Membakar Langit ~ Bab 236

  

Bab 236

 

Mendengar perkataannya, Adriel tidak melepaskan tangannya dan berkata dengan tenang, "Aku masih bisa menghargaimu dalam masalah lain. Namun, putrimu telah menyentuh garis batasku. Jika aku nggak melakukan sesuatu, musuhku lainnya akan meniru dan memperlakukanku seperti kalian memperlakukanku."

 

Osman menggigit giginya dan berkata, "Aku memiliki Ganoderma berusia 500 tahun. Aku ingin menghadiahkannya kepada Mahaguru Adriel sebagai tanda permintaan maaf."

 

Ganoderma ini didapatkan oleh Osman dengan susah payah dan dia menganggapnya sebagai harta karun. Osman berencana menggunakannya ketika dia tua nanti untuk memperpanjang usia hidupnya.

 

Namun demi menyelamatkan putrinya saat ini, dia terpaksa harus mengorbankan hartanya untuk menukar nyawa Glenny.

 

Mendengar perkataannya, Adriel baru melepaskan tangannya.

 

"Baiklah, aku akan memberimu kehormatan kali ini," ujar Adriel.

 

Wajah Glenny memerah. Dia batuk dengan keras dan langsung menghirup udara segar dengan lehernya terdapat bekas jari yang merah. Dia tidak bisa keluar dari rasa ketakutan akan kematian dalam waktu yang lama.

 

"Terima kasih, Mahaguru Adriel," ucap Osman mengangkat kedua tangannya sambil menahan rasa sakit.

 

"Selamat tinggal," ucap Adriel.

 

Adriel juga tidak banyak bicara lagi. Dia pergi dan membuka pintu sambil berkata kepada Lisa, "Ayo, pergi."

 

Semua orang dari keluarga Lavali keluar dari kamar dan mengikuti Adriel untuk keluar dari klub malam. Adriel memeluk pinggang Lisa sambil berkata dengan lembut, "Kamu takut, 'kan?"

 

Lisa menganggukkan kepalanya. Bengkak merah di wajahnya belum hilang.

 

Adriel menyentuh lembut pipi Lisa dengan satu tangan, menggunakan energi sejati untuk melancarkan peredaran darahnya dan mengurangi pembengkakan. Dalam waktu singkat, bekas jari di wajahnya pun hilang.

 

"Kali ini kalian mengalami musibah karena aku, aku akan mengganti rugi," kata Adriel dengan penuh penyesalan.

 

Lisa justru menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak butuh ganti rugi apa pun."

 

"Lisa, Mahaguru Adriel juga memiliki niat baik. Keadaan keluarga kita saat ini benar- benar membutuhkan bantuan Mahaguru Adriel agar kita bisa bangkit kembali," pungkas Calvin.

 

"Ayah, semua ini karena kamu kecanduan judi. Adriel sudah banyak membantu kita. Kalau nggak, apa anggota Wiryo akan membiarkan kita begitu saja?" ucap Lisa sambil mengerutkan keningnya.

 

"Diamlah. Anak nggak berguna," ucap Calvin marah.

 

Adriel berkata dengan sedikit tersenyum, " Baik. Bagaimana cara aku membantumu ?"

 

Calvin segera berbicara tanpa henti tentang pengelolaan perusahaannya. Dia berkata dengan jelas dan logis dan intinya adalah perusahaannya membutuhkan dana agar dapat kembali ke jalur yang benar.

 

"Berapa banyak uang yang diperlukan?" tanya Adriel.

 

Calvin menggosokkan tangannya dan berkata, "Bagaimana dengan dua triliun? Dengan adanya dua triliun ini, aku nggak hanya bisa membuat perusahaanku kembali ke jalur yang besar, juga bisa mengembangkannya dan naik ke tingkat lebih tinggi."

 

"Ayah! Jangan terlalu berlebihan," ujar Lisa.

 

Lisa marah melihat Calvin yang meminta uang dua triliun kepada Adriel. Calvin menganggap Adriel sebagai orang bodoh yang bisa ditipu.

 

"Diam!" ucap Calvin marah sambil menatap dengan tajam ke Lisa.

 

"Adriel pacaran denganmu, dia adalah menantuku. Kita akan menjadi satu keluarga di masa depan. Aku mengembangkan perusahaan ini menjadi lebih besar dan kuat, itu juga akan menguntungkan baginya. Lagipula, dua triliun memang jumlah yang besar bagi orang lain, tapi bagi Adriel ini bukanlah apa-apa," ujar Calvin.

 

Tanpa disadari, Calvin telah mengambil sikap seperti ayah mertuanya. Dia juga memanggilnya Adriel bukannya Pak Adriel.

 

Rogan yang berdiri di samping juga mengiyakannya, "Benar, benar. Mulai sekarang kita adalah satu keluarga, dua triliun ini bisa dianggap sebagai mas kawin."

 

Lisa merasa sangat canggung. Dia tidak menyangka bahwa kakek dan ayahnya begitu tidak tahu malu. Hal ini membuat Lisa merasa rendah di depan Adriel.

 

Adriel berkata sambil tersenyum, "Paman Calvin, kamu terlalu melebih-lebihkanku Aku nggak memiliki uang sebanyak dua triliun."

 

"Bagaimana mungkin? Meskipun kamu nggak punya saat ini, dengan kekuatanmu sekarang, kamu bisa mendapatkan uang itu dengan mudah, bukan?" ucap Calvin.

 

"Baiklah. Kalian pulang dan tunggu kabarku. Aku akan memberikan dua triliun itu kepada kalian jika sudah ada uangnya," ujar Adriel.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 236 Membakar Langit ~ Bab 236 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 23, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.