Bab 237
"Baik. Aku tahu kalau Adriel
adalah orang yang murah hati dan berbakat. Jika putriku bisa menikah denganmu,
itu adalah pilihan yang tepat. Aku akan pulang dan menunggu kabar baik
darimu," kata Calvin dengan ekspresi senang, lalu pergi dengan Rogan dan
Jesica.
Adriel membawa Lisa masuk ke dalam
mobil. Bagian depan mobil sudah rusak parah, tetapi tidak mengganggu untuk
dikendarai.
"Adriel, kamu nggak boleh
memberikan uang sebanyak itu kepada ayahku. Kali ini kamu memberikan dua
triliun, nanti dia akan meminta lebih banyak lagi," ucap Lisa.
"Aku memberikan uang kepada
ayahmu, kenapa kamu nggak senang?" tanya Adriel sambil tersenyum antusias.
"Kamu sudah banyak membantu
kami. Jika aku mengambil uangmu lagi, bagaimana orang lain memandangku?
Pokoknya, kamu nggak boleh memberikan uang itu," kata Lisa.
Adriel mengangkat tangannya dan
mengelus kepala Lisa lalu berkata sambil tersenyum, " Apakah aku terlihat
seperti orang bodoh? Jika ayahmu meminta berapa miliar, aku akan memberikannya.
Namun, dia meminta dua triliun. Ini terlalu serakah, aku nggak akan
memberikannya sepeser pun."
Mendengar perkataannya, akhirnya Lisa
merasa lega.
Dia benar-benar khawatir kalau Adriel
akan membencinya karena ayah dan kakeknya yang begitu serakah.
Adriel membawa Lisa kembali ke Mansion
Nevada, lalu menelepon Yunna untuk memberi tahu mobilnya tertabrak.
Yunna bertanya, "Apakah kamu
baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja, kamu nggak
perlu khawatir," balas Adriel.
"Baik, nanti aku akan
mengirimkan mobil untukmu dan membawa mobil yang rusak untuk diperbaiki ke
bengkel. Kamu nggak perlu khawatir," ucap Yunna.
Yunna juga tidak banyak berbicara
dengan Adriel. Saat ini dia sedang rapat. Dia baru memecat Alan dari posisi
wakil ketua dan bersiap memilih orang lain sebagai wakil ketua baru.
Lisa masih dalam kondisi terkejut dan
Adriel harus menyempatkan waktu untuk menemaninya. Dia membawa Lisa ke Gunung
Violet untuk melihat matahari terbenam.
Setelah sampai di puncak, Adriel
memeluk pinggang Lisa lalu menggunakan Teknik Peringan Tubuh untuk terbang ke
atas batu yang menonjol. Tempat ini tidak bisa diakses oleh orang biasa. Ini
juga merupakan tempat di mana Adriel berlatih di pagi hari.
Di sana terlihat pemandangan yang
luas dengan matahari terbenam perlahan di kejauhan. Lisa bersandar di bahu
Adriel, wajahnya terlihat begitu bahagia.
"Sungguh tak terduga. Osman,
salah satu dari empat mahaguru juga terkalahkan olehmu," ucap Lisa.
Lisa merasa kagum setelah melihat
pertempuran antara Adriel dan Osman.
Meskipun dia bukan seorang ahli bela
diri, siapa yang tidak ingin pasangannya adalah seorang ahli yang gagah?
"Iya. Siapa yang bisa menyangka
? Bahkan aku sendiri juga nggak menyangka," ucap Adriel.
Adriel mengatakan bahwa sebulan yang
lalu dia masih terkurung di ruang bawah tanah yang gelap dan terus menderita
penyiksaan. Hidupnya saat itu begitu suram dan tak berwarna.
Tabib Agung yang telah membantunya
keluar dari kegelapan membuatnya mendapatkan kembali kehidupan baru dan
mengubah nasibnya.
Lisa melihat Adriel dengan terkejut
dan bertanya penasaran, "Apa yang terjadi selama dua tahun kamu
menghilang?"
"Kamu ingin tahu?" tanya
Adriel.
"Iya," jawab Lisa sambil
menganggukkan kepalanya.
"Aku nggak mau beri tahu
kamu," ucap Adriel sambil mencubit hidung Lisa.
"Ah, dasar!" ujar Lisa
dengan nada manja. Namun, dia langsung sadar dan tidak bertanya lagi.
Matahari sepenuhnya terbenam dan hari
mulai gelap. Kini Adriel dan Lisa berjalan turun dari Gunung Violet.
Malam ini, tentunya kedua orang itu
sibuk tanpa henti sampai kelelahan.
Pagi hari, Adriel tetap bangun tepat
waktu untuk berlatih. Pertarungan dengan Osman membuatnya mendapatkan hasil
yang cukup memuaskan.
No comments: