Membakar Langit ~ Bab 205

 

Bab 205

 

Oki ragu-ragu sejenak, tetapi akhirnya memutuskan untuk berdiri di pihak Adriel. Dia ingin bertaruh!

 

Oki percaya pada pandangan keluarga Millano, juga percaya pada penilaian Tobby dan Bagas terhadap Adriel.

 

Jika dia menang taruhan, dia akan mendapatkan manfaat besar.

 

Bahkan jika kalah taruhan, Wilsen bisa mengalahkannya. Namun, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa, paling-paling keluarganya akan pindah dari Kota Silas.

 

"Oki, harusnya kamu tahu kalau kamu itu bukan lawanku. Kalau kamu tetap nggak tahu diri, jangan salaıkan aku karena bersikap buruk padamu. Hanya dengan kemampuanmu, kamu nggak bisa menghentikanku. Dan kalau kamu menyinggung Aliran Kusuma, kamu tahu ' kan akibatnya? Nggak akan ada tempat untukmu di Kota Silas."

 

Meskipun Wilsen sedikit lebih kuat, ketika dia mulai bertindak, dia tidak bisa mengalahkan Oki dalam waktu singkat. Jadi, dia hanya ingin menakut-nakuti Oki tanpa perlawanan untuk menghemat waktu dan tenaga.

 

Oki terdiam sejenak, lalu melangkah maju.

 

"Aku masih ingin bertaruh."

 

"Bertaruh apa?"

 

"Bertaruh Pak Adriel akan melampaui Aliran Kusuma dan menjadi penguasa di Kota Silas.

 

Ucapan Oki ini sekali lagi memicu cibiran dari Wilsen dan Wiryo.

 

"Sekarang aku sangat yakin, otakmu benar- benar sudah rusak. Apa kamu percaya seorang bocah ingusan bisa menjadi penguasa Kota Silas? Oke, hari ini aku akan membunuh calon penguasa Kota Silas ini dan menghancurkan impianmu."

 

Sambil berbicara, Wilsen menghampirinya

 

Oki sudah fokus sepenuhnya, otot di tubuhnya menonjol, pembuluh darahnya terlihat jelas. Dia siap untuk bertarung.

 

"Bawahanku yang kalah, waktu itu hanya latihan, aku masih berbelas kasihan padamu dan nggak melukaimu dengan serius. Hari ini, kamu akan mati di tanganku dan mulai sekarang, Kota Silas akan kehilangan seorang ahli tingkat delapan."

 

Wilsen mundur, lalu mengambil posisi awal dari Jurus Telapak Tiga Elenen dan menyerang terlebih dahulu.

 

"Pak Wiryo, apa perlu bawa orang untuk menerobos masuk?"

 

Ketika melihat Wilsen dan Oki bertarung dengan sengit, sulit bagi Ken untuk menentukan pemenang dalam waktu singkat.

 

"Nggak usah terburu-buru! Kalau kamu bawa orang lain menerobos masuk, bukankah itu namanya cari mati? Menangnya kamu bisa mengalahkan bocah itu?" ujar Wiryo sambil mengibaskan tangannya.

 

"Emm ... Aku khawatir bocah itu diam-diam pergi," kata Ken.

 

"Dia nggak akan bisa lari ke mana-mana. Setelah Pak Wilsen membunuh Oki, bocah itu juga nggak akan bisa melarikan diri," ucap Wiryo.

 

Dua petarung tingkat delapan bertarung, kekuatan mereka tidak terlalu berbeda. Pertarungan ini sangat menarik dan bawahan Wiryo sampai tak bisa berkedip.

 

"Kalau tahu Oki ada di sini, seharusnya menyuruh Nona Glenny untuk meminta bantuan Pak Arcie."

 

Pak Arcie yang dimaksud Wiryo adalah murid kedua di bawah bimbingan Osman, Arcie Wirona, yang merupakan seorang master bela diri sejati tingkat sembilan.

 

"Tapi, Pak Wilsen sudah mengambil keuntungan, cepat atau lambat Oki akan kalah."

 

Meskipun keduanya sama-sama berada di tingkat delapan, Oki dan Wilsen memiliki perbedaan dalam seni bela diri yang mereka pelajari. Jurus Telapak Tiga Elemen yang Wilsen kuasai merupakan seni bela diri internal yang lebih unggul, sedangkan yang dikuasi Oki adalah seni bela diri eksternal yang lebih rendah.

 

Pada tingkat yang sama, tingkat seni bela diri juga akan menentukan kekuatan tempur yang sebenarnya.

 

Mereka sama-sama berada di tingkat delapan, orang yang berlatih seni bela diri internal lebih hebat daripada orang yang berlatih seni bela diri eksternal. Apalagi Jurus Telapak Tiga Elemen sangat fleksibel dan beragam, gerakan-gerakannya juga sangat indah. Wajar jika Oki kalah.

 

Tekanan Oki makin besar saat pertempuran berlangsung, tetapi dia hanya bisa menggertakkan giginya dan terus menyerang dengan sekuat tenaga. Melihat situasi ini, Wilsen menggunakan gerakan yang cerdik untuk menghancurkan serangan kuat Oki. Kemudian, dia menggunakan Jurus Telapak Tiga Elemen untuk menyerang dengan cepat, serta menggunakan segel kera tua dan langsung membuat Oki terhempas. Hasilnya sudah ditentukan!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 205 Membakar Langit ~ Bab 205 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 23, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.