Membakar Langit ~ Bab 200

  

Bab 200

 

Saat Adriel kembali menusukkan jarum, dia memaksa darah beracun keluar dari pori - pori Nancy.

 

Proses mengeluarkan darah beracun itu sangat menyakitkan. Nancy tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak.

 

Proses pengobatan tersebut berlangsung sekitar satu jam dan Nancy sudah jatuh pingsan.

 

Adriel mengeluarkan semua jarum perak itu. Jarum-jarum tersebut berubah menjadi hitam seluruhnya. Adriel juga merasa agak lelah dan banyak mengeluarkan keringat Dua pertiga dari energi sejati di dalam pusat energinya telah terkuras.

 

Adriel keluar dari ruang rawat inap dan berkata kepada Andrian, "Satu jam lagi, bawakan obatnya kemari. Minumkan sepertiga dari obat itu kepadanya. Sementara, dua pertiga sisanya campurkan dengan air dan digunakan untuk mandi. Penyakit racun darahnya akan sembuh total. "

 

"Pak Adriel, kamu terlihat agak lelah. Apa kamu ingin istirahat?" tanya Andrian.

 

Adriel mengangguk dan pergi ke ruang tunggu untuk beristirahat. Setelah dua pertiga dari energi sejatinya pulih, Adriel kembali masuk ke ruangan tempat Miranda berada.

 

Adriel juga tetap menjelaskan proses pengobatannya kepada Miranda terlebih dahulu. Setelah mendapat persetujuan dari Miranda, barulah Adriel mulai melakukan pengobatan.

 

Setelah selesai mengobati Miranda, Adriel merasa seluruh tubuhnya agak lemah.

 

Keluar dari ruang rawat inap, melihat keadaan Adriel, Yunna pun buru-buru menopangnya.

 

Pada saat yang bersamaan, Cedric juga datang mendekat dan bertanya, "Apa mereka semua benar-benar sudah sembuh?"

 

Adriel tidak menghiraukan Cedric. Akan tetapi, Andrian menjawabnya dengan nada tidak senang, "Nona Nancy sudah sadar. Darah beracun dalam tubuhnya sudah hilang tak berbekas seluruhnya. Seluruh indikator sudah kembali normal. Kalau kamu nggak percaya, tanyakan sendiri pada Nona Nancy."

 

Mendengar perkataan Andrian, Cedric pun akhirnya tidak lagi meragukannya.

 

"Pak... Pak Adriel, bagaimana caramu bisa menyembuhkannya? Sejauh yang kuketahui, hanya Tabib Agung yang bisa menyembuhkan penyakit racun darah. Apakah mungkin kamu itu murid dari Tabib Agung?" tanya Cedric.

 

Adriel tidak mau repot-repot untuk menanggapi Cedric. Dia berkata kepada Yunna, "Antarkan aku pulang dengan mobilmu."

 

Yunna membantu Adriel meninggalkan rumah sakit kota dan mengantarnya kembali ke Mansion Nevada dengan mobil.

 

"Pak Adriel, hari ini kamu lagi-lagi sudah menyelamatkanku dan seluruh keluarga Millano. Aku nggak akan berterima kasih atas kebaikanmu yang begitu luar biasa ini. Aku hanya akan mengingatnya di dalam hati dan pasti akan membalasnya di kemudian hari," kata Yunna sambil mengemudikan mobil.

 

Adriel tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, ayo kita bercinta."

 

Yunna menjawab, "Dua persimpangan di depan ada hotel milik keluarga Millano. Apa kita langsung pergi ke sana saja? Tapi, melihat kondisi fisikmu saat ini, apa kamu bisa melakukannya?"

 

Sebenarnya, Adriel hanya mengatakannya dengan santai untuk menggoda Yunna.

 

Tanpa diduga, Yunna akan langsung menyetujuinya. Hal tersebut membuat Adriel tidak mampu berkata-kata.

 

"Apa kamu serius?"

 

"Tentu saja. Apa aku terlihat seperti sedang bercanda? Apa salahnya memberikan tubuhku untuk kebaikan yang sudah dilakukan Pak Adriel kepadaku dan keluarga Millano?" kata Yunna dengan serius.

 

"Aku bukan orang yang suka mengambil keuntungan dari musibah yang dialami orang lain," kata Adriel.

 

"Tapi, aku melakukannya dengan tulus dan sukarela," jawab Yunna dengan tegas.

 

Yunna bukanlah wanita yang pemalu. Dia memiliki kesan yang baik kepada Adriel. Setelah apa yang terjadi hari ini, kesan yang baik itu telah berubah sepenuhnya menjadi rasa suka.

 

Yunna juga tidak ingin menyembunyikan perasaannya. Dia menuruti apa yang dikatakan oleh Adriel dan mengungkapkan perasaannya.

 

Adriel juga sangat terkejut. Dia tidak menyangka jika Yunna akan langsung mengungkapkan perasaannya saat ini. Adriel pun merasa agak tidak siap menghadapinya.

 

"Aku ingat, kamu pernah bilang kalau kamu nggak punya kendali atas pernikahanmu Kamu juga nggak bisa membuat keputusan sendiri. Kalau kamu benar-benar menjalin hubungan denganku, bagaimana kamu akan menjelaskannya?" tanya Adriel dengan berhati-hati.

 

Adriel juga memiliki kesan yang baik terhadap Yunna.

 

Pria mana yang tidak akan kagum dan jatuh cinta pada wanita yang luar biasa cantik dan cerdas seperti Yunna?,

 

"Kali ini, aku ingin mengambil keputusan sendiri dan mengikuti kata hatiku sendiri. Aku nggak akan pernah menyesalinya. Sekalipun aku nggak bisa mempertanggungjawabkannya nanti, aku tetap akan menerimanya," kata Yunna.

 

Mendengar hal tersebut, Adriel pun langsung bisa memahaminya.

NB: Sudah readi sampai bab 650
Yang berminat baca file word, silahkan wa ke 089653864821
Donasi 5K untuk 100 bab, bayar 30K, saya kasi dari bab 1 - bab 650


Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 200 Membakar Langit ~ Bab 200 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 16, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.