Membakar Langit ~ Bab 190

 

Bab 190

 

Kekuatan seorang Mahaguru tidak terlihat oleh mata telanjang, tetapi keberadaannya sangat nyata.

 

Orang-orang di dalam ruang perawatan jelas merasakan tekanan yang sangat kuat, membuat hati mereka berdebar ketakutan.

 

"Kalau sekarang kamu segera mengobati penyakit ini, aku bisa mengampuni nyawamu selama kamu bisa menyembuhkan Nona Nancy. Keluarga Yudos juga nggak akan mengecewakanmu, kamu akan mendapat keuntungan, nama, serta status tanpa kekurangan sedikit pun," ujar Fahmi.

 

Dia menunjukkan kekuatan seorang Mahaguru, tetapi dia tidak langsung menyerang Adriel sesuai perintah Paul.

 

"Aku sudah bilang tadi. Aku, nggak, akan, mengobatinya," balas Adriel tanpa merubah ekspresinya sambil menekankan setiap katanya.

 

"Pak Fahmi, jangan buang waktu lagi dengannya. Anak ini nggak mungkin bisa menyembuhkan penyakit racun darah. Bunuh saja dia, lalu bawa Nancy kembali ke Sahjaya untuk diobati. Aku nggak percaya kalau dokter terkenal di Sahjaya kalah dari dokter di tempat kecil seperti Kota Silas ini," kata Paul.

 

Dia dipenuhi dengan kebencian dan amarah, sekarang dia hanya ingin segera membunuh Adriel untuk menyelesaikan semuanya.

 

"Dokter terkenal di Sahjaya nggak bisa menyembuhkan penyakit racun darah," kata Fahmi.

 

Begitu Kalvin mengetahui tentang kondisi Nancy, dia segera berkonsultasi dengan dokter terkenal di Sahjaya. Namun, semua memberi jawaban baliwa penyakit racun darah ini tidak akan bisa disembuhkan.

 

Meskipun Fahmi merasa ragu apakah Adriel benar bisa mengobati penyakit racun darah, dia tetap ingin memberinya kesempatan untuk mencoba.

 

Jika tidak bisa, membunuh Adriel setelah itu juga tidak akan terlambat.

 

"Kalau dokter terkenal di Sahjaya saja nggak bisa menyembuhkannya, apa menurutmu dia bisa? Lihat usianya, dia pasti nggak bisa menyembuhkan penyakit racun darah!" teriak Paul.

 

Paul adalah orang yang pendendam dan berpikiran sempit. Dia tidak ingin Adriel hidup satu menit lebih lama.

 

"Tapi dia bisa membuat resep obat untuk menahan penyakit racun darah," kata Fahmi.

 

"Memang kenapa? Itu nggak berarti dia bisa menyembuhkannya. Pak Fahmi, dia sudah melukaiku, dia harus mati sekarang, bunuh dia segera!" seru Paul dengan wajah penuh kebencian.

 

Fahmi tetap tidak tergerak, sama sekali tidak mendengarkan perintah Paul.

 

"Aku akan mengatakan ini untuk terakhir kalinya. Sembuhkan Nona Nancy, maka keluarga Yudos akan memberimu gelar dan status sebagai dokter sakti yang sebenarnya. Semua masalah lainnya akan dimaafkan. Kalau kamu nggak mau mengobatinya, kamu hanya akan mati. Bukan hanya kamu yang akan mati, mereka semua juga akan mati," ujar Fahmi.

 

Fahmi melangkah maju, meningkatkan tekanan dari kekuatan seorang Mahaguru miliknya, membuat orang biasa merasa sulit bernapas.

 

Adriel menunjukkan senyum simpul di sudut bibirnya dengan sikap meremehkan.

 

"Kekuatan seorang Mahaguru, bagus sekali! Tapi... di sini bukan hanya kamu yang seorang Mahaguru!"

 

Adriel juga melangkah maju. Setelah hanya berjarak tiga langkah dari Fahmi, dia melepaskan kekuatan Mahaguru, lalu berdiri dengan teguh menghadapi Fahmi.

 

Fahmi mengernyitkan keningnya. Kekuatan mahaguru yang dipancarkan Adriel tidak kalah darinya.

 

Fahmi berujar, "Aku nggak menyangka kalau kamu ternyata juga seorang Mahaguru. Seorang Mahaguru dengan usia semuda kamų adalah seseorang yang berbakat dengan masa depan cerah, bahkan di Sahjaya sekali pun. Kota Silas ini ternyata sudah melahirkan seorang jenius."

 

Di mata Fahmi ada kilatan rasa kagum yang terpancar.

 

"Asalkan kamu bisa menyembuhkan Nona Nancy, aku akan merekomendasikanmu ke keluarga Yudos. Kamu akan sangat dihargai di sana. Hanya dalam beberapa tahun saja, namamu pasti akan terkenal di seluruh Sahjaya. Masa depanmu akan menjadi sangat cerah," lanjut Fahmi.

 

"Pak Fahmi, kita di sini bukan untuk merekrut orang berbakat. Anak ini nggak menghormati keluarga Yudos, kita nggak mungkin merekrutnya. Dia harus dibunuh!" geram Paul.

 

Paul jelas tidak ingin Adriel direkrut oleh keluarga Yudos.

 

Dia tahu dengan baik, kalau Adriel benar - benar bisa menyembuhkan penyakit racun darah dan juga seorang mahaguru, nilai dirinya akan sangat berbeda.

 

Jika bergabung dengan keluarga Yudos, Adriel pasti akan mendapatkan perhatian khusus. Ini bukan situasi yang diinginkan oleh Paul.

 

Dengan sifat pendendamnya, dia hanya ingin melihat Adriel mati, tidak ingin melihat Adriel berkembang.

 

"Pak Paul, merekrut orang berbakat untuk keluarga Yudos juga merupakan salah satu tugasku. Sekarang, biarkan aku yang menangani semua ini, kamu nggak perlu ikut campur," kata Fahmi.

 

Perkataan Fahmi membuat Paul merasa dipermalukan, juga sangat marah. Namun, karena dia sedang terluka, dia memang tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Fahmi.

 

Fahmi adalah salah satu orang kepercayaan Kalvin. Kata-katanya punya pengaruh besar di keluarga Yudos.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 190 Membakar Langit ~ Bab 190 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 16, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.