Membakar Langit ~ Bab 267

  

Bab 267

 

Kelemahan Ana hanya boleh dimanfaatkan oleh dia seorang!

 

Ana tersenyum sinis sembari berkata, "Aku sengaja membiarkan dia membiusku. Aku juga sengaja pergi agar dia punya kesempatan untuk menaruh obat pada minumanku. Tapi sebelumnya aku sudah makan obat penawarnya."

 

Ketika melihat ekspresi percaya diri Ana, Adriel yakin bahwa dia tidak sedang berpura- pura dan mengatakan yang sebenarnya.

 

Dia berpikir dan seketika mengerti.

 

"Kamu ingin memancingnya, ya? Sengaja memberinya kesempatan untuk mengancamnya?"

 

"Kalau nggak begitu, apa lagi? Makan bersamanya saja aku merasa mual, bagaimana mungkin aku membiarkannya berhasil?" tanya Ana sambil mengeluarkan sebuah pena perekam dari tubuhnya.

 

Tadinya, Ana akan membuka mata untuk melakukan perlawanan. Namun tak disangka, Adriel tiba-tiba masuk dan membuatnya terkejut.

 

"Dengan rekaman ini, aku bisa mengancamnya agar dia menyetujui pinjamanku. Sekarang, orang itu sudah mati, rekaman ini nggak ada gunanya lagi. Coba kamu bilang, apa kamu sudah menghancurkan kesempatan baikku?"

 

Meskipun Ana sedang menyalahkan Adriel, sebenarnya dia merasa tersentuh.

 

Bagaimanapun juga, dia pernah dimanfaatkan oleh orang lain, Jadi sebenarnya, dia tidak punya rasa aman.

 

Selain itu, Adriel muncul dua kali untuk menyelamatkannya, sehingga memberinya rasa aman dan banyak kehangatan.

 

"Bagaimanapun, ini adalah kamar yang dipesan Liam. Apa kamu nggak takut dia akan menggunakan kekerasan? Tindakanmu ini sangat berisiko. Kalau terjadi kesalahan atau hal yang tak terduga, itu akan sangat fatal."

 

"Tenaga Liam sudah terkuras oleh alkohol dan wanita, apanya yang perlu ditakutkan? Apalagi aku punya beberapa keterampilan bela diri. Lagian, melakukan segala sesuatu itu ada risikonya. Kalau kita selalu takut dan ragu-ragu, apa yang bisa kita capai?"

 

Ana adalah wanita yang berani melakukan hal besar. Dia memiliki keberanian dan keahliannya sendiri. Hal inilah yang membuat Adriel sangat mengaguminya..

 

Ana bukanlah bunga hiasan.

 

"Oke, kali ini aku sudah merusak rencanamu. Masalah pinjamanmu akan aku urus."

 

Karena sudah membuat kesalahan, seharusnya ada kompensasi.

 

Adriel juga tahu belakangan ini Ana memang agak buntu, tidak tahu harus berbuat apa. Kalau tidak, dia tidak mungkin berani mengambil risiko untuk berhubungan dengan orang seperti Liam.

 

"Sudahlah, kamu pikir masalah ini hanya beberapa juta saja? Ini melibatkan miliaran dana. Dengan apa kamu bisa menyelesaikannya?"

 

Ana mengerucutkan bibirnya. Meskipun Ana terkesima dengan kekuatan Adriel, Ana tidak merasa Adriel mampu untuk mendapatkan miliaran dana.

 

"Kamu menganggap remeh aku? Aku bisa langsung memberimu 400 miliar."

 

Adriel tidak membual. Saldo di rekeningnya memang lebih dari 400 miliar.

 

Dulu, biaya pengobatan yang diterimanya dari keluarga Millano tidak habis banyak!

 

"Pergi! Dasar nggak tahu malu!" umpat Ana kepada Adriel sambil memutar matanya.

 

Adriel tertegun sejenak, kemudian baru menyadari bahwa Ana terlalu banyak berpikir.

 

"Bukan begitu, kamu salah paham," jelas Adriel dengan tak berdaya.

 

"Sudah, sudah, aku malas berbicara denganmu! Soal uang, kamu nggak akan bisa membantuku."

 

Ana tidak berharap Adriel akan membantu dirinya dalam hal uang. Namun, jika dia bisa sesekali memberikan dukungan, Ana akan merasa puas.

 

"Jaga dirimu dengan baik, jangan kira karena sekarang kamu punya keterampilan yang bagus, kamu bisa semena-mena. Cepat tinggalkan tempat ini. Kamu sudah membunuh Liam, apa kamu tahu seberapa besar akibat dari masalah ini?"

 

Ana menghela napas dalam - dalam. Bocah ini masih terlalu muda dan terlalu bersikap gegabah. Pada akhirnya, dia yang harus membersihkan kekacauannya sendiri!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 267 Membakar Langit ~ Bab 267 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 23, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.