Membakar Langit ~ Bab 271

  

Bab 271

 

Ana berkata, "Ketika memikirkan kasus Liam, aku merasa ada sesuatu yang mencurigakan."

 

Adriel berpura-pura misterius, kemudian berkata, "Sebenarnya, aku tahu apa yang terjadi."

 

"Kamu tahu? Cepat ceritakan padaku," ujar Ana.

 

"Panggil aku dengan panggilan suami, maka aku akan memberitahumu," jawab Adriel.

 

Ana segera berkata, "Suamiku... "

 

Adriel merasa sangat puas ketika melihat Ana yang bersikap semakin patuh.

 

"Bagus," ujar Adriel sambil mencubit pipi Ana, kemudian berkata, "Ini sebenarnya sangatlah sederhana. Aku menelepon Tobby dan memberitahunya kalau aku yang membunuhnya. Dia tentu saja harus menghormati aku, jadi dia pun melaporkan kematian Liam sebagai kasus bunuh diri."

 

Ana segera berkata dengan ekspresi yang terkesam, "Ternyata seperti itu, ya. Kamu terlalu hebat. Kamu bahkan bisa membuat Tobby patuh hanya dengan satu panggilan telepon. Kamu benar-benar hebat."

 

"Bukankah kamu sendiri sudah tahu jelas seperti apa kehebatanku?" ujar Adriel sambil tersenyum nakal dan siap untuk kembali menyiksa Ana.

 

"Jangan omong kosong! Aku rasa kamu sangat tersiksa kalau tidak membual!" jawab Ana.

 

Ana tidak memberikan kesempatan pada Adriel untuk melakukannya karena dia sudah lapar dan kehabisan tenaga. Ana bergegas turun dari kasur dan sama sekali tidak menghiraukan perkataan Adriel barusan.

 

Ana kembali berkata, "Aku harus segera pergi ke kantor. Setelah kematian Liam, masalah pinjaman juga tidak ada lagi harapan. Aku harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah dana. Kalau tidak..."

 

Ana dengan cepat mengenakan kembali pakaiannya dan bersikap seperti wanita karir yang hanya fokus pada pekerjaannya.

 

"Ini kuncinya, aku tahu kalau kamu mungkin belum memiliki tempat tinggal. Kamu bisa tinggal di sini untuk sementara waktu," ujar Ana sambil mengeluarkan kunci dari dalam tas dan meletakkannya di meja samping kasur.

 

"Apakah kamu sedang ... menyembunyikan pria di rumah?" tanya Adriel sambil tersenyum.

 

"Benar! Kamu harus tinggal di sini dan makanlah semua makanan yang disiapkan agar tubuhmu tidak kekurangan nutrisi!" jawab Ana dengan tegas.

 

"Dengan kondisi fisik yang seperti ini, apakah aku masih perlu makan makanan bernutrisi? Apakah kamu sanggup menahannya?" tanya Adriel.

 

Tidak tahu siapa yang memohon belas kasihan tadi malam.

 

Ana segera pergi meninggalkannya karena dia tahu dirinya tidak bisa mengalahkan Adriel dalam hal berdebat.

 

Adriel juga bangkit dari kasur, lalu meregangkan pinggangnya untuk menyambut hari yang indah!

 

Ketika Ana baru saja tiba di kantor, sekretaris langsung melaporkan sesuatu padanya, "Bu Ana, ada berita baik!"

 

"Berita baik?" tanya Ana dengan perasaan yang lebih lega dari biasanya.

 

Untungnya, Adriel sudah menenangkannya tadi malam. Kalau tidak, Ana akan merasa lebih tertekan.

 

Akhir-akhir ini, Ana tidak lagi pernah mendengar berita baik. Dia selalu mendapatkan berita buruk tentang dirinya dan juga Grup Bintang.

 

"Pihak bank baru saja menelepon dan mengatakan kalau pinjaman kita telah disetujui. Mereka meminta kita pergi ke bank untuk menandatangani dokumen dan pinjaman akan segera dicairkan hari ini," jawab sekretaris.

 

Mendengar perkataan ini, Ana tiba-tiba bangkit berdiri dan tidak percaya dengan apa yang baru saja didengar.

 

Sebelumnya, Ana sangat khawatir tentang hal ini. Dia bahkan rela mengorbankan dirinya untuk pergi bertemu dengan pria tua genit seperti Liam. Setelah Liam meninggal, Ana sama sekali tidak lagi berharap untuk mendapatkan pinjaman ini.

 

"Pak Liam sudah meninggal, bagaimana mungkin pinjaman ini bisa disetujui? Apakah kamu tidak salah dengar?" tanya Ana dengan curiga.



Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 271 Membakar Langit ~ Bab 271 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 23, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.