Membakar Langit ~ Bab 275

  

Bab 275

 

Di tengah perjalanan menuju rumah pensiunan, Adriel menerima telepon dari Yunna.

 

Setelah menolak kebaikan Yunna semalam, Adriel merasa sedikit menyesal dan merasa sedikit cemas ketika melihat panggilan dari Yunna.

 

Sebenarnya, Yunna juga tidak menginap di hotel tadi malam karena terjadi pembunuhan di hotel. Dia langsung pulang ke rumah karena ketakutan.

 

"Nona Yunna, bagaimana tidurmu tadi malam?" tanya Adriel.

 

Adriel yakin kalau Yunna tidak bisa tidur dengan nyenyak tadi malam. Yunna tidak mungkin bisa tidur dengan nyenyak tanpa kehadiran Adriel di sisinya.

 

"Lumayan nyenyak, setelah kamu pergi, ada kasus bunuh diri yang terjadi di hotel. Aku memutuskan untuk pulang karena ketakutan," jawab Yunna.

 

Adriel segera berkata, "Maafkan aku atas kejadian tadi malam, semoga Nona Yunna tidak marah. Bagaimana kalau ..."

 

Adriel berencana untuk mengajaknya bertemu malam ini, tetapi Yunna langsung menyela perkataannya, "Pak Adriel, kamu tidak perlu begitu. Aku mengerti dan bisa memahaminya."

 

Adriel agak terkejut mendengar perkataan Yunna.

 

Apa yang dimengerti dan dipahami Yunna?

 

Apakah Yunna tahu kalau Adriel pergi menyelamatkan Ana tadi malam?

 

"Pak Adriel memiliki keterampilan medis yang sangat luar biasa. Anda bahkan bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang sulit. Apakah Anda tidak dapat menyembuhkan penyakit Anda sendiri?" tanya Yunna dengan penasaran.

 

Apakah masalah reproduksi tidak bisa disembuhkan dengan ilmu medis?

 

"Aku tidak sakit," jawab Adriel kebingungan.

 

Yunna kembali berkata dengan lembut, "Aku mengerti, ini adalah masalah reproduksi, bukan penyakit. Jadi, tidak mungkin ada obat yang efektif."

 

Adriel makin kebingungan, lalu berkata di dalam hati, "Apa yang sedang dia pikirkan? Aku benar-benar kebingungan. Hal apa yang membuat Yunna menjadi seperti ini hari ini?"

 

Adriel segera berkata, "Masalah reproduksi? Apa maksudmu? Aku benar-benar tidak mengerti."

 

Yunna merasa kalau dirinya terlalu banyak bicara. Bagaimanapun juga, ini adalah privasi masing-masing orang. Dia seharusnya tidak mengatakannya.

 

Yunna segera mengalihkan topik dengan berkata, "Tidak apa-apa, tujuan aku menelepon adalah untuk memberi tahu sesuatu padamu. Dion baru saja mengirimkan sebuah surat perang dan meminta aku untuk menyampaikannya padamu. Jayson mengajakmu bertarung di Danau Singkarak tiga hari lagi. Dia ingin menentukan kemenangan di antara kalian."

 

Mendengar perkataan itu, perhatian Adriel memang teralihkan.

 

"Hm... Orang tua ini sangatlah tergesa-gesa. Bantu aku untuk membalas surat tersebut, aku akan datang sesuai dengan waktu yang dijanjikan," jawab Adriel.

 

Kalau Jayson ingin menentukan kemenangan di antara mereka, maka Adriel akan memenuhi keinginannya.

 

"Pak Adriel, jangan terburu-buru. Jayson adalah seorang mahaguru tingkat enam, kamu tidak boleh meremehkannya. Kamu boleh menolak undangan pertarungan ini dan aku akan mencoba untuk menjadi penengah di antara kalian. Aku rasa Jayson tetap akan menghargai keluarga Millano," ujar Yunna.

 

Masalah reproduksi Adriel memang membuat Yunna merasa sangat kecewa, tetapi hal ini tidak mempengaruhi hubungan mereka.

 

Bagaimanapun, potensi yang dimiliki Adriel masih layak untuk diinvestasikan oleh keluarga Millano.

 

Adriel tersenyum, lalu berkata, "Apakah kamu merasa kalau aku bukan lawan yang tepat bagi Jayson?"

 

"Tentu saja tidak! Kamu masih begitu muda, kamu tidak perlu mengorbankan nyawamu untuk menantang pria tua seperti Jayson saat ini. Kamu bisa kembali menantangnya di kemudian hari," jawab Yunna.

 

Yunna memang berpikir seperti itu dan dia juga merasa kalau Adriel bukanlah lawan yang sepadan dengan Jayson. Hanya saja, dia tidak mungkin mengatakan ini di depan Adriel. Dia harus mengatakannya dengan cara yang lebih halus.

 

Adriel segera membela dirinya dengan tegas, "Aku juga tidak ingin bersaing dengannya, tapi kamu tidak boleh meragukan kemampuanku!"

 

"Aku tidak bermaksud begitu, maksudku adalah kamu tidak perlu berjuang mati- matian dengannya, karena ini tidak sepadan. Kamu bisa bertarung dengannya dalam dua atau tiga tahun ke depan, itu juga belum terlambat," jawab Yunna.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 275 Membakar Langit ~ Bab 275 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 23, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.