Bab 238
Mata ganda Adriel telah berhasil
berevolusi ke tahap kedua, tetapi masih perlu terus berlatih.
Agar kemampuan mata ganda dapat menunjukkan
kekuatan yang sebenarnya, harus berevolusi ke tahap ketiga. Itu adalah peningkatan
kualitas.
Wendy juga tetap muncul di sini.
Setelah energi ungu sepenuhnya hilang, Adriel mencari Wendy lagi untuk
berlatih.
Menurut rumor di dunia persilatan,
Wendy adalah yang paling lemah di antara Empat Mahaguru. Namun setelah
pertarungan beberapa waktu ini, Adriel yakin bahwa kekuatan Wendy pasti di atas
Osman.
Bahkan Jayson yang merupakan mahaguru
tingkat enam, mungkin bukan lawan Wendy.
"Jurus Telapak Tiga Elemen.
Kapan kamu mempelajarinya?"
Wendy bertanya dengan antusias
setelah melihat Adriel mengeluarkan Jurus Telapak Tiga Elemen.
"Aku diam-diam belajar dari
Osman saat bertarung kemarin," jawab Adriel sambil menyeringai.
Wendy sedikit mengangguk, lalu
berkata, " Jurus Telapak Tiga Elemenmu, dikombinasikan dengan Jurus Tiga
Ribu Halilintar dari Teknik Peringan Tubuh, lebih baik daripada yang diterapkan
oleh Osman. Osman pasti sangat marah, bukan?"
"Aku menggunakan satu jurus dan
dia mengakui kekalahannya," jawab Adriel.
"Benarkah? Jurus apa?"
tanya Wendy.
"Maka dari itu, mohon petunjuk
dari Mahaguru Wendy," ujar Adriel.
Setelah Adriel selesai berbicara, dia
bergerak cepat seperti kilat dan meluncurkan serangan lagi. Saat Wendy
membalasnya, Adriel terkejut dan menyerang dengan teknik tinju membelah.
Wendy memutar tubuhnya, teknik tinju
membelah mengenai pohon di belakangnya. Pohon yang tidak begitu besar ini
langsung terbelah menjadi dua bagian.
"Seni bela diri tingkat puncak,
sayang sekali kekuatannya masih kurang," ucap Wendy.
Wendy tidak menunjukkan ekspresi
terkejut dan memberikan komentar.
"Aku baru melatihnya, belum
mencapai tingkat sempurna. Kekuatannya masih kurang, tapi cukup untuk membuat
Osman takut," tutur Adriel.
Adriel menarik telapak tangannya. Dia
baru menyadari bahwa Wendy tidak menunjukkan ekspresi terkejut saat dia
mengeluarkan seni bela diri tingkat puncak yaitu teknik tinju membelah.
Sangat sulit bagi seorang mahaguru
tingkat kebangkitan sejati untuk melatih seni bela diri tingkat puncak.
Misalnya, Adriel mengajarkan teknik
tinju membelah kepada Osman, Osman juga tidak akan bisa menguasainya. Energi
sejati dan kekuatan meridian tingkat kebangkitan sejati tidak mendukung untuk
mempraktikkan teknik tinju membelah. Jika dilatih secara paksa, mungkin akan
melahap diri sendiri dan merusak meridian.
Dasar seni bela diri yang dilatih
Adriel adalah Jurus Naga Gajah Penghempas Langit yang kuat dan dominan, juga
merupakan seni bela diri tingkat dewa. Ini membuat tubuh dan meridian Adriel
jauh melampaui mahaguru biasa. Ditambah dengan energi sejati naga gajah dari
Jurus Naga Gajah Penghempas Langit yang sangat dominan, ini dapat mendukungnya
untuk mempraktikkan teknik tinju membelah.
"Berlatihlah dengan
sungguh-sunguh. Saat kamu menguasai teknik ini, kamu seharusnya sudah tak
terkalahkan di tingkat kebangkitan sejati," ucap Wendy.
"Mahaguru Wendy, apakah kamu
tertarik? Aku bisa mengajarimu," tanya Adriel.
"Nggak tertarik," jawab
Wendy dengan tegas.
"Ini adalah seni bela diri
tingkat puncak, apakah kamu nggak tertarik?" tanya Adriel bingung.
Wendy hanya tersenyum dan tidak
mengatakan apa-apa.
"Sudah cukup untuk hari ini, aku
pergi dulu, " ujar Wendy.
Wendy melambaikan tangan dan berjalan
ke bawah gunung.Adriel menatap bayangan tubuh Wendy yang menawan, dia semakin
penasaran terhadap Wendy.
"Apa asal usul Mahaguru Wendy
yang sebenarnya? Kekuatannya tak terduga, selalu terasa ada sedikit
misteri."
Adriel memiliki firasat bahwa dalam
diri Wendy terdapat sebuah rahasia besar yang tidak diketahui oleh orang lain.
Wendy tidak terlihat seperti orang
biasa, apalagi seorang mahaguru seni bela diri pada umumnya. Dia seperti kabut
yang misterius, juga seperti kolam yang dalam dan tak terlihat dasarnya.
Namun, Adriel tidak mencari tahu
lebih dalam, setiap orang memiliki rahasia mereka sendiri.
Wendy bukanlah musuh. Meskipun
sekarang belum bisa dikatakan sebagai teman, setidaknya ada sedikit hubungan,
cukup menjaga hubungan seperti ini.
Adriel turun gunung dan Lisa juga
sudah bangun.
"Pergi berlatih lagi?"
Kedua tangan Lisa merangkul leher
Adriel dan berkata dengan mata berkabut.
No comments: