Bab 239
Adriel sedikit mengangguk, lalu
bertanya, " Apakah kamu lapar?"
Lisa cemberut dan mengangguk, lalu
mendadak membuka matanya dengan lebar dan berkata, "Aku benar-benar lapar,
kamu jangan berbuat nakal lagi, aku agak nggak tahan."
Adriel tertawa terbahak-bahak dan
berkata, "Kalau gitu, kamu cepatlah siap-siap, aku juga akan mandi. Nanti
kita pergi sarapan."
Mereka berdua tiba di toko sarapan
dan makan sambil mengobrol. Lisa mengeluarkan tisu dan menyeka sisa makanan di
sudut bibir Adriel.
Pada saat ini, Cheky sekeluarga juga
masuk ke dalam toko sarapan dan kebetulan bertemu.
"Adriel..."
Meskipun ada beberapa hal yang tidak
menyenangkan kemarin, Cheky tetap merasa sedikit bersalah terhadap Adriel.
Sri langsung memelototi Cheky, lalu
berkata, "Apakah kamu sangat akrab dengannya? Untuk apa menyapa?"
Sri sekarang sedang berjaya karena
kemarin Heri dipromosikan menjadi wakil ketua Persatuan Dagang Marlion,
sedangkan Cheky juga sudah menjadi anggota dewan.
Keluarga Lein telah benar-benar
mengokohkan posisi di Persatuan Dagang Marlion, perkembangannya di masa depan
juga akan semakin baik.
Hanya saja, Sri dan Cheky tidak tahu
bahwa semua ini sepenuhnya karena Yunna memandang Adriel.
Mereka mengira itu adalah bantuan
dari Heri.
Cheky hanya bisa diam, lalu berjalan
ke meja sebelah dan duduk.
"Itu adalah wanita yang
menafkahinya? Dia terlihat cantik, tapi dari aura dan cara berpakaiannya, nggak
terlihat seperti orang yang memiliki status dan latar belakang," ujar Sri
sambil diam-diam memperhatikan Lisa.
"Bukan. Aku kenal orang ini, dia
adalah teman sekelasnya saat SMA, gadis tercantik di kelas mereka," ucap
Fanny.
Lisa melirik Fanny, lalu bertanya
dengan suara kecil, "Sepertinya dia adalah tunanganmu yang dijodohkan saat
kecil, benar nggak?"
"Kamu masih ingat, ya?"
balas Adriel sambil tersenyum.
"Saat masih sekolah, dia selalu
mengikutimu sepanjang hari, sering datang ke kelas kita untuk mencarimu, siapa
yang nggak kenal. Sepertinya hubungan kalian sekarang nggak begitu baik,
ya?" tanya Lisa sambil mengejek.
"Sekarang mereka juga nggak
menganggapku sebagai menantu, membuang sesuatu yang nggak bernilai tanpa belas
kasihan," jawab Adriel dengan cemberut.
"Apa? Bagaimana mungkin?
Sekarang kamu adalah salah satu dari Lima Mahaguru Kota Silas. Warisan seluar
biasa apa yang keluarga Lein miliki sampai bisa meremehkan mahaguru?"
tutur Lisa.
Lisa sangat terkejut dan menatap
dengan ekspresi tidak percaya ke arah Fanny.
"Apa yang kamu lihat?" ucap
Fanny dengan sombong.
"Kalau kamu nggak melihatku,
bagaimana bisa tahu aku sedang melihatmu?" jawab Lisa datar.
"Kamu pikir kamu siapa?
Beraninya melawanku!"
Sejak Fanny bertemu kembali dengan
Adriel, Fanny berulang kali mengalami kekalahan, Itu membuatnya merasa sangat
tertekan.
Selain itu, sekarang ayah Fanny telah
menjadi anggota dewan Persatuan Dagang Marlion, Heri juga sudah menjadi wakil
ketua. Keangkuhan dan kesombongan dalam diri Fanny tidak dapat di pendam dan
dia mengekspresikannya.
Suasana di antara mereka berdua
mendadak menjadi membara. Lisa hendak membalasnya, tetapi dia melirik Adriel
tanpa sadar.
"Dia memarahimu. Lakukan saja
apa yang seharusnya di lakukan, nggak perlu mempertimbangkanku. Budi dan dendam
antara aku dengan keluarga Lein sudah selesai, nggak ada hubungan lagi,"
ucap Adriel.
Setelah mendengar ucapan Adriel, Lisa
tentu tidak akan membiarkan Fanny begitu saja.
"Aku adalah manusia, tentu saja
bukan barang. Berbeda denganmu, mulut penuh bau. Kenapa berani masuk ke toko
sarapan? Aku sarankan kamu sedikit sadar diri, jangan pengaruhi orang makan dengan
bau mulutmu itu, membuat orang nggak berselera," tutur Lisa.
Lisa tidak pandai bertengkar dengan
orang, tetapi bukan berarti dia tidak bisa membalas serangan orang lain.
Fanny sangat murka karena balasan
Lisa, dia langsung memukul meja dan bangkit. Dia mengangkat tangan dan menunjuk
pada Lisa.
"Mulutmu yang penuh bau, aku
akan merobek mulutmu!" marah Fanny.
Fanny ingin memukulnya karena sangat
marah, tetapi dia dicegat oleh Sri saat dia bangkit.
"Fanny, jangan gegabah. Si
Lavali itu masih ada di sana," ujar Sri.
No comments: