Bab 202
Oki berbalik dengan ketakutan.
"Pak Adriel, aku benar-benar
hanya asal tanya saja, nggak ada maksud lain, kok."
"Ngapain kamu gugup? Aku hanya
ingin meminta bantuanmu saja," kata Adriel dengan nada datar.
Begitu mendengar ucapan itu, Oki
langsung menghela napas lega.
"Katakan saja. Asalkan sanggup
melakukannya, aku pasti akan melayanimu dengan senang hati."
"Aku ingin memulihkan lukaku,
jadi nggak boleh diganggu oleh siapa pun. Tinggallah di sini untuk
melindungiku. Siapa pun yang masuk tanpa izin akan dibunuh tanpa ampun. Aku
akan menanggung semua konsekuensinya."
Adriel tahu saat ini dirinya memiliki
banyak musuh, terutama Wiryo. Dia adalah kaki tangan dari Mahaguru Osman yang
mengelola bisnis keluarga Kusuma.
Namun sekarang, itu sudah dihancurkan
olehnya. Pihak lawan pasti tidak akan berhenti sampai di sini, mereka pasti
akan datang untuk membalas dendam.
Jika kondisinya sedang bugar, Adriel
tidak takut. Bahkan jika Osman, seorang mahaguru tingkat lima, datang secara
pribadi, Adriel masih memiliki kekuatan untuk bertarung dengan menggunakan
Teknik Peringan Tubuh dari Jurus Naga Gajah Penghempas Langit dan Jurus Tiga
Ribu Halilintar.
Namun, saat ini adalah kondisi
terlemahnya. Jika Wiryo datang membawa orang- orangnya untuk membalas dendam,
Adriel dan Gantra akan berada dalam bahaya.
Oki adalah petarung tingkat delapan,
dia juga merupakan salah satu ahli terbaik di Kota Silas. Bahkan jika
menghadapi master seni bela diri tingkat sembilan, dia masih bisa bertahan
meskipun tidak bisa mengalahkannya.
Mengenai Mahaguru Osman, Adriel yakin
dia tidak akan dengan mudah mengambil tindakan.
Mahaguru mengandalkan status dan
kekuasaannya. Asalkan ada orang yang tidak menghormatinya, dia akan langsung
bertindak. Jika bukan dalam keadaan terpaksa, dia tidak akan dengan mudah
bertindak.
Oki juga sangat pintar, dia tahu
Adriel tidak sesederhana itu. Sebenarnya Oki sudah berniat untuk menyanjungnya.
Kalau tidak, mana mungkin tadi dia akan bertanya lebih untuk mengekspresikan
kepeduliannya?
Dan sekarang, Adriel meminta bantuan
Oki untuk melindunginya. Jelas ini adalah kesempatan yang bagus untuk Oki.
"Pak Adriel memberikan tugas
yang begitu penting kepadaku, ini adalah kepercayaan terbesarmu kepadaku. Pak
Adriel nggak usah khawatir, aku nggak akan mengecewakan kepercayaanmu. Siapa
pun yang ingin masuk ke sini, langkahi dulu mayatku," ujar Oki dengan
serius dan penuh semangat.
Adriel mengangkat tangannya sembari
berkata, "Kalau ada mahaguru yang datang, kamu nggak usah menghalanginya.
Kalau nggak, kamu akan kehilangan nyawamu secara cuma-cuma."
Meskipun Oki bersedia berkorban untuk
melindungi Adriel, jika dia benar-benar berhadapan langsung dengan mahaguru
pada saat yang genting, dia harus mempertimbangkan konsekuensinya.
Nyawa adalah yang paling penting!
"Apakah mahaguru akan datang?
Hanya ada empat mahaguru di Kota Silas. Kalau ditambah dengan Pak Adriel, sudah
lima mahaguru, siapa yang akan datang?"
Ketika mendengar bahwa ada mahaguru
yang akan datang, ekspresi Oki langsung menegang.
"Jangan takut, maksudku kalau
ada mahaguru yang datang, kamu nggak usah menghalanginya. Kalau ada orang yang
datang membuat onar, tolong bantu aku usir mereka."
Perkataan Adriel membuat Oki merasa
lega.
"Aku nggak akan membiarkan orang
lain mengganggu Pak Adriel," ucap Oki dengan serius.
Adriel menambahkan ginseng dan
Ganoderma yang dibawa oleh Oki ke dalam tungku obat. Ini akan membuat obatnya
lebih berkhasiat.
"Pak Adriel, apakah obat ini
untuk penyembuhan luka?" tanya Oki dengan penasaran.
"Bisa menyembuhkan luka dan
memulihkan kekuatan. Karena kamu melindungiku, sebagai gantinya aku akan
memberikanmu resep obat. Kamu mandi obat sesuai resepnya. Dalam waktu dua atau
tiga bulan, kamu akan menjadi petarung tingkat sembilan," ucap Adriel.
Oki terlihat senang, dia segera
mengangkat tangannya sembari berkata, "Terima kasih banyak, Pak
Adriel."
No comments: