Membakar Langit ~ Bab 207

 

Bab 207

 

Bertemu dengan musuh yang lebih hebat tentu saja akan membangkitkan amarah.

 

Setelah melihat Adriel, kedua mata Wiryo langsung memerah. Tatapannya terlihat penuh dengan amarah dan kebencian yang mendalam. Dia benar-benar ingin membunuh Adriel sekarang juga.

 

"Wiryo, kamu pulih dalam waktu yang begitu cepat? Kenapa kamu begitu terburu - buru untuk mengantarkan nyawamu ke sini? "tanya Adriel sambil melirik Wiryo.

 

"Berengsek! Hari ini ada Pak Wilsen di sini dan orang yang akan mati di tempat adalah kamu!" teriak Wiryo dengan penuh amarah.

 

"Dia?" ujar Adrial sambil melirik ke arah Wilsen.

 

"Kamu Adriel? Kenapa? Kamu pikir aku tidak sanggup membunuhmu?" tanya Wilsen.

 

"Kamu masih tidak pantas! Kalau Osman ada di sini, mungkin masih ada sedikit peluang!" ujar Adriel.

 

Sebelumnya, Adriel benar-benar kekurangan energi sejati. Kalau Osman datang ketika Adriel kekurangan energi sejati, Adriel tentu saja bukan lawan yang sepadan baginya. Adriel bahkan sulit untuk melarikan diri.

 

Namun saat ini, Adriel sudah mampu mengalahkan Osman kalau dia hadir di sini.

 

Meski tingkat kemampuan Adriel sedikit lebih rendah dari Osman yang sudah mencapai tingkat lima, Adriel memiliki kemampuan bertarung yang cukup hebat. Ini semua tidak bergantung pada tingkatannya.

 

Adriel memiliki keyakinan kalau dia bisa mengalahkan mahaguru tingkat lima!

 

"Tidak tahu malu! Kamu kira kamu siapa? Kamu bahkan menantang guru kami? Kamu masih belum pantas mengganggu beliau!" ujar Wilsen dengan nada hina.

 

"Aku belum selesai berbicara! Meski Osman hadir di sini, dia juga bukan lawanku!" ujar Adriel dengan jujur.

 

Oki benar-benar terkejut setelah mendengar kata-kata ini. Oki tahu kalau Adriel adalah seorang mahaguru, tetapi selama ini Oki berpikir kalau Adriel adalah seorang mahaguru tingkat dua. Dia bahkan pernah berpikir kalau Adriel mungkin saja merupakan mahaguru yang baru saja mencapai tingkat satu.

 

Namun, setelah mendengar Adriel yang mengatakan kalau Osman bukan lawannya, Oki sama sekali tidak merasa Adriel sedang membual, melainkan adalah kenyataan.

 

Oki tahu jelas kalau Adriel tidak perlu membual seperti itu!

 

Tentu saja, perkataan Adriel barusan memiliki arti yang berbeda di telinga Wilsen dan Wiryo.

 

Wilsen dan semua anak buahnya langsung tertawa terbahak-bahak setelah mendengar perkataan Adriel.

 

"Apa yang terjadi hari ini? Aku bahkan bertemu dengan dua orang bodoh yang otaknya rusak! Aku baru saja berkata kalau otak Oki tidak sehat. Kalau dilihat dari kondisi sekarang, tingkat kerusakan otakmu lebih parah dari Oki!" ujar Wilsen.

 

Wilsen kembali mengejek Adriel, "Apakah kamu tahu apa itu mahaguru? Apakah kamu tahu apa arti dari seorang mahaguru? Aku tidak mengerti kenapa bocah kecil yang tidak tahu diri seperti kamu bisa mengatakan lelucon yang konyol seperti ini!

 

"Anak haram ini bahkan berani mengatakan hal gila seperti ini. Kalau bukan karena mendengarnya secara langsung, aku tidak akan percaya ada orang yang berani mengatakan hal seperti itu," ujar Wiryo.

 

Wiryo tertawa terbahak-bahak dan kembali berkata, "Hei anak haram, apakah kamu sengaja membual seperti ini karena kamu tahu kalau kamu pasti akan mati hari ini?"

 

Adriel menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Dasar bodoh!"

 

Setelah itu, Adriel tidak lagi mengatakan apa -apa. Dia merasa malas untuk berdebat dengan orang bodoh seperti mereka.

 

Saat ini, Adriel tiba-tiba bergerak begitu cepat. Wiryo dan Ken bahkan tidak melihat dengan jelas bagaimana Adriel bergerak.

 

Di saat yang bersamaan, Adriel sudah berdiri tepat di depan Wilsen.

 

Wilsen adalah seorang ahli tingkat delapan dan tentunya memiliki reaksi yang sangat cepat. Wilsen dengan cepat mengambil posisi tangan untuk mengeluarkan serangan telapak kuda liar.

 

Adriel hanya berdiri di tempat dan membiarkan Wilsen menghantam dadanya.

 

Awalnya, ekspresi Wilsen terlihat cukup senang, tetapi ekspresinya langsung berubah drastis di waktu yang bersamaan.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 207 Membakar Langit ~ Bab 207 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 23, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.