Membakar Langit ~ Bab 201

Bab 201

 

Saat keduanya sedang berbincang, Yunna sudah sampai di depan pintu hotel.

 

"Sudah sampai," ucap Yunna sambil menoleh ke arahnya.

 

Adriel melirik ke arah pintu hotel melalui jendela mobil. Dia tahu jika dirinya turun dari mobil dan masuk ke dalam hotel bersama Yunna, wanita cantik yang diidamkan oleh para pria di Kota Silas ini akan menjadi miliknya.

 

"Antar aku kembali ke Mansion Nevada saja, " kata Adriel.

 

Yunna tidak menyangka setelah dirinya mengatakan sampai sejauh ini, bahkan juga sudah sampai di depan hotel, Adriel malah menolaknya.

 

Yunna jadi bertanya-tanya, apakah dirinya kurang memesona?

 

"Ternyata Pak Adriel memang pria sejati, sepertinya pesonaku nggak cukup untuk memikatmu."

 

Yunna menyalakan mobilnya dengan tatapan suram, kemudian keluar dari hotel.

 

"Jangan salah paham, ya. Aku bukan orang yang sempurna, hari ini aku hanya merasa nggak bertenaga. Untuk hal yang begitu penting ini, aku akan berusaha untuk memberikan yang terbaik."

 

"Lain kali cari waktu yang pas. Kalau kamu masih mau, aku akan menemanimu sampai akhir."

 

Mengobati penyakit racun darah Nancy dan Miranda telah menguras habis energi sejatinya. Hal ini membuat tubuhnya terasa sangat lelah dan tidak bertenaga.

 

Mendengar perkataan Adriel, Yunna tidak bisa menahan tawanya.

 

"Oke kalau begitu."

 

Setelah mengantar Adriel kembali ke Mansion Nevada, Yunna langsung pergi.

 

Setelah kembali ke Mansion Nevada, Adriel segera mengeluarkan bahan obat yang dikumpulkannya untuk dimasak, kemudian melakukan mandi obat untuk membantu memulihkan energi sejatinya.

 

Begitu energi sejati dalam tubuhnya habis terkuras, pemulihannya akan sangat lambat. Metode yang paling efektif dan cepat adalah mandi obat.

 

Kebetulan pada saat itu Oki masuk.

 

"Pak Adriel, ini adalah rumput air liur naga yang berusia 100 tahun, ada juga beberapa ginseng dan Ganoderma. Meskipun usianya belum mencapai 100 tahun, kurasa ini berguna untukmu, jadi aku membawanya."

 

Oki meletakkan kotak kayu di depan Adriel dengan hormat.

 

Adriel pun membuka kotak itu dan melihatnya sekilas. Setelah memastikan bahwa itu adalah rumput air liur naga yang berusia 100 tahun, dia terlihat cukup puas.

 

"Maaf sudah membuatmu habis banyak uang," ujar Adriel dengan nada datar.

 

"Ucapan Pak Adriel membuatku takut. Aku yang salah karena sudah menyinggung perasaanmu. Pak Adriel bersedia memaafkanku saja, aku sudah sangat berterima kasih," tutur Oki.

 

"Tapi, ekspresi Pak Adriel terlihat muram. Apakah kamu terluka?" tanya Oki dengan pelan.

 

"Kamu pandai lihat juga, aku memang terluka dan lukaku cukup parah. Kamu memberikan obat ini di waktu yang tepat."

 

Adriel menganggukkan kepalanya, kemudian mengangkat pandangannya ke arah Oki dengan tatapan tajam dan bertanya, "Apa sekarang kamu ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyerangku? Kalau kamu membunuhku, kamu bisa bawa pulang semua bahan obat ini."

 

Oki terkejut mendengar perkataannya.

 

Dia tahu status Adriel saat ini adalah tamu terhormat keluarga Millano dan penyelamat Pak Tobby. Keterampilan medis Adriel yang luar biasa dan kemampuan untuk menyembuhkan dengan tangan ajaibnya bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele.

 

Dia ahli tingkat delapan di Kota Silas, tetapi di Nambia tidak dianggap ahli.

 

"Pak Adriel, aku... Aku hanya asal tanya saja, nggak ada pemikiran lain sama sekali, jadi jangan salah paham. Bahan obatnya juga sudah kubawa, jadi aku mau pamit dulu. Kalau lain kali kamu membutuhkan bantuanku, aku pasti akan segera datang."

 

Oki berkata dengan ekspresi ketakutan, lalu berbalik dan pergi, takut Adriel akan salah paham.

 

"Tunggu!" seru Adriel.

 

Hati Oki berdebar, mampus sudah. Dia ingin menampar dirinya sendiri dengan keras. Kenapa dia harus banyak tanya, sih? Awalnya dia hanya ingin menunjukkan kepeduliannya, tetapi malah mendapat masalah.


Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 201 Membakar Langit ~ Bab 201 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 23, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.