Membakar Langit ~ Bab 191

 

Bab 191

 

"Adriel, kamu sudah mempertimbangkannya? Kesempatan seperti ini jarang sekali ditemui. Kamu seharusnya merasa bersyukur, karena kali ini aku yang datang ke Kota Silas. Aku adalah orang yang menghargai bakat. Kalau orang lain, kamu nggak akan punya kesempatan seperti ini," kata Fahmi sambil menatap Adriel.

 

Fahmi percaya bahwa selama Adriel tidak bodoh, Adriel pasti akan menyetujuinya.

 

Tidak ada yang bisa menolak ajakan keluarga Yudos.

 

"Kalau begitu, apa aku harus berterima kasih atas kebaikanmu yang luar biasa ini?" tanya Adriel.

 

"Kalau suatu hari kamu menjadi sukses dan terkenal, sebagai orang yang merekomendasikanmu, tentu saja aku akan mendapat banyak keuntungan," jawab Fahmi.

 

Pada titik ini, Adriel yang sudah tidak ingin banyak bicara lagí, juga tidak tahan untuk tidak mengucapkan beberapa patah kata lagi.

 

"Sebenarnya, dari awal aku sudah punya rencana untuk berhubungan baik dengan keluarga Yudos. Bagaimanapun, keluarga Yudos adalah salah satu dari empat keluarga kaya dan bergengsi di selatan. Jadi, aku juga pasti akan mendapat keuntungan," pancing Adriel.

 

"Orang yang memahami situasi adalah orang yang bijak. Bagus kalau kamu mengerti. Cepat obati Nona Nancy," sahut Fahmi.

 

Fahmi merasakan kegembiraan dalam hatinya. Dia berhasil merekrut Adriel untuk menyembuhkan Nancy. Hal ini juga merupakan kontribusinya yang besar.

 

"Diam!"

 

Nada bicara Adriel tiba-tiba berubah menjadi dingin dan tegas.

 

"Aku belum selesai bicara, kenapa kamu menyelaku? Berisik sekali!" bentak Adriel.

 

"Kamu..." ujar Fahmi yang terkejut.

 

Fahmi tiba-tiba mengerutkan keningnya dan merasa tidak senang.

 

"Kamu apanya? Sama sekali tidak tahu aturan, kita berdua sama-sama mahaguru. Saat aku sedang bicara, apa kamu berhak menyela?" tegur Adriel.

 

Otot mata Fahmi bergerak dua kali. Dia menahan amarahnya, kemudian menyahut, "Baiklah, ada apa, cepat katakan!"

 

"Tapi kalian sudah menangkap temanku dan menularkannya dengan penyakit racun darah. Kalian mengancamku dan membunuh orang nggak bersalah di sini tanpa pandang bulu. Jadi, aku berubah pikiran," kata Adriel.

 

"Memang kenapa dengan keluarga Yudos? Kalau kamu bersedia menjadi anjing untuk keluarga Yudos, itu urusanmu. Aku ... nggak akan bersedia melakukannya!" lanjut Adriel dengan tegas.

 

"Kalau kamu berani menolak, kamu akan mati!" ancan Fahmi.

 

"Cuma denganmu? Memangnya kamu bisa membunuhku? Dasar orang yang nggak tahu malu!" tandas Adriel seraya mendengus dingin.

 

Saat melihat sikap buruk Adriel, Fahmi benar -benar tidak bisa menahan amarahnya.

 

"Oke! Bagus sekali! Aku ingin memberimu jalan keluar, tapi kamu malah menolaknya! Dasar orang bodoh yang nggak tahu diri. Kalau begitu, aku akan mengambil nyawamu sekarang!" jerit Fahmi.

 

Fahmi tidak bicara banyak lagi dan langsung menyerang Adriel dengan telapak tangannya.

 

Paul diam-diam merasa bangga saat melihat Adriel justru menolak ajakan Fahmi dan memilih memutuskan hubungan.

 

"Orang bodoh itu memang nggak tahu diri, tapi sesuai dengan keinginanku. Lebih baik dia mati saja," ujar Paul.

 

Paul tersenyum sinis dan segera mundur beberapa langkah.

 

Dua mahaguru bela diri saling bertarung. Meskipun ruang perawatannya cukup luas, orang yang menonton juga sangat mudah untuk terluka.

 

Perawat di rumah sakit memanfaatkan kekacauan itu untuk segera melarikan diri dari ruang perawatan.

 

Kemampuan Fahmi cukup bagus. Dia adalah seorang mahaguru tingkat empat dan merniliki kekuatan empat lembu. Setiap pukulan dan telapak tangan yang dikerahkannya memiliki kekuatan lebih dari 2.000 kilogram. Hal ini terdengar sangat menakutkan.

 

Namun, tinju Fahmi tidak mampu mengenai Adriel sama sekali.

 

Gerakan tubuh Adriel terlalu cepat, sedangkan Fahmi yang memiliki kekuatan empat lembu bahkan tidak bisa menyentuh sudut pakaian Adriel. Jadi, semua gerakannya tidak ada gunanya.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 191 Membakar Langit ~ Bab 191 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 16, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.