Membakar Langit ~ Bab 193

  

Bab 193

 

"Ch... Chloe, apa yang terjadi?" tanya Nancy dengan suara yang lemah.

 

"Nona, dokter yang bernama Adriel itu sudah datang, tapi dia menolak untuk mengobati dan bahkan melukai Pak Paul. Sekarang, dia sedang bertarung dengan Pak Fahmi, tapi kelihatannya Pak Fahmi bukan lawannya," sahut Chloe.

 

Nancy berjuang untuk duduk, tetapi dia tidak memiliki kekuatan dan menyerah setelah berusaha mencoba beberapa kali.

 

Begitu Fahmi bangkit dari lantai, serangan Adriel langsung datang satu per satu.

 

Kali ini, Fahmi tidak bisa mengelak lagi. Dia hanya bisa mencoba menghindari bagian vitalnya, tetapi masih terkena pukulan Adriel. Tubuhnya terbang dan menabrak dinding pilar hingga menyebabkan seluruh ruangan bergetar.

 

"Argh!"

 

Fahmi merasa beberapa tulang di tubuhnya patah dan organ dalamnya juga terkena dampak yang parah. Dia membuka mulutnya dan memuntahkan seteguk darah, dia sudah terluka.

 

Fahmi hanya bisa segera mengerahkan energi sejatinya untuk menyembukan lukanya secara diam-diam dan menstabilkan aura di dalam tubuhnya.

 

"Aku suruh kamu berhenti. Dasar tuli!" teriak Fahmi sambil bangkit dari lantai dengan susah payah.

 

"Kamu kalah dariku. Kamu pikir kamu ini siapa? Bertarung saat mau bertarung, lalu berhenti saat mau berhenti? Sudah kubilang, hari ini kamu akan mati di sini!" sahut Adriel dengan ekspresi dingin dan tegas.

 

"Aku akui kalau kamu memang sangat kuat. Aku salah menilai kekuatanmu. Tapi, kalau kamu benar-benar membunuhku, kamu akan bermusuhan dengan keluarga Yudos. Jangankan kamu yang cuma seorang mahaguru tingkat lima, walaupun kamu seorang biksu tingkat lima, kamu juga harus mati!" ujar Fahmi.

 

"Benar! Keluarga Yudos punya Guru Bumi yang melindungi mereka. Kamu pikir kamu ini siapa, yang cuma seorang mahaguru tingkat lima? Kalau kamu paham dengan situasi, berlututlah dan mohon ampun. Aku akan menunjukkan belas kasihan yang besar dan mempertimbangkan untuk menyelamatkan hidupmu," sahut Paul yang ikut-ikutan menyerang.

 

Paul tidak percaya bahwa Adriel benar-benar memiliki keberanian untuk membunuhnya dan Fahmi.

 

Empat keluarga besar di selatan adalah keberadaan yang besar. Keputusan- keputusan mereka bahkan akan membuat seluruh bagian selatan Negara Elang terguncang.

 

Tidak ada yang berani mengambil tindakan terhadap anggota dari keluarga Yudos.

 

Oleh karena itu, meski dikalahkan dan terluka, Paul tetap percaya diri dan menunjukkan sikap sombong. Bahkan, dia masih berani mengancam Adriel.

 

Adriel bertepuk tangan sambil berkata, " Apalagi yang ingin kamu bilang? Cepat selesaikan."

 

"Berlututlah dan mohon ampun padaku!" seru Paul dengan nada sombong sambil menunjuk lantai di depannya.

 

Adriel mengangguk pelan, lalu langsung pergi ke hadapan Paul dalam sekejap bagai berteleportasi. Hal ini jelas mengejutkan Paul.

 

"Aku menyuruhmu untuk berlutut... ah!"

 

Sebelum Paul menyelesaikan makiannya, ucapannya langsung berubah menjadi jeritan kesakitan karena Adriel langsung menendang lututnya hingga patah. Dia pun langsung berlutut di depan Adriel dengan bunyi keras.

 

"Pak Paul... "

 

Fahmi terperanjat dan memanggil Paul. Namun, dia yang juga sedang terluka parah, tidak berani bertindak dengan gegabah.

 

Kedua lutut Paul remuk dan rasa sakit yang luar biasa membuatnya berkeringat deras. Namun, dia tidak bisa berdiri lagi.

 

Adriel menarik rambut Paul, sorot matanya dipenuhi dengan tatapan dingin saat berkata, "Kamulah yang harus berlutut. Walaupun kamu berlutut dan memohon belas kasihan, aku juga nggak akan membiarkanmu pergi hidup-hidup."

 

"Beraninya kamu! Dasar bajingan, aku akan membunuhmu dan semua keluargamu!" jerit Paul.

 

Ekspresi Paul penuh dengan keganasan. Dia benar-benar kehilangan akal sehatnya dan mengumpat dengan keras.

 

Adriel mencekik leher Paul, lalu mengangkat pria itu dari lantai. Wajah Paul tiba-tiba menjadi merah dan urat di dahinya menonjol. Dia merasa seperti akan mati sesak napas, jadi terus meronta dengan melambaikan kedua tangannya.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 193 Membakar Langit ~ Bab 193 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 16, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.