Apakah dia benar-benar penguasa tingkat delapan?

 

Dia pasti penguasa tingkat delapan palsul Thomas terus berteriak di dalam hatinya!

 

"Pak Oki, apa yang kamu lakukan? Karnu seorang penguasa tingkat delapan yang terhormat, tapi kamu malah berlutut di hadapannya dan mengakui kekalahan? Apa kamu seorang penipu?" seru Thomas.

 

Ini adalah satu-satunya kemungkinan yang terpikirkan oleh Thomas!

 

"Pasti dia palsu. Nggak mungkin ada penguasa tingkat delapan yang begitu penakut seperti tikus. Dasar kamu penipu!" teriak Fanny yang juga ikut-ikutan.

 

Dia sama sekali tidak percaya bahwa ini asli.

 

Namun, Sri yang pernah bertemu dengan Oki hanya terdiam. Saat ini, hati Sri menjadi sangat rumit dan pikirannya menjadi kacau balau. Dia menjadi kehilangan kemampuannya untuk berpikir untuk sementara waktu.

 

"Penguasa tingkat delapan nggak ada apa- apanya di hadapan Pak Adriel! Pak Adriel bisa membunuhku hanya dengan satu jari," sahut Oki.

 

Oki merasa sangat marah ketika mendengar Thomas dan Fanny berani meragukannya sebagai penipu.

 

Adriel belum bertindak, jadi dia tidak berani bergerak. Kalau tidak, Oki pasti sudah berdiri untuk memberi pelajaran kepada Thomas dan Fanny.

 

"Jangan bicara omong kosong! Aku tahu betul tentang Adriel. Jika kamu benar-benar Oki, kenapa kamu takut padanya? Jika kamu memang Oki, segera tangkap dia! Aku akan memberikan imbalan dua kali lipat!" bentak Thomas.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 169 Membakar Langit ~ Bab 169 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 16, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.