Bab 203
Setelah menjadi petarung tingkat
sembilan dan mendapatkan satu seni bela diri internal lagi, akan ada kesempatan
untuk memecahkan batasan manusia biasa dan mencapai tingkat kebangkitan sejati.
Oki bermimpi menjadi seorang mahaguru
bela diri!
Adriel menuangkan obat yang sudah
dimasak ke dalam bak mandi yang berisi air panas, kemudian melepas pakaiannya
dan duduk di dalamnya. Setelah itu, dia mulai mengaktifkan Jurus Naga Gajah
Penghempas Langit untuk menyerap kekuatan obat dan memulihkan pusat energi
sejatinya.
Karena tambahan bahan obat yang
dibawa oleh Oki, energi sejati yang seharusnya membutuhkan waktu setengah hari
untuk pulih, sekarang hanya membutuhkan waktu paling lama dua jam untuk pulih
ke kondisi optimal.
Namun, hanya dengan mengandalkan satu
rumput air liur naga tidak cukup untuk meningkatkan kekuatannya.
Oki berjaga di pintu vila seperti
patung penjaga pintu.
Waktu pun terus berlalu. Oki tentu
tidak ingin ada orang yang membuat masalah.
Namun seringkali, keadaan tidak
sesuai dengan ekspektasi.
Pintu gerbang vila dihantam oleh
sebuah mobil. Sebuah mobil sedan hitam masuk ke taman, disusul oleh tiga mobil
di belakangnya.
Oki langsung berdiri, karena pihak
lawan sudah datang, dia hanya bisa menepati janjinya untuk tidak membiarkan
orang lain masuk ke dalam.
Wiryo turun dari mobil kedua bersama
dengan Ken yang satu tangannya telah dipatahkan oleh Adriel.
Malam itu, Ken juga mengalami
penghinaan yang luar biasa. Dia tidak hanya kehilangan satu tangan, tetapi juga
dipaksa menjilat sol sepatu gadis panggung di Istana Phoenix.
Setelah kejadian itu, Ken pergi ke
rumah sakit untuk melaporkan hal ini kepada Wiryo, sekaligus memastikan apakah
benar yang dikatakan Adriel bahwa dia juga melukai Wiryo.
Wiryo sangat marah, dia tidak
menyangka Adriel sudah melukainya dan berani bermain dengan wanita di
wilayahnya. Dia bahkan juga memukul anak buahnya, benar-benar tidak
menghormatinya.
Wiryo tidak bisa menunggu sampai
dirinya pulih sepenuhnya. Dia pun keluar dari rumah sakit dan membawa
orang-orangnya untuk membalas dendam. Jika tidak, dia tidak bisa menahan amarah
ini.
Wiryo tahu bahwa anak buah
terbaiknya, Ken, sudah dikalahkan dengan satu serangan oleh Adriel, jadi dia
hanya bisa meminta bantuan dari majikannya.
Tentu saja Wiryo tidak berhak untuk
berbicara langsung dengan Mahaguru Osman. Majikan Wiryo adalah putrinya Osman,
Glenny Kusuma.
Berbicara tentang Glenny, dia sangat
terkenal di Kota Silas. Dia juga dikenal sebagai Janda Hitam.
Hitam merujuk pada segala bisnis
keluarga Kusuma yang dikelola oleh Glenny dan sebagian besar bisnis ini adalah
industri gelap, seperti pusat pemandian, kota hiburan, klub malam, kasino bawah
tanah, tinju gelap bawah tanah dan sebagainya.
Glenny adalah salah satu nona besar
di jalan Kota Silas.
Julukan janda itu memang benar
adanya. Glenny pernah menikah, tetapi suaminya meninggal, meninggal karena
takdir.
Ada dua versi cerita yang beredar.
Versi pertama adalah suaminya selingkuh, lalu dia membunuh suaminya sendiri.
Dia memotong -motong mayat selingkuhan suaminya terlebih dahulu, lalu
membuatnya menjadi roti isi daging yang kemudian diberikan kepada suaminya
untuk dimakan. Setelah itu, dia baru membunuh suaminya, lalu memotong mayatnya
untuk diberikan kepada anjing.
Karena rumor inilah dia mendapatkan
julukan Janda Hitam di daerah ini. Namanya yang mengerikan juga mengekspresikan
ketakutan semua orang terhadapnya.
Ada juga versi lain yang mengatakan
bahwa Glenny terlalu bernafsu, sedangkan suaminya tidak mampu mengatasinya dan
hanya bisa bergantung pada obat-obatan untuk memperkuat tubuhnya. Namun pada
akhirnya, dia meninggal di atas tubuh Glenny.
Ada sebagian orang yang memercayai
kedua versi yang beredar ini. Namun, tidak ada yang membuktikan bahwa Glenny
adalah seorang wanita yang kejam dan bengis, yang tentunya tidak mudah dihadapi.
Saat mengetahui Wiryo telah
ditaklukkan oleh seorang anak ingusan dan masih berulah di Istana Phoenix,
Glenny sangat marah. Di Kota Silas, sebagian besar orang tidak berani
menyinggung "Janda Hitam " ini.
Jadi, Glenny pun langsung mengutus
murid pribadi keluarga Kusuma untuk bertindak. Dia adalah seorang ahli tingkat
delapan yang setingkat dengan Oki.
"Heh, Adriel, cepat keluar dan
serahkan nyawamu."
Luka Wiryo belum sepenuhnya pulih.
Setelah turun dari mobil, dia masih perlu dipapah oleh bawahannya. Tendangan
Adriel telah menghancurkan gairahnya. Mulai sekarang, jika dia ingin melakukan
kejahatan terhadap wanita, dia hanya bisa mengandalkan tangan saja.
Dendam yang begitu besar harus
dibalas!
No comments: