Membakar Langit ~ Bab 244

 

Bab 244

 

Di ruang rawat inap Rumah Sakit Kota Silas.

 

Kedua lengan Heri dihancurkan oleh Adriel. Meskipun telah menjalani operasi, lengannya tidak dapat sepenuhnya sembuh. Itu tidak ada bedanya dengan lumpuh. Di masa depan, dia hanya dapat makan sendiri dengan menggunakan sumpit. Bahkan mengenakan pakaian, membuka sabuk, dan buang air kecil pun mungkin tidak dapat dia lakukan sendiri.

 

"Nak, istirahatlah dengan baik. Sekarang aku sudah menjadi wakil ketua Persatuan Dagang Marlion dan telah menghubungi ahli bedah tulang terbaik di provinsi. Nanti aku akan mengatur agar kamu bisa menjalani operasi di rumah sakit provinsi, mungkin masih ada kesempatan untuk pemulihan," ucap Heri yang duduk di samping tempat tidur Thomas.

 

"Ayah, aku ingin Adriel mati. Kapan dia akan mati?" kata Thomas sambil menggertakkan gigi.

 

"Jangan khawatir, sebentar lagi! Aku telah mengundang ketua dari Geng Langit untuk hadir dalam pesta perayaan malam ini. Dia adalah murid besar dari Mahaguru Jayson. Dengan identitas wakil ketua Persatuan Dagang Marlion dan hubungan dengan Geng Langit, nggak peduli siapa yang menjadi pendukung Adriel, dia pasti akan mati," kata Heri.

 

"Aku ingin melihatnya berlutut di hadapanku dan memohon ampun terlebih dahulu, kemudian perlahan-lahan membunuhnya," kata Thomas.

 

Kebencian Thomas terhadap Adriel sangat kuat. Bahkan jika Adriel dicabik-cabik sekali pun, itu masih tidak cukup untuk menghilangkan kemarahannya.

 

"Iya, kamu istirahatlah dengan tenang. Aku akan pergi ke hotel untuk menghadiri pesta perayaan terlebih dahulu," ucap Heri.

 

Dia sengaja mengadakan pesta perayaan untuk memperingati keberhasilannya menjabat sebagai wakil ketua Persatuan Dagang Marlion dan mengundang seluruh anggota persatuan dagang, serta masyarakat kelas atas di Kota Silas.

 

"Oh, ya, aku dengar Cheky juga menjadi pengurus. Kamu nggak perlu membantunya. Sekarang tanganku sudah lumpuh. Fanny pasti sudah meremehkanku meskipun dia nggak mengatakannya," ucap Thomas.

 

Dia tidak bodoh. Dia tahu kepalsuan Fanny dan menyadari bahwa dia tidak lagi tulus padanya.

 

"Kamu pikir aku bodoh? Bukan aku yang membantunya, tapi dia langsung ditunjuk oleh Bu Yunna," kata Heri.

 

"Kemampuan Cheky nggak kuat, tapi keberuntungannya cukup baik. Kinerjanya menonjol dan berhasil mendapatkan kesempatan kerja sama, sekarang dia naik pangkat menjadi pengurus begitu cepat," lanjutnya.

 

"Setelah aku sembuh dan berhasil meniduri Fanny, kita bisa mengusir keluarga Lein dari Persatuan Dagang Marlion," ucap Thomas.

 

Heri mengusap dagunya dan berkata, "Kamu merasa, nggak, kalau istri Cheky tampaknya juga cukup menarik?"

 

"Ayah tertarik pada Sri?" tanya Thomas kaget.

 

"Kalau kamu boleh meniduri putrinya, kenapa aku nggak boleh meniduri istrinya?" kata Heri.

 

"Boleh! Tentu saja boleh, nanti kita main bersama. Siapa tahu bisa bergantian," kata Thomas dengan senyum jahat.

 

Heri menjentikkan jarinya dan berkata, "Ide bagus! Untuk bisa mengendalikan ibu dan anak yang suka pamer ini sangatlah mudah, kita cukup melakukan sedikit trik saja."

 

Ayah dan anak itu saling tersenyum, mereka berencana jahat untuk menjebak Sri dan Fanny.

 

Setelah Adriel berlatih, dia mandi dan mengganti pakaian, lalu pergi dengan mobil untuk menepati janji makan malam.

 

Tempat yang dijanjikan Yunna adalah Hotel Jahaya, yang merupakan bisnis keluarga Millano.

 

Di sepanjang jalan, Adriel masih memikirkan apa alasan Yunna untuk makan di hotel mereka sendiri.

 

Jika tidak ada kebugaran yang kuat, bagaimana mungkin Adriel masih ada energi untuk menghadapi Yunna setelah tidur dengan Diana? Menjadi pria itu sungguh melelahkan!

 

Dengan penuh harapan, Adriel membeli seikat bunga sebagai hadiah di perjalanan.

 

Setiba di hotel, dia baru menyadari bahwa di luar hotel ada banyak bunga, karpet merah yang terhampar, dan mobil mewah berjajar. Tampaknya ada yang mengadakan acara pesta di sana.

 

Setelah turun dari mobil, dia baru melihat sebuah papan besar bertuliskan "Selamat kepada Dirut Heri Santoso dari Grup Makmur menjabat sebagai wakil ketua Persatuan Dagang Marlion" yang terpampang di luar hotel.

 

"Pesta perayaan Heri diadakan di sini? Apa ini tujuan sebenarnya dari Yunna untuk membuat janji makan di sini?" pikir Adriel.

 

Namun, setelah berpikir sejenak, tempat reservasi makan malam Prancis yang dipesan oleh Yunna ada di lantai puncak, seharusnya tidak ada hubungannya dengan pesta perayaan Heri.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 244 Membakar Langit ~ Bab 244 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 23, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.